Bab 32 Kembali Akur

12 6 0
                                    

Zeyyan mencari Nayara ke
kelasnya tapi Nayara tidak
ada dikelasnya. Azzela dan
Nayara sedang bertengkar
hebat diujung koridor.

Zeyyan mendengar suara
Nayara yang tengah meringis
dibalik koridor. Azzela sedang
menjambak rambut gadis itu
sehingga wajahnya terlihat
memerah menahan rintihan.

"Lo jauhi Zeyyan atau hidup
Lo gue bikin sengsara," sentak
Azzela dengan kejam.

"Huuh, Lo gila ya Zel. Gak
nyangka aja sebegitu bencinya
Lo sama gue. Lo sadar Zel! Sadar!
Ini sakit. Lama-Lama kepala gue
botak. Lepasin Zel! Awww...."

Suara Nayara semakin jelas di
indera pendengarannya Zeyyan.
Zeyyan mencari sumber suara
dia. Zeyyan terkejut apa yang
dia lihat membuatnya marah.
Lalu Zeyyan datang melayangkan
tamparan di wajahnya Azzela.

Plak

Plak

Plak

Azzela menahan panas di wajahnya
akibat Zeyyan keras menamparnya.
Zeyyan menatap sengit mantan
kekasihnya itu. Zeyyan tidak bisa
membiarkan siapapun menyakiti
Nayara. Jika itu terjadi jangan
harap mereka selamat di tangan
Zeyyan.

"Dasar rubah gila! Oh ternyata,
gue baru tahu sifat asli Lo seperti
apa? Lo enggak lebih dari sekedar
ratu drama yang pandai cari muka
di hadapan semua orang, Zel. Tapi
Lo perempuan sycho yang pernah
gue temuin."

"Zey, gue mohon jangan kayak gini
sama gue. Gue tahu kok apa yang
Lo lihat itu cu-"

"Gak usah banyak alasan, Zel. Lo
jelas-jelas udah bikin Nayara
nangis dan merintih kesakitan.
Gue kasih peringatan sama Lo.
Jangan pernah ganggu dia lagi.
Atau Lo bakalan di keluarin dari
sekolah ini.

"Sayang, udahlah. Kamu gak
perlu belain aku. Aku yang salah
juga disini karena gara-gara aku
Azzela seperti ini." Nayara tidak
ingin memperpanjang masalahnya
dengan Azzela.

"Kamu gak salah tapi dia sendiri
yang melakukan kesalahan itu.
Kamu dengarkan aku sayang.
Aku tidak ingin kamu terluka
lagi gara-gara ratu drama kayak
dia," ucap Zeyyan menangkup
wajah Nayara dengan tatapan
penuh perhatian.

"Gue kayak gini gara-gara Lo
juga yang bikin gue jadi jahat.
Gue iri karena Lo selalu dicintai
dua lelaki sekaligus," ungkap
Azzela mengeluarkan segala
unek-uneknya di depan mereka
berdua.

Bukan Nayara namanya. Ia gadis
baik hati yang selalu mudah
memaafkan kesalahan orang lain.
Nayara meraih tangan Azzela.
"Gue tahu kok, Zel. Tapi cara Lo
salah. Meskipun, eLo jahatin gue.
Bagi gue Lo tetap sahabat, Zel!"
pungkas Nayara merangkul
Azzela.

Zeyyan bangga dengan Nayara
yang memiliki sifat tulusnya
pada orang lain. Rasa sayang
Zeyyan semakin kuat. Ia tak
ingin kehilangan sosok gadis
polos seperti Nayara.

Nayara memang kelihatan
polos tapi pola pikirnya
sangat dewasa. Azzela merasa
malu karena Nayara sama
sekali tak pernah membenci
perbuatan jahatnya.

"Nayara, gue minta maaf sama
Lo. Karena selama ini gue udah
jahatin Lo. Lo pantas kok buat
ngedapatin hati Zeyyan. Lo
gadis paling beruntung yang
bisa mendapatkan cintanya,"
tukas Azzela dengan perasaan
bersalahnya, ia meminta maaf
atas perlakuan buruknya dia
selama ini.

"Lo gak usah minta maaf, Zel.
Gue udah maafin Lo kok!" lirih
Nayara pun memaafkan segala
kesalahan yang pernah Azzela
perbuat padanya dan mereka
berdua pun terharu lalu berakhir
saling berpelukan.

"Kok gue kagak diajakin pelukan
sih!" cicit Zeyyan meminta dipeluk.

Kedua gadis itu menjewer telinga
Zeyyan. Sehingga sang empu
pura-pura meringis caper. Tetapi
Zeyyan langsung mendapat tatapan
sengit dari kedua wanita cantik itu,
yang  kedua-duanya dia sayangi.

"Zel, enaknya kita apain ya nih
cowok!" bisik Nayara ke telinga
Azzela menyusun rencana
menjahili Zeyyan.

"Suruh manjatin pohon mangga
dibelakang sekolah, Ra. Kita suruh
dia naik ke atas pohon," balas
Azzela berbisik pelan setuju
dengan ide gilanya Nayara yang
berniat menjahilinya.

Zeyyan mencoba menguping
pembicaraan mereka berdua
yang tengah berbisik-bisik.
Entah apa yang mereka berdua
bicarakan? Zeyyan penasaran.

Nayara dan Azzela mendorong
Zeyyan ke taman belakang
sekolah. Mereka berhenti di
sebuah pohon besar.

"Kalian mau ngapain?" tanya
Zeyyan sedikit mencurigai
gelagat kedua wanita itu.

Mereka berdua menunjuk
keatas pohon mangga yang
tingginya melebihi tinggi
Zeyyan. Zeyyan baru sadar
kalian dua wanita cantik itu
mengerjainya.

"Ayo ambilkan buah mangga
diatas Zeynot!" titah Nayara
dan Azzela memaksa pria jutek
itu naik keatas.

"Sip! Gue bakal naik tapi sebelum
Lo kasih gue duit gocap. Mau gak
Lo!" Zeyyan dengan sifatnya yang
tengil ia mulai mengeluarkan
jurus memalaknya.

"Hah?! Gocap!" Nayara dan Azzela
tepuk jidat.

"Iya! Yasudah kalau kalian berdua
gak mau. Gak jadi gue ambil tuh mangganya, Gimana?" tanya
Zeyyan dengan kode purple
eyes nya.

Nayara tertawa puas berhasil
menjahilinya tapi gagal. Zeyyan
berlari mengejar kedua wanita
itu. Nafas Nayara ngos-ngosan
begitu juga Azzela. Mereka
kelabakan mengejar Zeyyan.

Mereka bertiga pun memutuskan
untuk istrinya sambil rebahan
diatas rumput sembari memandang
langit yang terlihat cerah siang itu.

Nayara dan Azzela kembali akur.
Mereka menjadi sahabat seperti
dulu. Seketika senyuman Zeyyan
terbit membentuk bulan sabit.
"Nah gitu dong pada akur gini
kan enak dilihat!" seru Zeyyan
memberikan dua botol minuman
dingin pada Nayara dan Azzela.

"Thanks you," ucap kedua wanita
itu. Dan setelahnya mereka bertiga
mengabadikan momen dengan
kamera ponsel masing-masing.

Zeyyan baru ingat setelah usai
pulang sekolah ia akan pergi
Ziarah ke makam Jessi ibunya
dan Ziyyan adiknya. "Kamu
gak lupa kalau kita mau Ziarah.
Ayo buruan pulang!" ajak Zeyyan
menarik tangan Nayara untuk
pergi Ziarah.

"Astaghfirullah, sampai kelupaan.
Iya-iya ayo kita Ziarah," imbuh
Nayara mengekori langkahnya
Zeyyan.

Sedangkan Azzela sudah dijemput
supir pribadinya. Nampaknya, dari
tadi Gala memperhatikan mereka
bertiga. Gala benar-benar cemburu
dengan Zeyyan yang dikelilingi
dua garis cantik itu.

Gala sangat iri dengan kedekatan
antara Nayara dan Zeyyan juga
Azzela. "Gue gak suka melihat
dua cewek itu dekat sama Zeyyan."

Zeyyan dan Nayara sampai
ditempat pemakaman umum.
Mereka datang membawa
bunga untuk ditaburi ke makam
Jessi dan Zeyyan.

Zeyyan memimpin doa sangat
khusyuk sampai selesai. Tak
terasa kedua pasangan itu
menangis bersama setelah
mengakhiri doa untuk mereka
hadiahkan pada almarhum
kedua orang yang keduanya
sayangi.

"Ma, dek, kakak sekarang datang.
Kalian bisa lihat aku kan di sana.
Aku sekarang sedang bersama
Nayara Ma, dek. Oh ya, Ma, dek
aku minta restu sama kalian.
Kalau sekarang aku dan Nayara
resmi jadian," ucap Zeyyan
meminta restu di pusara makam
ibu dan adiknya.

Nayara terharu mendengar
Zeyyan meminta restu diatas
pusara Jessi dan Ziyyan.
"Restui kita ya, Tante, Zia. Ini
aku Nayara. Semoga kalian
mendengar aku di sana."

Nayara juga meminta restu
yang sama pada pusara makam
Jessi dan Ziyyan. Zeyyan yang
berada disampingnya mengecup
kening Nayara dengan lembut.
Zeyyan berterimakasih karena
Nayara memilih jadi pasangannya.

Cup

"Makasih, Nayara sayang!"

"Iya sayangku, Zeyyan!"

Anugerah terindah yang
pernah kumiliki hanyalah
kamu seorang dalam hidupku
-NAYARA ALLETHA-

Aku bahagia karena pada
akhirnya bisa memilikimu
seutuhnya wahai cintaku
-ZEYYANANDRA MEGAN ADHITAMA-













My Bos Jutek Calon Imam •|| Hiatus||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang