18. Marahan.

433 24 0
                                    

Dua hari albert mendiaminya terus-terusan bahkan sikap dingin albert muncul kembali, ini semua gara-gara anaknya dan keponakannya yang terlalu jujur sampai membuat albert dan danu kesal dan cemburu.

Netta memeluk albert dari belakang pelukan netta membuat albert cukup terkejut, hampir saja spatula yang ia pegang jatuh kelantai. "Lagi bikin apa?" Tanya netta.

Albert diam beberapa menit menatap tangan mungil netta yang melingkar sempurna di perutnya. "Lepas saya lagi masak" Ucap albert berusaha melepaskan pelukan netta yang sangat erat.

Netta menggeleng cepat. "Enggak mau, aku mau peluk mas al aku kangen mas al" Rengek netta manja.

"Kamu peluk dan cium saja pria yang kamu puji-puji tampan itu, saya tidak tampan jadi tidak perlu kamu peluk saya" Ucap albert sinis.

Netta terkekeh geli melihat suaminya yang cemburu, netta membalikkan tubuh albert menatap albert lekat. Sedangkan albert memalingkan wajahnya enggan menatap wajah netta. "Sayang, mana mungkin aku cium dna peluk mereka seperti aku cium dan peluk kamu gini. Secara mereka itu aktris terkenal di dunia, mereka juga lagi wajib militer. Jadi mustahil aku bisa peluk plus cium mereka. Jangankan cium dan peluk ketemu aja rasanya susah banget" Cerocos netta.

Mendengar ucapan istrinya yang terlalu jujur albert mengeram kesal. "Terus kalau mereka ada dihadapan kamu gini, kamu mau cium dan peluk mereka gitu?" Tanya albert sewot.

Netta mengangguk polos. "Ya dong, tapi......mereka kira-kira mau enggak ya dicium dan di peluk butiran debu ini" Cicit netta.

Albert mematikan kompor gas menatap kesal netta. "Kamu benar-benar buat saya kesal, kita ke Italia bukan pindah tempat untuk bertengkar. Tapi untuk jalan-jalan bukan.....ah sudahlah susah menjelaskan kekesalan sama orang yang enggak peka seperti kamu ini" geram albert langsung pergi dari dapur menuju kamarnya.

Netta mengaruk kepalanya yang tidak gatal. "Salah lagi, padahal aku sudah jujur" Cicit netta menyusul suaminya ke kamar.

***

Mereka berenam makan malam bersama termasuk mela fan ardixsio. Susan makan malam ini sangat kening seperti biasanya, albert lebih dulu menyudahi makanannya, menatap ardixsio dan mela yang lahap makan.

"Makan yang banyak biar makin sehat" Ucap albert mengelus rambut anaknya dan keponakannya.

Danu menyudahi makanya menatap mela dan ardixsio. "Mau nonton bioskop enggak?" Tanya danu.

"Mau-mau" Jawab mereka kompak.

"Boleh, nanti kita nonton sama teman-teman papah sama om yang cewek-cewek, ya" ucap albert melirik istrinya yang sedang melahap buah mangga.

Mendengar itu netta langsung menoleh menatap albert datar. "Apa maksudnya?" Tanya netta tidak suka.

"Maksudnya? Enggak ada maksud saya sama danu mau nonton bioskop sama teman-teman cewek kita" Jawab albert sambil mengusap jeruk untuk anaknya.

Donita menatap danu. "Kamu mau selingkuh dari aku? Kamu berani selingkuh hah?" Tanya donita kesal.

"Kamu simak ucapan abang mu, saya sama bang al mau nonton bioskop sama teman bukan pacar jadi bukan selingkuh" Jawab danu.

Netta melipat kedua tangannya di dada. "Nyebelin banget sih kamu, bisa-bisanya nonton bioskop sama cewek lain padahal istrinya ada. Dan bisa-bisanya ajak anakmu sendiri menyaksikan kamu sama perempuan lain" kesal netta.

"Menyaksikan? Kita belum menyaksikan, ini baru wacana" koreksi albert tidak mau kalah.

