1. Keluarga kecil

1.7K 43 3
                                    

Yang belum baca cerita pertamanya disarankan baca lebih dulu supaya paham alur cerita ini❤️🍒

****

Netta Kira setelah punya anak albert akan berubah menjadi pria pada umumnya, seperti mengizinkan istrinya keluar rumah tanpa suami dan sebagainya. Tapi sebaliknya albert tetap albert pria yang sangat menyebalkan dan sadis, Albert tidak akan mengizinkan istrinya keluar rumah tanpa dirinya dan izin darinya.

Anak mereka sudah berusia 5 tahun dan sudah bersekolah TK di sekolah elit dan sangat mahal di Jakarta, sekolah milik albert sendiri.

Ardixsio nion Aleksandar. Anak kecil berusia 5 tahun itu persis seperti papahnya, sikap, wajahnya, dan kelakuannya sama seperti albert. Kadang netta kesal dengan suaminya yang bisa-bisanya mengajak ardixsio nonton balapan mobil. Walhasil anak kecil itu menangis seharian ingin membeli mobil balap.

Albert menatap istrinya yang sedang mengobrol dengan donita, rasanya albert masih tidak menyangka ia bisa memiliki netta gadis yang sangat sempurna dimatanya.

"Cantik" bisik albert tepat di kuping netta.

Netta menoleh tersenyum tipis. "Jangan gombal aku malas di gombalin terus" ucap netta malas.

"Terus kamu maunya apa?" Tanya albert kecewa dengan ucapan istrinya.

"Enggak mau apa-apa" jawab netta.

Donita menatap mereka berdua. "Abang, kak netta kalian kapan berubahnya sih pasti abis ini ribut" ucal donita tahu kelanjutan adu mulut kecil mereka.

"Ck! Sotoy" sinis albert.

"Aku tidak mau dekat-dekat sama kamu mela kamu jangan dekat-dekat aku" teriak ardixsio berlari masuk rumah.

Albert, netta, donita menghela napas berat setiap hari mereka berdua terus bertengkar seperti ini. "Pulang sekolah senang bukan sedih sama teriak-teriak gitu, mela, sio" ucap netta menatap anaknya yang duduk di sofa melipat kedua tangannya di dada.

Mela tidak mau kalah bocah empat tahun lebih itu ikut melihat kedua tangannya di dada mengikuti keponakannya.

"Kenapa lagi mereka berdua?" Tanya donita menatap danu.

Danu duduk di samping istrinya Menatap anaknya dan ardixsio. "Mela terus memegang tangan sio tapi sio enggak mau" jawab danu.

"Om, tante, mela nakal dia terus dekat-dekat sio. Disekolah juga dia dekat-dekat sio terus sampai-sampai sio tidak fokus belajar" adu ardixsio menggeser duduknya menjauh dari mela.

Mela yang memang tidak bisa jauh-jauh dari ardixsio menggeser duduknya mendekati keponakannya. "Mamah, papah, abang sio jahat dia tidak mau dekat mela padahal mela tidak nakal" adu mela menatap kedua orangtuanya dan tante dan om nya.

"Bohong, dia terus menganggu" elak ardixsio.

Albert menghampiri anaknya menganggam tangan ardixsio. "Sayang kalian itu sodara harusnya kalian saling menjaga, apalagi kamu yang lebih tua dari mela. Harusnya kamu menjaga keponakan kamu" ucap albert memberikan penjelasan pada anaknya.

Ardixsio menatap mela yang menatapnya polos. "Papah gara-gara mela----"

"Sudah-sudah sio kamu masuk kamar istirahat" potong netta jengah.

"Baik" patuh ardixsio beranjak dari duduknya naik kelantai tiga.

Danu menatap albert. "Tuan saya sama istri dan anak saya pulang dulu" ucap danu.

"Hmm" jawab albert.

Donita, mela, dan danu keluar rumah albert, rumah mereka sangat dekat dengan rumah Albert di samping rumah albert sangat dekat, sengaja danu membeli rumah yang dekat dengan rumah albert supaya kerjaannya lebih muda.

Obsession devil 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang