Bab 24 Menampar Zeyyan

22 8 0
                                    

Gala menjemput Nayara ke kantornya
Zeyyan. Gala punya janji penting
untuk ngebahas pertunangan mereka
berdua, yang sebentar lagi akan
dilaksanakan.

Nayara hendak keluar dari lift. Tapi
malah dihalangi jalannya oleh
Zeyyan lagi saat akan keluar.
Lelaki itu selalu bikin darah tinggi
Nayara kumat.

"Ngapain kamu halangi jalanku?"
Nayara bertanya dengan sinis.

"Aku pastikan kamu tidak pulang
sama cowok rese itu," sungut Zeyyan.

Nayara memukul kasar lengan Zeyyan.
Zeyyan menarik paksa Nayara untuk
tidak bertemu dengan Gala. Nayara
jengkel dengan kelakuan pria paling
menyebalkan dihadapannya itu.

"Aku tidak mau ikut sama kamu.
Bisa gak sih kamu lepasin aku dulu
Zeynot."

"Maksud kamu bilang seperti itu
untuk apa coba? Aku punya nama
ya."

"I--ih ngeselin banget sih kamu!"
Nayara hilang kesabaran.

"Kamu mau aku hukum lagi Yarrot.
atau lebih jelasnya, kamu kartu tarot.
Ahahaha!" Zeyyan tertawa meledek.

Mereka berdua saling adu mulut.
Nayara capek ngadepin bosnya itu.
Zeyyan membawa Nayara masuk
ke Lift. Namun, Gala datang tepat
waktu dan menarik tangan Nayara
keluar dari lift.

"Zeyyan kamu mau bawa cewek
aku kemana?" tanya Gala ketus.

"Sial!" umpat batin Zeyyan gagal
membawa pergi Nayara.

"Baby, tolong aku! Dia mau culik
aku," rengek Nayara bergelayut
manja di lengan Gala. Zeyyan
yang melihatnya merasa jijik
dengan tingkah manja Nayara.

"Ha! Di culik!" Gala bengong.

"Jangan percaya Gal. Gak mungkin
aku nyulik cewek modelan kayak
Nayara. Yang ada mual aku." Zeyyan
membela dirinya sendiri.

"Dasar bos gak punya otak!" pekik
Nayara menatap dingin Zeyyan.

"Udah baby, gak usah debat. Kamu
gak lupakan kita udah bikin janji.
Yuk pulang aja!" Gala ajak Nayara
pergi dari kantor.

Setelah melihat punggung Nayara yang menghilang bersama Gala. Perasaan Zeyyan yang tidak pernah bisa jujur
tentang cintanya untuk Nayara pada
Gala. Hati Zeyyan seakan takut rasa
itu hilang tanpa jeda.

Zeyyan menatap wajah cantik Nayara
di foto profil Instagramnya. Zeyyan
sengaja menonaktifkan akun sosmed
yang satu itu. Harusnya foto yang
tersemat di profil itu foto Azzela.

"Sekarang Lo masih jadi bagian
hidupnya dia. Tapi, aku gak akan
pernah berhenti berjuang untuk
mencapai apa yang akan kulakukan padamu nanti."

Zeyyan tak ambil pusing dengan
perasaannya. Pikirannya mulai
terbuka pada siapa dia harus
memilih?

Pikiran Naya tidak fokus pada
perlakuan Zeyyan saat di kantor.
Naya tidak bisa membohongi
perasaan yang sebenarnya pada
Gala. Naya menyadari kalau dia
masih berharap cintanya pada
Zeyyan.

Saat ditanya Gala untuk urusan
pertunangan mereka berdua pun.
Naya tidak bersemangat karena
dilanda rasa galau dan gabut.

"Sayang kamu kenapa diam?"
tanya Gala membuyarkan lamunan
Naya yang sejak tadi tidak terlalu
fokus pada tujuannya.

Naya mendesah dan berdehem.
"Huuh! Hmm!"

"Gimana konsep gedungnya yang
ini? Kamu suka kan, Sayang?" tanya
Gala sekali lagi.

Naya hanya mengamati dan dia
mengangguk setuju apa yang
jadi pilihannya Gala. Walaupun,
perasaannya tidak sinkron.

"Nay, kamu gak lagi sakit kan?"

My Bos Jutek Calon Imam •|| Hiatus||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang