Netta, danu, donita, dan kedua mertuanya berkumpul di ruangan danu mereka sedang memikirkan rencana selanjutnya. Padahal netta sudah pasrah ia tidak mau ikut-ikutan dalam rencana ini, ia takut albert akan marah padanya.
Netta menghela napas berat. "Mah, pah, netta kasihan sama mas al. Ud-----"
"Satu hari lagi mamah mohon, mamah yakin al tidak akan marah sama kamu. Palingan dia kesal sedikit." Potong dania menatap menantunya dengan tatapan memohon.
"Besok jam 00.00 WIB kita kasih surprise ulang tahun abang." Imbah donita.
"Terserah kalian deh, kalau sampai mas al ngambek aku enggak mau bujuk dia. Kalian yang harus bujuk dia."
"Beres itu mah." Ucap mereka hormat.
"Aku keluar dulu." Pamit netta ia langsung keluar ruangan danu berjalan menuju ruang tengah.
Albert yang memang baru pulang kerja heran, kenapa Istirnya keluar dari ruangan danu. "Abis ngapain di ruangan danu?." Tanya albert curiga.
"Enggak abis apa-apa." Jawab netta duduk lesehan disamping ardixsio.
"Bohong kam-----"
"Benar, udah deh jangan curiga mulu aku enggak selingkuh ko sama om danu." Potong netta kesal.
Albert menghela napas berat. "Kenapa kamu jadi sensi gini sih, saya cuman nanya lho. Apa saya salah kalau saya nanya kamu keluar dari ruangan pria lain hah?." Kesal albert.
"Salah, karena kamu curiga terus padahal aku lagi ngandung anak kedua kamu.." Jawab netta sinis.
Albert menatap datar netta berusaha mengontrol emosinya, albert langsung beranjak dari duduknya masuk ke kamarnya yang ada di lantai tiga. "Semakin hari semakin menjadi-jadi." Geram albert.
Netta menatap suaminya yang masuk kamar. "Arghh! Mas maafin aku." Lirih netta mengacak-acak rambutnya kesal sendiri.
***
Netta menatap suaminya yang tidur di kasur sambil memeluk ardixsio, entahlah biasanya albert tidak mengizinkan anaknya tidur bersama mereka. Tapi kali ini Albert sendiri yang membujuk ardixsio agar mau tidur bersamanya.
Netta merebahkan tubuhnya di kasur menarik selimut sampai perut. Menoleh menatap albert dan ardixsio yang tidur pulas. "Maafin aku ya, mas." Cicit netta merasa bersalah. Tidak lama netta tertidur pulas.
Albert membuka matanya sebenernya ia tidak tidur ia hanya pura-pura tidur saja. Untuk menghindari perdebatan yang tidak seharusnya mereka perdebatkan. "Saya tau kamu masih kecewa sama saya soal perempuan itu, tapi. Saya yakin 1000% kalau saya tidak melakukan apapun dengan gadis itu, tolong kembalikan cinta kamu pada saya netta." Lirih albert mengelus pelan pipi netta.
Albert membopong Ardixsio ke kamarnya, mencium pipi anaknya lembut. "Makasih udah bantu papah." Bisik albert langsung keluar kamar ardixsio.
Albert kembali merebahkan tubuhnya di kasur samping netta, memeluk netta pelan menghirup aroma tubuh netta. "Saya berjanji saya akan berusaha memunculkan cinta kamu untuk saya lagi." Bisik albert sebelum ia tidur.
***
Pagi-pagi sekali keributan dilantai bawah terdengar jelas, siapa lagi kalau bukan ardixsio dan mela yang saling adu mulut.
"Kalian hobi banget bertengkar gini." Geran netta menarik anaknya menjauh dari mela.
"Dia nyebelin mah, dia rebut mainan sio." Adu ardixsio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession devil 2
Genç Kurgukalian baca dulu cerita pertamanya supaya paham sama alur cerita ini⭐😜.