Bab 4 : Tiket Bulan Madu.

41 15 6
                                    

Setelah istri kecilnya selesai mandi.
Giliran Bas untuk mandi.Bas tidak
tahan saat melihat istrinya itu hanya memakai handuk yang kelihatan
setengah paha.Jessi habis bersuci.
Tapi Bas malah tidak bisa nahan
untuk bercumbu dengannya lagi.

"Eh,apaan? No...no! Ayo mandi sana.
Aku udah bersuci dan mau shalat.
Mau mengimami aku tidak,"Jessi
menghindari nafsu liarnya Bas.

"Sorry,Baby.Soalnya,kamu itu
bikin aku candu dan gak nahan untuk
bercinta lagi sama kamu.Iya deh! Aku
akan mandi dan mengimami kamu."
Bas sadar bahwa dia harus menahan
gairahnya.

Tidak lama kemudian setelah selesai
mandi.Mereka berdua melakukan
kewajibannya sebagai hamba Allah.
Mereka bangun setengah empat
pagi dan shalat di jam setengah lima.

Selesai shalat berjamaah bersama.
Bas seperti biasa dia selalu melakukan
rutinitas mengajinya.Bas adalah
sosok pria yang sholeh dan dia pria
yang di idamkan kaum hawa.Hanya
satu kekurangan yang dimilikinya.
Dimata Jessi dia itu terkadang jutek
dan sangat menyebalkan.Namun
memiliki sisi perhatian lebih di balik
sikapnya itu.

"Suaramu Masya Allah,Mas Kunja.
Syahdu banget.Ajarin aku dong!"
ujar Jessi minta di ajari ngaji.

"Boleh juga,tapi suara mengaji kamu
juga sudah hampir pas.Hanya ilmu
tajwidnya saja perlu di rapikan,"ucap
Bas akan mengajarkan istri kecilnya
mengaji.

Subhanallah, dua insan yang taat
beribadah.Mereka salah satu contoh
keluarga yang harmonis dan saling
melengkapi kekurangan satu sama
lain.Selesai diajarkan mengaji oleh
Bas.Jessi beranjak pergi ke dapur.
Di dalam kamar hotel itu terdapat
sebuah dapur kecil.Jessi segera
masak menu sarapan pagi untuk
dia dan suaminya.

"Cup"

"Lagi masakin apa sih,istriku?" tanya
Bas yang baru saja selesai membantu
beres-beres istrinya sambil mengecup
kedua pipinya.

Aroma wangi maskulin tubuh Bas
begitu menyengat membuat Jessi
seakan terhipnotis oleh aroma
wangi tubuhnya.Jessi berbalik
arah mencium balik pipi Bas.

"Cup"

"Aku lagi buatin nasi goreng spesial
untukmu,suamiku.Tahan dulu,ya.
Jangan melakukan lagi adegan
panas saat aku sedang membuat
sarapan pagi untukmu,"jawab Jessi
mendorong tubuh Bas yang ingin
bercumbu lagi dengannya saat
dia sedang memasak.

"Habisnya,kamu itu bikin aku jadi
gemess dan pengen..terus-U."
Kata-Kata Bas di potong Jessi.

"Jangan ngeres ah,udah selesai nih!
Lebih baik kita makan nasi gorengnya.
Tara....aa! Hmm, wanginya enak."
Jessi selesai membuat dua porsi
nasi goreng spesial di pagi itu.

"Hmm...! Tapi yang lebih enak itu cuma
kamu,Sayang."Bas malah menggoda
dirinya.

"Ngeselin banget sih! Lebih baik kita
fokus makan.Tidak baik saat makan
itu berbicara,Oke!" ujar Jessi geram.

Bas hanya tertawa kecil melihat
istrinya tengah marah kepadanya.
Lucu dan bikin gemes.Dia menjawil
pipinya yang memerah karena marah.
Jessi menampakkan raut wajahnya
yang sedang cemberut karena Bas
menggodanya terus.

Selesai mengakhiri sarapan pagi.
Mereka berdua keluar dari hotel itu.
Untuk kembali pulang dan menjalani
aktivitas seperti biasanya.Di hari ini
Jessi sudah tidak tinggal satu
rumah dengan Bima ayahnya.
Karena Jessi sudah sah dinikahi Bas.
Jadi dia harus ikut kemanapun
suaminya pergi.

"Kita sekarang sudah sampai.Ini
rumahku,dan rumah ini adalah
rumah kamu juga.Kamu bisa
melakukan apa saja di rumah ini
semau kamu."Bas memperlihatkan
Isi dalam rumah mewah miliknya
itu pada istri kecilnya.

My Bos Jutek Calon Imam •|| Hiatus||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang