Bab 18 Kisah baru

22 9 1
                                    

Kelanjutan cerita dari season 1
yang berakhir Sad ending. Dilanjutkan
dengan kisah percintaan antara Zeyyan anaknya Jessi dan Bas dengan Nayara anaknya Bella dan Reno. Zeyyan yang
awalnya benci dengan Nayara karena sebuah kesalahpahaman dimasa lalunya.

Konflik cinta segitiga antara Zeyyan,
Azzela, Gala dan Nayara.

Kebencian Zeyyan pada Nayara yang menjadi penyebab kekasihnya buta.
Akan tetapi Azzela bisa melihat lagi,
setelah Nayara mendonorkan matanya pada Azzela.

Nayara gadis yatim piatu dengan
kehidupannya yang penuh masalah.
Namun dia, terus tegar menghadapi
kehidupannya meskipun lelaki yang
dia cintai membencinya.

Nayara juga terlibat cinta segitiga
dengan dua pria yang mencintainya.
Namun dia lebih memilih Gala, cuma
sosoknya yang selalu ada di setiap
dibutuhkan. Walaupun Gala tahu
hatinya Nayara hanya untuk Zeyyan
sahabatnya.

Nayara rela mengembalikan matanya
Azzela kekasih dari pria yang dia
sayangi. Dan dia menjadi gadis buta.
Tetapi kedua telinganya mampu
mendengar apa yang Zeyyan
rasakan? Meskipun buta, tapi Allah
memberikan kelebihan dalam
diri Nayara.

Setelah Nayara buta sebuah sesal
terpendam di dirinya Zeyyan.
"Maafkan aku Yara, Maaf!" jerit batin
Zeyyan menangis saat melihat Nayara tengah duduk di bangku rumah sakit
setelah melakukan operasi donor
mata untuk kekasihnya.

Nayara mengetahui keberadaan
posisi Zeyyan yang sedang duduk
disampingnya. Nayara meraba-raba
wajah tampan Zeyyan yang tengah
menangisinya.

"Zeyyan, apa ini kamu? Zeyyan, Aku
sekarang udah berikan kedua mataku
pada Azzela. Semoga setelah Azzela
bisa melihat. Kamu bahagia, ya," ucap
Nayara membingkai wajah Zeyyan.
Dia bisa merasakan kalau Zeyyan
sedang ada di dekatnya.

Zeyyan memeluknya," Aku sangat
berterima kasih karena Azzela sudah
bisa melihat lagi. Tapi aku, tidak bisa
melihat kamu menderita. Aku yang
salah sama kamu selama ini, Yara."

Zeyyan hanya bisa berbicara dalam
hati. Saat melihat Nayara buta karena
kebenciannya. Zeyyan mempererat
pelukannya pada Nayara. Zeyyan
juga tidak membohongi perasaannya.
Kalau dia sebenarnya mencintainya.

Terdengar suara Gala mengkode
Zeyyan untuk pergi meninggalkan
Nayara.

"Pergilah Zey! Temui Azzela. Biarkan
Yara mencari kebahagiaannya dia
sendiri. Aku yang akan mencintainya,
"ujar Gala membuat hati Zeyyan
merasakan sesak.

"Suatu saat aku akan merebut hati
Nayara dari lu, Gal." Zeyyan hanya
berkata dalam batinnya.

"Zeyyan, ini kamu kan? Kamu
jangan pergi dulu. Aku mau
kasih sesuatu untukmu," ucap
Nayara menahan Zeyyan untuk
tidak pergi.

"Cup"

Dia hanya memberikan satu ciuman
hangat di pipi Zeyyan sebelum pria
yang dia cintai menjauhinya.

"Jangan sakiti Azzel, ya! Buat dia
bahagia. Berikan kalung ini padanya,
" imbuh Nayara sembari memberikan kalung liontin miliknya.

Zeyyan tak kuasa menahan air
matanya. Untuk sesaat, dia memeluk
erat Nayara seerat mungkin sebelum
pergi darinya. Hatinya sangat sakit
namun dia bisa apa? Zeyyan harus
rela memberikan wanita yang
selama ini dia benci pada Gala
sahabatnya.

"Aku tidak bisa seperti ini, Ya Allah.
Aku tidak bisa menjauhinya. Aku
tahu dia wanita yang kuat. Namun
kusadari, dia sebenarnya terluka."
Hanya itulah yang Zeyyan bisa
ungkapkan tentang cintanya
dan perasaannya pada Nayara.

--Jika rasa benci kamu padaku tidak
bisa dibayar dengan perasaan. Maka
aku akan membayarnya dengan
pengorbanan--(Nayara Alletha)--

--Aku membencimu, tapi aku terluka
saat kamu menderita. Andaikan aku
bisa mengulang semua waktu. Aku
ingin menghabiskan waktuku hanya
bersamanya--(Zeyyanandra Megan
Adhitama)--

--Kisah Awal --

*********
"Yara... bangun!" Suara Santi ibu kos
berteriak memanggil Nayara yang
masih berada di dalam mimpi.

Nayara yang sedang bermimpi, dia
tersadar ada seseorang memanggil
dirinya. Ibu Santi pemilik kontrakan
seperti biasa dengan hobinya yang
selalu berteriak memanggil satu
persatu penghuni kost-an untuk
keluar dari huniannya.

"Ada apa sih Bu Santi? Aku masih
ngantuk tahu?" tanya Nayara
yang baru saja bangun tidur.

"Anak gadis jam segini baru
bangun. Mana uang bayaran buat
kontrak kamu bulan ini, " jawab
Santi menagih hutang kontrakan.

Nayara tepuk jidat teringat kalau
dia nunggak belum membayar
kontrakannya. Nayara nyengir
kuda sembari beralasan.

"Aku belum dapat gaji, Bu. Maaf,
bisa gak Bu Santi kasih kelonggaran seminggu lagi bayarnya. Please!"
Nayara berseru memohon.

"Kagak bisa! Pokoknya, kamu
harus bayar sekarang!" teriaknya
melengking membuat semua para
penghuni kontrakan menutupi
telinganya masing-masing.

"Aduh Bu Santi suaranya bagus
banget. Bikin semua orang pada
pingsan ngedengerin suaranya.
Bu Santi kenapa gak sekalian aja
manggung tuh di pinggir jalan
sambil ngamen? Top banget deh
Bu suaranya!" Nayara meledek
sembari menahan tawa.

"Kurang asem, ye lu. Ngeledekin
suara saya sembarangan. Ayo
bayar kontrakan Yara! Cepat!"
Santi kembali menagih hutangnya
Nayara.

Karena tak ingin memperdebatkan
masalah hutangnya. Nayara masuk
kedalam rumahnya lalu mengambil
uang tagihannya. Setelah dirasa
hutang Nayara lunas. Ibu pemilik
kontrakannya itu pun pergi.

Nayara bergegas masuk ke dalam
kontrakannya untuk bersiap-siap
pergi ke sekolah dan bekerja paruh
waktu seusai pulang sekolah.

Nayara melajukan motor bututnya.
Ketika gerbang sekolahnya dibuka.
Sebuah mobil mewah menginjak
kubangan air dan airnya terciprat
ke wajahnya Nayara yang lewat.

"Byur"

"Hay... Lu punya mata gak sih? Apa
Lu gak lihat di depan ada orang?"
Tanya Nayara berteriak heboh pada
sosok pria tampan tapi dingin yang
sudah menciprati mukanya.

Zeyyan turun dari dalam mobilnya.
Lalu memandangi tajam Nayara.
"Lu tadi bilang apa, hah? Gua gak
punya mata. Heh, harusnya lu tuh
yang hati-hati. Udah tahu ada mobil
lewat ngapain juga motor butut lu
ikutan Lewat?"

Nayara mendecak, dia dan Zeyyan
tak pernah akur jika bertemu. Naya
menggigit bibir bawahnya saking
kesal pada musuh bebuyutannya itu.

"I--ih, dasar cowok nyebelin!" Nayara
membatin. Lalu setelah memarkirkan
motornya dia mengejar Zeyyan.

Semua siswa cewek terpesona akan
ketampanan Zeyyan, tapi tidak untuk
Nayara. Bagi Nayara, Zeyyan adalah
manusia paling menyebalkan yang
pernah ditemuinya.

Langkah Zeyyan dihadang Nayara
yang merentangkan kedua tangannya
saat dia akan menaiki tangga.

"Zeyyan, tunggu lu! Minta maaf gak
lu sama gua. Ayo minta maaf!" titah
paksa Nayara.

"Eh, kucing hutan ngapain gua harus
minta maaf sama lu? Lu yang salah.
Kenapa gua yang harus minta maaf?
Lebih baik lu minggir. Minggir... !"
Zeyyan menatap nyalang Nayara
untuk memberinya jalan.

"Enggak bisa! Enggak akan bisa
Lu jalan, Zeyyan. Sebelum lu sujud
di kaki gua buat minta maaf. Minta
maaf gak lu," bentak Nayara tidak
memberi Zeyyan untuk melangkah.

Zeyyan tak menggubris bentakan
Nayara. Zeyyan berlalu pergi dan
tidak mau mengabulkan permintaan
maafnya. Nayara selalu dibuat jengkel
dengan ulahnya Zeyyan.

Nayara tetap mengejarnya. Tapi saat
Nayara menaiki tangga kakinya
tergelincir. Beruntung Gala sigap
menangkap tubuh Nayara
kepelukannya.

"Yara kamu gapapa kan?" tanya Gala
menatap wajah cantik Nayara. Sedang
tatapan Nayara memandangi wajah
Zeyyan yang juga menatapnya.

Dari atas tangga Zeyyan bergumam.
"Kenapa gua jadi cemburu melihat
Nayara dipeluk sama Gala?"

"Bersambung"

My Bos Jutek Calon Imam •|| Hiatus||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang