2. Gara-gara sio

748 28 3
                                    

Seperti biasa aku gabut makanya aku bikin season2. Ucapan aku masih sama jangan berekspektasi tinggi sama cerita aku karena aku bikin cerita ini karena gabut🤣🙏🏻.

👶🏻👶🏻

Mbok ajeng membantu anak majikannya memakai baju, hari ini ardixsio akan ikut bersama danu ke mall. Tentunya ardixsio senang bisa jalan-jalan sepuasnya kalau sama mamah dan papahnya pasti papahnya tidak mau berlama-lama di mall.

Sedangkan mela anak kecil itu terus menatap ardixsio dengan wajah berseri-seri nya. "Abang sio abang suka jalan-jalan?" Tanya mela berusaha mengajak bicara keponakannya.

"Enggak" jawab ardixsio sinis.

"Terus kenapa abang mau ikut?" tanya mela polos.

"Karena aku mau ikut, ko kamu pelit banget sih" jawab ardixsio ngegas.

Mela menggeleng cepat. "Aku tidak pelit, buktinya saja abang boleh ikut kalau aku pelit aku tidak akan mengizinkan abang ik----"

"Berisik, papah kamu itu berkerja sama papah aku, papah kamu mendapatkan uang dari papah aku jadi kamu tidak boleh sombong. Kalau papah kamu di pecat sama papah aku kamu, om dan tante kamu tidak akan bisa makan dan menjadi gelandangan" sewot ardixsio.

"Den jangan berkata seperti itu tidak baik" tegur mbok ajeng.

Ardixsio melipat kedua tangannya di dada menatap mbok ajeng. "Mbok juga jangan bela mela mbok itu kerja di rumah papah aku, jadi mbok harus bela aku jangan bela mela" kesal ardixsio.

Albert yang baru keluar dari lift mendengar anaknya marah-marah seperti itu langsung menghampiri ardixsio menatap tajam anaknya. "Siapa yang mengajari kamu berkata tidak sopan seperti itu?" Tanya albert menatap marah anaknya.

Ardixsio menatap papahnya. "Yang dikatakan sio benar, mereka berdua bekerja di rumah papah seharusnya mereka patuh sama sio." Jawab ardixsio.

Albert menatap mbok ajeng. "Mbok sio bilang apa saja sama mbok sama mela?" Tanya albert kurang puas dengan ucapan anaknya.

Mbok ajeng menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. "Tuan----"

"Mbok boleh istirahat" potong albert.

Mbok ajeng mengangguk wanita paruh baya itu langsung pergi dari sana.

Albert menatap tajam ardixsio. "PAPAH TIDAK PERNAH MENGAJARI KAMU BERKATA SEPERTI ITU, PAPAH TIDAK PERNAH MENYURUH KAMU BERKATA TIDAK SOPAN PADA SIAPAPUN TERMASUK MBOK AJENG, MELA ITU KEPONAKAN KAMU, ADIK KAMU HARUSNYA KAMU MENJAGA DIA BUKAN MENGHINA DIA SEPERTI ITU" bentak albert.

Ardixsio yang dibentak seperti itu langsung menangis ketakutan. "S-sio berkata jujur kalau m-mela itu----"

"STOP SIO! PAPAH CAPEK SAMA TINGKAH LAKU KAMU" murka albert.

Netta yang mendengar keributan wanita itu langsung bergegas turun kelantai bawah menatap anak dna suaminya. "Sayang ada apa ini?" Tanya netta melihat anaknya menangis.

Ardixsio memeluk netta erat. "Hiks papah bentak aku mamah, hiks papah tidak sayang sama sio hiks" isak ardixsio.

Netta langsung mengendong anaknya menatap albert yang marah. "Kenapa kamu bentak sio gitu? Apa yang membuat kamu marah?" Tanya netta.

Albert tidak menjawab pria itu menatap keponakannya yang ketakutan, albert berjongkok menatap mela. "Jangan dengerin apa kata sio ya, nanti om hukum dia" ucap albert.

Mela mengangguk pelan. "O-om m-mela pulang dulu" pamit mela langsung berlari keluar rumah.

Netta menatap albert. "Jawab aku mas?" Tanya netta kesal.

Obsession devil 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang