Bab 12 : Garis Dua

17 8 1
                                    

Seharian mengelilingi kota di Korea.
Membuat tubuh Jessi mendadak
lelah dan capek.Apalagi,dia merasa
mengalami masa haid yang aneh.
Kepalanya sedikit pusing dan
perutnya terasa mual.Semua yang
dimakannya dia keluarkan.

"Hoek..Hoek"

Bas sedang merapikan barang-barang
untuk kepulangan besok pagi.Dia
mendengar suara Jessi yang sedang
mual-mual di kamar mandi.Dia
langsung saja,sigap pergi ke dalam
kamar mandi untuk melihat
keadaan Jessi yang terlihat tengah
memuntahkan sesuatu.

"Hoek..Hoek"

"Sayang,kamu kenapa? Apa kamu
sakit?"tanya Bas sembari memijat
pelan tengkuknya.

"Kepalaku pusing dan perutku
agak mual," balas Jessi sambil
memuntahkan isi yang ada
dalam perutnya.

"Sebaiknya,kamu istirahat saja.
Aku akan buatkan bubur untukmu.
Wajahmu terlihat sangat pucat.
Kamu pasti makan sesuatu yang
salah,"ucap Bas memapah Jessi
keatas ranjang.

Bas merebahkan tubuhnya Jessi
pelan-pelan.Bas mengkhawatirkan
keadaan istrinya yang sangat lemah.
Bas menunda merapikan barangnya
terlebih dulu.Bas segera membuatkan
bubur untuknya.Jessi kembali masuk
ke kamar mandi.Dia tidak tahan,dengan rasa mual di perutnya.Merasa,istrinya
sering keluar masuk kamar mandi.
Bas segera membawanya ke dokter,
untuk memeriksa kondisi Jessi yang
sebenarnya entah sakit apa?Bas begitu panik melihat Jessi terus muntah-muntah.

*Rumah Sakit*

Beruntung,di sana Bas memiliki
sahabat yang juga bekerja sebagai
dokter.Dia tengah menempuh
pendidikan kuliah di Korea dan
bekerja sebagai dokter di salah
satu rumah sakit.Yang saat ini,Jessi
tengah di periksa.Selain dokter
umum di rumah sakit tersebut.Dia
juga berprofesi sebagai dokter
kandungan di sana.

"Dr.Alea,tolong istriku.Dia dari tadi
muntah-muntah terus," teriak Bas
memanggil dokter sahabatnya itu.

"Bas, ada apa? Kenapa?" jawab
Dr.Alea menghampirinya sembari
bertanya balik.

Jessi kembali mual lagi.Dia ingin
pergi ke kamar mandi.Dr.Alea pun
segera membawa Jessi ke ruangannya.
Di mana,ruangan kerjanya ada kamar
mandi.

"Kamu coba keluarin urine kamu,ya.
Lalu kamu masukkan alat itu ke dalam
urine yang sudah kamu keluarkan.
Nanti kita akan melihat hasilnya
seperti apa?" ucap Dr.Alea memberikan
testpack padanya.

Jessi bengong menatap testpack
yang diberikan Dr.Alea padanya.
Karena dia gak mungkin hamil.
Apalagi,dirinya sedang masa haid.
Namun,karena testpack itu sudah
diberikan oleh Dr.Alea.Jessi pun
mencobanya,dan melihat hasilnya.

*Garis Dua*

Setelah memuntahkan isi perutnya.
Juga mencelupkan testpack ke dalam
urinenya.Awalnya Jessi tidak yakin,
kalau testpack yang dia pegang
memperlihatkan garis dua.Jessi
menutup mulutnya,merasa ini
real atau hanya halunya dia saja.

"Bagaimana,sayang hasilnya?" tanya
Bas yang masuk ke dalam kamar
mandi.Karena Jessi masih bergeming
di dalam sana.

"Ini,Sayang.Ini beneran,kan kalau
garis dua ini real gak halu," jawab
Jessi memperlihatkan hasilnya.

"Cup"

"Masya Allah,Sayang! Tentu saja,
garis dua ini real bukan halu.Aku
akan jadi ayah dan kamu akan
menjadi seorang ibu," ucap Bas
merasa bahagia,karena istrinya
telah memberikan junior untuknya.
Dia pun mengecup keningnya,
sebagai rasa syukur.Karena Jessi,
telah memberinya keturunan yang
selama ini dia impikan.

"Selamat,ya buat kalian.Kamu
harus menjaga kesehatan ibu dan
babynya.Sepertinya,istrimu ini
mengalah ngidam parah akibat
bawaan bayi yang ada dalam
kandungannya.Dia gak boleh
stres atau capek.Cukup konsumsi
banyak vitamin,makan makanan
yang sehat dan bergizi,juga harus
istirahat yang cukup."Kata Dr.Alea
menjelaskan secara rinci.

"Tapi,dok,Aku hamil kok haid sih!"
Apa gak bermasalah sama kehamilan
yang sedang aku jalani?" tanya Jessi
khawatir dengan kehamilanku ini.

"Itu tidak apa-apa? Ada sebagian ibu
hamil yang mengalami hal seperti
itu.Tidak akan berpengaruh juga
terhadap kehamilan yang kamu
jalani," jelas Dr.Alea.

"Alhamdulillah,kalau begitu dok.
Terima kasih untuk semua saran
yang dokter kasih.Insya Allah,saya
akan menjaga kesehatan ibu dan
bayinya.Saya dan istri pamit dulu."
Bas pamit pergi setelah Dr.Alea
berikan saran dan obat juga vitamin
untuk menguatkan Jessi dan
bayinya.

"Sama-sama,Bas.Hati-Hati di jalan.
Jaga baik-baik bayinya, jangan
sampai kecapean dan stres,ya!" ujar
Dr.Alea.

Bas merasa menjadi seorang pria yang
paling beruntung karena akhirnya dia
akan menjadi seorang ayah.Dia tak
berhentinya menciumi perut Jessi.
Dan juga mencium lembut kening
istrinya.Bas segera menidurkan tubuh
istrinya yang baru saja selesai makan
dan vitamin.Bas tidur di samping Jessi.
Sembari bertanya padanya perihal
junior yang adalah dalam perutnya.

"Sayang,kamu mau punya anak berapa?
tanya Bas dengan candaannya yang
konyol.

"Terserah Allah yang ngasih,saja deh!
Yang penting bayinya sehat.Terus bila
mereka lahir ke dunia menjadi anak
yang sholeh jika laki-laki,dan jadi
anak yang sholeha bila perempuan,"
jawab Jessi sembari mendoakan
anak-anaknya.

"Amin,Aku minta sama Allah.Pengen
dikasih dua saja cukup.Satu laki-laki
dan satu anak perempuan."Kata Bas
mengaminkan doa istrinya.Dia ingin
memiliki anak laki-laki dan perempuan.
Dua anak cukup lebih baik katanya.

"Cup"

Bas mengangkat tubuh Jessi dan menyandarkannya,di dada bidangnya.
Bas melingkarkan tangannya di atas
perut istrinya yang masih terlihat
belum membuncit.Tetapi.di dalam
sana ada benihnya yang tertanam.
Bas mencium pucuk kepalanya.
Bas memberikan sentuhan dan elusan
pada perut istrinya.Membuat Jessi
nyaman dan akhirnya tertidur dalam
sandaran suaminya.

"Aku bobo dulu,ya suamiku!" ujar Jessi
tertidur.

"Cup"

"Iya,Istriku sayang.Selamat bobo
dan mimpi yang indah,"balas Bas
sembari mencium pucuk kepalanya.
Yang akhirnya membuat Jessi tertidur.

Bella sedang kesal dengan kelakuan
Darren yang memviralkan video panas
itu.Namanya tercoreng gara-gara
caption di video tersebut.Dia tengah
misuh-misuh mengumpat suaminya.
Bella harus bisa menghapus video itu.
Namun Darren menyembunyikan
gawainya.Sehingga Bella tidak dapat
menemukannya.

"Kamu kenapa sih,Bel? Apa masih kesal
sama aku.Kamu tahu gak sih! Aku suka
dan puas banget ngeliatnya.Itulah yang
aku mau,bisa melihatmu menderita.
Sebagai balasan,atas kelakuan buruk
Lo sendiri.Haha...!" ejek Darren
menertawakannya.

"Kamu,suami gak berguna.Tega banget
mempermalukan istrinya sendiri di
sosmed.Bisa gak sih,tuh video kamu
hapus.Sangat menjijikkan dan sangat
memuakkan,heh."Bella sebal karena
Darren membuatnya malu.

"Sayang, sudahlah lebih baik tidur saja.
Lagian,kenapa kamu harus malu juga?
Kamu sama aku,kan suami istri.Kamu
itu seharusnya senang dong sama
videonya.Besok katanya mau pulang.
Mau aku tinggalin,di sini ya."Darren
semakin membuat Bella emosi.

"Hapus dulu gak videonya.Aku sebal
dan jijik yang ada tahu.Please,Darren.
Nyesel gue kawin sama cowok kayak
Lo.Ya tuhan,tolong bantu aku dari
masalahku ini.Punya suami kayak
dia,sungguh menyebalkan,huh!"keluh
Bella meminta Darren agar videonya
dihapus.

"Tidak akan kubiarkan kamu
menghapus video ini,Bella.Asal
Lo tahu saja,sekarang apapun yang
akan kamu lakukan.Aku akan selalu
ikuti dan kusebarluaskan."Tatap Darren
mengintimidasi pandangan Bella yang
hendak mengambil gawainya.

"Bersambung..."


My Bos Jutek Calon Imam •|| Hiatus||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang