6. kebencian

618 24 3
                                    

Kehilangan calon anak yang kesekian kalinya membuat netta hancur berkeping-keping, ditambah suaminya ketahuan selingkuh sampai memiliki calon anak dari perempuan yang lain yang tidak ia kenal sama sekali. Netta hancur rasanya dunianya benar-benar tak tersisa untuk dirinya bisa bahagia sebelum masalah ini terjadi.

Netta benar-benar marah, benci, kecewa pada albert suaminya sendiri. Netta benar-benar membenci albert bahkan ia tak mau melihat wajah suaminya lagi setelah ia tahu kalau dirinya keguguran.

Sekarang ini netta masih di rumah sakit kondisinya masih sangat lemas, sedari tadi ia mencari celah untuk kabur dari rumah sakit. namun penjagaan di luar kamar dan dalam kamar termasuk Albert yang hanya berdiri di pintu, menatap netta yang terus menatapnya penuh kebencian.

"Aku ingin cerai sekarang juga" ucap netta kesekian kalinya yang tidak albert hiraukan seakan nyanyian yang sangat dibenci Albert. "Ceraikan aku sekarang lalu anda bisa kembali bersama selingkuhan kau" ucap netta tegas.

Hening.

Albert hanya diam menatap wajah netta, tatapan netta terhadapnya membuat albert takut akan kehilangan sosok netta yang selalu membuatnya kesal, senang.

"CERAIKAN AKU SEKARANG ALBERT ALEKSANDAR" teriak netta melempar piring, gelas kearah albert.

PRANG.
PRANG.
PRANG.

Pecahan gelas dan piring terpental ke arah wajah albert membuat kulit albert mengeluarkan darah, namun ajaibnya albert tidak merasakan sakit ataupun perih. Rasa sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit netta yang sudai ia lukai.

Netta turun dari kasur tatapan tajam dan penuh kebencian ia tunjukkan untuk albert suaminya sendiri. "KAU ITU SUAMI, SEKALIGUS PAPAH YANG JAHAT. KAU TELAH BERKHIANAT DAN KAU TELAH MEMBUNUH CALON ANAKMU SENDIRI, KAU ITU BAJINGAN, KAU ITU IBLIS, KAU ITU ANJING YANG MENYERUPAI MANUSIA" teriak netta air matanya mengalir deras.

Albert masih diam menatap lurus netta, darah yang mengalir di pipinya tidak ia rasakan.

Netta mengusap air matanya kasar. "Ceraikan aku sekarang dan jauh-jauh dari aku" ucap netta kesekian kalinya. Netta terus menatap wajah albert yang hanya diam saja seakan tuli. "JAWAB AKU SIALAN KAU BISU HAH?" tanya netta memukul-mukul tubuh Albert menggunakan tangan mungilnya.

Cklek.

Pintu dibuka dari luar netta menoleh menatap mertuanya yang datang, namun albert sama sekali tak menoleh pria itu terus menatap wajah netta.

"Al" kaget omar dan dania melihat wajah albert yang terluka.

Dania menatap netta yang menatap anaknya penuh kebencian. "KAU APAKAN ANAK SAYA HAH? KENAPA WAJAH ALBERT TERLUKA SEPERTI INI?" marah dania tak terima albert terluka seperti ini.

Netta menatap mertuanya. "Luka ini tidak sebanding dengan luka yang anak mamah berikan pada aku, luka yang sangat amat dalam" jawab netta.

Omar menatap netta prihatin. "Papah tau perasaan kamu seperti apa, tapi papah mohon sama kamu kita selesaikan sama-sama dan kita cari tau masalah ini. Papah yakin albert tidak seperti itu dia tidak selingkuh dan menghamili perempuan lain" bujuk omar.

Netta menggeleng pelan. "T-tidak pah, aku tidak mau, aku tidak sanggup aku mau c-cerai sama dia" jawab netta menunjuk albert menggunakan jari telunjuknya.

"Bagaimana dengan sio? Dia masih terlalu kecil, dia pasti tidak mau mamah dan papahnya cerai" tanya omar.

Netta diam beberapa detik menatap lekat papah mertuanya. "Aku yang akan menjelaskan pada sio kalau papahnya berkhianat, dia tidak pantas disebut papah" ucap netta menunjuk albert yang masih diam.

"Jaga ucapan kamu mau bagaimanapun al masih suami kamu, dan kamu harus hormat sama suami" ucap dania mengusap darah yang menetes di pipi albert.

Omar mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, albert yang melihat itu menggeleng pelan. "Jangan lakukan itu" ucap albert tidak mau netta tidur efek obat tidur.

Omar mengangguk pelan.

Albert menatap netta. "Beri aku waktu satu minggu untuk mencari tau siapa dalang dibalik ini" pinta albert.

Netta terkekeh hambar. "Haha. Di sini tidak ada dalang dibalik masalah ini, tuan Albert Aleksandar yang terhormat ini jelas-jelas kesalahan bodoh anda" ucap netta.

Albert bersujud di kaki netta membuat Semua orang kaget. "Tolong beri aku kesempatan satu kali saja, aku janji aku akan cari bukti kalau aku tidak salah. Aku Sayang sama kamu" lirih albert meneteskan air matanya.

"TOLONG JANGAN EGOIS, AKU MAU CERAI SAMA KAMU PRIA BAJINGAN. AKU MUAK SAMA KAMU" teriak netta marah.

Albert mendongak menatap wajah netta. "K-kamu mau c-cerai?" Tanya albert meyakinkan netta.

Netta mengangguk pelan. "I-iya aku mau cerai" jawab netta.

Albert berdiri menatap netta lekat. "B-baiklah aku akan menceraikan kamu dengan syarat kamu harus kembali saat saya sudah mendapatkan bukti kalau saya tidak bersalah" ucap albert berat hati.

DEG

Jantung netta rasanya ingin berhenti detik itu juga, namun rasa bencinya terlalu besar netta menepis perasaan konyolnya. "Ceraikan aku sekarang" ucap netta.

"M-mamah p-papah" panggil ardixsio lirih.

Albert dan semua orang menoleh menatap ardixsio yang masuk kedalam kamar rawat netta dengan air mata yang mengalir deras, matanya sampai merah.

"S-sio" kaget albert dan netta menatap anaknya.

Ardixsio memukul kaki netta bruntal. "Mamah jahat mamah tidak sayang sama sio dna papah, mamah selalu meminta cerai mamah tidak sayang kita berdua. Sio benci mamah sio tidak sayang sama mamah" teriak ardixsio terus menangis dan memukul netta.

Albert menarik ardixsio ke pelukannya Mengelus punggung ardixsio. "Mamah tidak jahat dan mamah sayang sama kita berdua, mamah hanya sedang kesal sama papah. Kamu jangan benci sama mamah oke?" Bisik albert menengkan anaknya.

"TIDAK! MAMAH JAHAT SAMA KITA PAPAH MAMAH TERUS MEMINTA CERAI" teriak ardixsio.

Albert berusaha tersenyum tipis. "Memangnya kamu tau arti cerai hmm?" Tanya albert.

Ardixsio mengangguk pelan. "T-tau, kata aunty cerai itu berpisah dan berpisah itu mamah dna papah tidak lagi bersama, mamah akan memiliki suami lagi, dan papah akan memiliki istri lagi. HWAAAAAA SIO TIDAK MAU MEMILIKI MAMAH BARU DAN PAPAH BARU" Tangis ardixsio pecah membayangkan itu semua.

DEG

Albert dan netta saling berpandangan satu sama lain namun netta langsung memalingkan wajahnya enggan menatap wajah albert. "Sayang, kamu tenang saja papah tidak akan memiliki istri lagi, karena papah sayang dan cinta sama mamah kamu" ucap albert tulus sebisa mungkin ia tidak mengeluarkan air matanya namun rasanya tidak bisa, air matanya mengalir namun dengan cepat ia usap.

Ardixsio menatap mamahnya. "Kalau mamah cerai sama papah, sio tidak mau menganggap mamah sebagai mamah sio. Mamah itu jahat" teriak ardixsio. "Dan sio tidak mau ikut mamah sio akan tinggal sama papah"

"S-sio-----"

"SIO BENCI MAMAH NETTA SIO TIDAK MAU DEKAT-DEKAT MAMAH LAGI, MAMAH NETTA YANG BAIK SEPERTI AUNTY DONITA SUDAH MENINGGAL. MAMAH NETTA YANG SEKARANG JAHAT SIO BENCI, SIO TIDAK MAU MELIHAT MAMAH LAGI PERGI JAUH-JAUH DARI SINI." teriak ardixsio turun dari gendongan albert dan mendorong-dorong tubuh netta.

DEG

***

Obsession devil 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang