13. Kata-kata mutiara.

458 29 0
                                    

Guys mau curhat dikit. Sebenarnya aku lagi kalau soalnya aku ditinggal nikah pangeran😭 sakit tidak berdarah 💔

👶🏻👶🏻👶🏻

Netta, donita, albert, danu dan anak-anak mereka saat ini ada di rumah danu, Ya. Mereka berliburan di kampung danu, kampung yang sangat sederhana rumah yang kecil tidak seperti di Jakarta.

Sebisa mungkin albert tidak salah bicara kalau salah bicara pasti istrinya kembali ngamuk, yang tentunya akan menambah hukumannya yang sudah di ringani netta.

Netta yang memang dari kecil hingga dewasa tinggal di kampung betah-betah saja, tidak seperti donita yang terlihat jijik saat menginjak tanah yang basah.

Donita menatap netta yang terlihat bahagia bermain di sawa. "Astaga! Aku tidak bisa membayangkan kalau aku hidup di lingkungan seperti ini pasti aku gila" gumam donita bergidik membayangkannya.

Albert pria itu geleng-geleng kepala melihat istrinya yang bermain layangan dengan ardixsio dna mela di sawah. "Astaga danu! Kenapa kalian mengajak jalan-jalan istriku ke tempat seperti ini, memangnya tidak ada tempat lain apa?" Tanya Albert prustasi.

Danu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Heheh. Di kampung emang seperti ini tuan jadi mohon dimaklumi" kekeh danu canggung.

Netta, ardixsio dan mela yang puas bermain layangan mereka bertiga menghampiri albert, donita dan danu. "Seru banget aku jadi pengen lama-lama tinggal di sini" ucap netta.

"Enggak!" Jawab donita dan albert kompak.

Danu dan netta menatap mereka bergantian. "Kenapa?" Tanya netta sedangkan danu pria itu hanya diam.

Donita menatap prustasi netta. "Kakak pikir deh masa kita lama-lama di kampung seperti ini sih? Aku enggak betah, kita pulang aja yuk" ajak donita.

"Padahal seru lho" ucap netta yang langsung mela dan ardixsio angguki.

***

Mereka kembali ke Jakarta setelah liburan dua hari di kampung halaman danu, mereka bertiga duduk di sofa sambil mengobrol.

Albert menatap istrinya. "Kamu sudah memanfaatkan saya?" Tanya albert.

Netta melirik sinis albert. "Baru 20% nanti kalau hukuman sudah selesai baru aku maafin, tapi aku enggak sepenuhnya kembali seperti dulu. Karena aku masih kecewa" jawab netta.

Albert mengangguk lega setidaknya ia bisa mendapatkan maaf. "Saya akan terus cari bukti kalau saya tidak salah" ucap albert.

Netta menatap ardixsio yang sedang bercanda dengan danu. "Sudahlah jangan cari tau lagi aku tidak mau melihat bukti kalau kau memang benar-benar melakukannya" lirih netta yang masih terdengar jelas albert.

Albert yang awalnya duduk di samping anaknya ia berpindah jongkok di depan netta menganggam erat tangan netta, walaupun sang empu terus memberontak. "Percaya sama saya kalau saya tidak melakukan hubungan seksual sama jalang itu-----"

"Aku tidak sedang malas berdebat lebih baik kamu fokus dengan kerjaan kamu, aku cabut hukuman kamu dan kembalilah bekerja" potong netta menatap albert lekat.

Albert langsung menggeleng cepat. "Enggak! Hukuman saya belum selesai nanti kamu tidak memaafkan saya." Tolak albert cepat.

Netta tersenyum tipis sangat tipis. "Mana mungkin aku menjadikan suamiku sebagai babu ku?, aku hanya mengetes mu saja apakah kamu mau melakukannya atau menolaknya. Dan kamu berhasil membuat aku sadar kalau kamu memang mencintaiku 70%" ucap netta.

"Kenapa hanya 70%? Aku cinta kamu 100% bahkan berjuta-juta%" tanya albert.

Netta membantu albert duduk di sampingnya. "Kenapa aku mencintaimu hanya 70%? Karena 10% nya aku kecewa sama kamu karena kamu menyentuh tubuh wanita lain, atau berselingkuh. 20% aku kecewa sama kamu karena kamu tidak mau jujur dan cerita sama aku kalau kamu sedang ada masalah kantor" jawab netta.

Albert melotot sempurna menoleh menatap danu dan donita yang langsung pergi dari sana. Kembali menatap netta. "K-kamu t-tau apa lagi?" Tanya albert.

"Aku tau kamu memiliki masalah yang cukup besar di kantor kamu, kan?. Lalu kenapa kamu tidak jujur sama aku kalau kamu sedang ada masalah, harusnya kamu jujur dan cerita sama aku siapa tau aku bisa bantu. Walaupun aku sendiri tidak yakin kalau aku bisa bantu masalah kantor kamu, tapi setidaknya aku bisa bantu doa dan kasih semangat untuk kamu" jawab netta panjang lebar.

Albert diam membisu matanya terus menatap wajah netta yang terlihat jelas kecewa.

"Dulu aku mengira setelah lahirnya sio di hidup kita, kamu bisa berubah. Ya. Kamu berubah menjadi lebih baik tapi kamu tidak berubah dan tidak mau berusaha berubah untuk terbuka soal masalah atau beban hidupmu yang sangat berat, kamu kerja tanpa terlihat rasa lelah di depan aku dan sio. Tapi sebenarnya kamu lelah, aku pun melihat wajah kamu yang kelelahan bekerja demi aku dan sio supaya kami berdua tidak kekurangan, tapi apakah benar seorang suami tidak mau terbuka soal kehidupannya? Apakah adil hanya seorang istri yang harus terbuka soal masalahnya sekecil apapun?, Adil kah?. Menurutku tidak adil karena."

Albert meneteskan air matanya haru mendengar ucapan manis istrinya, ia tidak menyangka kalau netta bisa tahu kalau dirinya tidak sekuat itu.

Netta mengusap air mata albert lembut. "Karena setelah kita jadi sah suami istri di detik itu juga kita berjanji kalau kita saling terbuka, dan saling support satu sama lain, mau itu senang ataupun sedih, suka maupun duka. didalam rumah tangga itu yang Semua wanita dna laki-laki inginkan?. Sedangkan kamu?.....kamu menutupi itu semua dari aku istri kamu"

Albert mengusap air matanya mencubit pelan hidung netta. "Kamu semakin dewasa saja, gadis SMA polos, lugu yang aku nikahi secara paksa kini sudah memiliki pikiran dewasa bahkan pria dihadapannya saja tidak bisa berpikiran dewasa seperti ini. Hebat, kamu benar-benar hebat" puji albert.

Netta tersenyum tipis. "Wanita yang sering kamu kurung di dalam rumah, dan kamu paksa jadi istrimu, dan dipaksa mencintaimu kini benar-benar mencintaimu. Tapi disaat wanita itu mencintainya pria itu malah membuatnya kecewa"

Albert menunduk sedih. "Mungkin kamu tidak akan percaya kalau pria di hadapanmu ini sangat mencintaimu-------"

"Sudahlah jangan membahas cinta" potong netta.

"Bukankah wanita suka membahas soal cinta?" Tanya albert.

Netta mengangguk membenarkan perkataan albert. "Ya. Wanita sangat menyukai itu, tapi berbeda dengan wanita dihadapan mu ini, dia tidak suka membahas cinta dia lebih suka dibuktikan bukan hanya sekedar bicara, Aku cinta kamu selamanya" jawab netta.

"Perlakuan cinta seperti apalagi yang kamu inginkan dari saya? Akan saya buktikan detik ini juga supaya kamu bisa tau kalau saya memang mencintaimu" tanya albert serius.

Netta menusuk-nusuk pipi albert menggunakan jari telunjuknya. "Perubahan, yang menurut kamu aku sukai dan aku inginkan" jawab netta.

Albert tersenyum manis ia menyatukan keningnya dengan kening netta, mencium bibir netta lembut, netta pun tidak menolehkan.

mela dan ardixsio yang sedari tadi mendengar kata-kata mutia dari albert dan netta mereka seperti terhipnotis, mereka meneteskan air matanya haru. Namun adegan terakhir membuat mereka memberhtikan air matanya dan langsung melotot sempurna.

"EHEM SIO TIDAK LIHAT YA" dehem ardixsio berteriak

"MELA JUGA TIDAK LIHAT" imbah mela.

***

Obsession devil 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang