Setelah menyelesaikan pekerjaan xiaozhan dan yibo hendak pulang sebelum seseorang datang memanggil yibo dari kejauhan.
"Wang yibo!"
Yibo yang merasa di panggil pun menolehkan kepalanya, tapi tak lama ia segera menundukkan kepalanya dalam, tangannya mencengkram tangan kakaknya dengan erat, langkah kakinya terasa berat. Penglihatannya berbayang, nafasnya terasa berat.
"Gege" lirihnya hampir tidak terdengar.
"Bodi ada apa" xiaozhan terkejut melihat pemuda di sampingnya tiba-tiba limbung dan hampir terjatuh. Jika saja xiaozhan tidak segera meraihnya.
"G-gege" cicitnya kian melemah.
"Yibo...yibo ada apa?kau kenapa?"
"Tolong! Hiks... Hiks" mohonnya. Sekuat tenaga ia mencengkram tangan sang kakakmu
Xiaozhan sedikit meringis, menahan sakit. Ia masih belum mengerti apa yang membuatnya bobo nya seperti ini.
Tiba-tiba seorang pria asing menghampirinya dan menarik tangan pemuda itu dengan kuat. Dalam satu hentakan tubuh yibo terlepas dari pelukannya. Dan beralih tangan ke samping seorang pria yang datang entah dari mana.
Dan pria itu dengan lancangnya, dia menyeret yibo nya tanpa kata.
"Lepaskan dia!" Xiaozhan mencengkram tangan si pria yang menarik paksa yibo-nya dan dalam satu hentakkan. Dia lalu membunyikan tubuh bergetar itu di belakang punggungnya.
"Maaf tuan!, sepertinya anda salah orang!"
"Wang Yibo! Kemari sekarang juga!"
Suara lantang itu, bak petir di siang bolong. Siapa dia? Kenapa dia mengenal yibo. Xiaozhan menoleh ke belakang untuk meminta penjelasan tapi yang ia lihat, pemuda yang tengah berbadan dua itu terlihat gemetar ketakutan. Itu tampak jelas dari bagaimana kedua tangannya meremas ujung kaosnya dengan kuat dan gemetar.
"Minggir!"
Xiaozhan tidak bergerak barang se-inci pun, dia menatap lurus pada pria di hadapannya dengan tenang tapi tetap waspada.
"Maaf tuan bisa kita bicara dengan baik-baik!"
"Yibo kemari sekarang juga!"
Yibo tak bergeming, tapi cengkraman pada kaos xiaozhan semakin kuat. Dan xiaozhan tahu itu.
"Baiklah!" Pria itu menatap xiaozhan penuh ancaman. Tapi dia sama sekali tidak takut ataupun gentar.
Lantas pria berjas abu-abu gelap itu melangkah mendekati xiaozhan dengan angkuh, dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Jangan ikut campur terlalu jauh tuan! Atau kau akan menyesalinya" bisiknya dengan penuh penekanan.
Pria itupun pergi melewati keduanya tanpa suara, saat dia berpapasan dengan yibo. Dia mencuri satu kecupan singkat di pipi chubbynya tanpa sepengetahuan xiaozhan yang masih belum beranjak di posisinya. Yibo menahan nafas, wajahnya semakin pucat. Dan tepat ketika pria itu telah benar-benar pergi yibo terduduk lemas di tempatnya.
Jingyi baru saja kembali setelah membeli makan instan. Tanpa sengaja matanya melihat kakak beradik yang juga merupakan temannya. Yaitu xiaozhan dan wang yibo berdiam diri di sebrang jalan pun langsung menghampiri keduanya. Tapi matanya matanya membulat saat menemukan yibo terduduk trotoar dengan tangis tak bersuara sementara xiaozhan berdiri membelakanginya tak jauh darinya.
"Yibo ada apa? Apa kalian bertengkar?" Jingyi bertanya khawatir.
Melihat kebungkaman bocah itu, jingyi lantas beralih pada temannya yang sedari tadi tidak bergeming sejak kedatangannya.