Netta beranjak dari duduknya menatap albert kesal. "Terserah mau nonton bioskop sama siapapun, aku enggak peduli. Asalkan jangan sentuh aku" setelah mengatakan itu netta langsung pergi dari sana disusul donita.

Albert dan danu menatap satu sama lain. "Giliran kita aja kena omel gini, padahal cuma buat balas dendam" Dumel mereka kembali kalah.

***

Albert menatap istrinya yang tidur pulas lebih tepatnya pura-pura tidur terlihat jelas mata netta gerak-gerak. "Sayang" Panggil albert lembut sambil mengusap-usap pipi netta.

"Apa?" Tanya netta sewot.

Albert terkekeh kecil. "Selow dong sayang" Ucap albert mencubit pelan pipi netta.

"Jangan pegang-pegang" Sinis netta.

Albert menindih tubuh netta menatap netta lekat. "Yasudah saya minta maaf saya sama dani cuma bercanda doang ko, kita enggak ada niat nonton bioskop sama cewek lain." Ucap albert lelah juga marahan sama istrinya.

"Bodoamat aku enggak peduli" sinis netta memalingkan wajahnya enggan menatap albert.

Albert meneguk ludahnya susah payah melihat bibir pink alami netta yang manyun. Tanpa ba-bi-bu dan izin dari sang empu albert langsung mencium bibir netta lembut membuat sang empu kaget.

"Bentar" ucap albert menahan tangan netta yang memberontak.

Lama kelamaan netta mulai hanyut buaian albert, ia mengalungkan tangannya di leher albert membalas ciuman suaminya. Albert yang mendapat balasan ia semakin gencar.

"Boleh?" Tanya albert sambil mengusap sudut bibir netta lembut.

Netta mengangguk memberikan izin suaminya menyentuhnya lebih, mereka langsung melakukannya selama tiga jam. Albert membaringkan tubuhnya di samping netta memeluk netta yang terlihat lemas.

"Pulang kapan?" Tanya netta.

Albert diam beberapa detik sebelum ia menatap serius netta. "Sebenarnya aku berencana untuk aku, kamu dan sio tinggal di sini" Jawab albert serius.

Deg

Netta Menggeleng cepat ia mendorong pelan tubuh albert yang memeluknya. "A-aku tidak bisa tinggal di sini, aku tidak mau jauh-jauh dari kedua orang tuaku di jakarta. Aku tidak mau beda negara" Tolak netta.

"Sayang ak-----"

"Enggak mas, aku tidak mau tinggal di sini aku-----"

"Saya mohon sama kamu tolong setuju permintaan saya kali ini saja" potong albert wajahnya memelas.

"Enggak-----"

"Netta saya mohon" Lirih albert.

"Kenapa tiba-tiba mau tinggal disini?" Tanya netta.

"Kerjaan saya disini sedang bermasalah saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya di sini" jawab albert.

"Aku kembali ke Indonesia kamu di sini sementara sampai kerjaan kamu beres" ucap netta.

"Sayang-----"

"Mas aku sudah nyaman tinggal di rumah kita yang ada di Indonesia, sekolah sio juga nan-----"

"Sio bisa pindah nnati saya urus semuanya" potong albert.

"Mas----"

"Saya mohon saya tidak bisa jauh-jauh sama kamu, nanti saya tidak bisa fokus kerja kalau kamu jauh dari saya" potong albert suaranya melemah.

Netta menggeleng pelan. "M-maaf kali ini aku tidak bisa mengikuti permintaan kamu, aku akan kembali ke Indonesia dan kamu selesaikan lebih dulu kerjaan kamu di sini setelah itu kamu kembali" putus netta.

"Kamu tega lihat saya kurus kering gara-gara jauh-jauh sama kamu?, kamu tega lihat saya sakit gara-gara nahan rindu?" Tanya albert kesal.

"Aku akan menelpon setiap hsri mengingatkan kamu untuk makan tepat waktu" Jawab netta santai.

"ARGHHH! SAYA TIDAK BISA JAUH-JAUH SAMA KAMU NETTA" Teriak albert kesal.

***

Obsession devil 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang