Beberapa hari tinggal di rumah, keadaan 2 pasien yang sempat meresahkan, itu nampak semakin membaik. Beberapa tetangga sekitar juga sering mengunjungi kediamannya, dengan membawa makanan, kadang mereka juga membantu membersihkan rumah tanpa di minta.
Xiaozhan merasa tidak enak, beberapa kali dia menolak untuk di bantu tapi, orang-orang itu tetap memaksa. Jadi dia pun hanya bisa berterima kasih, sekaligus meminta maaf karna sudah merepotkan.
Meski begitu yibo tetap tidak mau makan, jika bukan masakan gegenya, jadi walaupun banyak masakan rumahan. Xiaozhan tetap memasak untuk bayi bunting nya.
"Aaaaa"
Yibo yang telah duduk manis di pangkuan sang gege, membuka mulutnya lebar-lebar.
"Pesawat datang...... Aumm"
"Gege!!!" Bocah itu mencebik kesal.
Makanan yang hampir saja masuk ke dalam mulutnya, malah berbelok masuk ke mulutnya pria yang menyuapinya. Sementara empunya hanya tersenyum tanpa dosa. Ternyata mengusili anak kecil itu lumayan menyenangkan, pikirnya.
"Gege..... Bobo juga mau" rengeknya dengan mempoutkan bibirnya.
"Pfffttt... Baiklah...baiklah ini aaa..."
"Aaaa..."
"Tapi boong yumm" lagi xiaozhan mengusili bayi singanya yang sudah kesal setengah matang.
"Au ah gege nyebelin Hump"
Yibo merajuk, dia membuang muka ke samping, dengan tangan terlipat di dada.
"Hahaha! Aygooo ada yang ngambek nih" godanya.
Yibo tidak menanggapinya, dia benar-benar kesal, gegenya ini sangat menyebalkan. Sudah tahu bobo tuh lapar, masih aja di permainkan seperti ini. Batinnya.
"Aygooo oke...oke gege tidak akan usil lagi, jadi buka mulutnya"
Xiaozhan mengangkat sendoknya siap untuk menyuapi, tapi yibo yang sudah kesal, kehilangan selera makannya. Jadi dia bangkit dari pangkuan xiaozhan, dan berlajan menuju pintu keluar. Xiaozhan masih bergeming di tempatnya, dia ingin melihat sejauh mana bocah itu pergi.
"Gege menyebalkan, bobo mau pergi saja dari rumah ini!" Yibo berdiri tepat di depan pintu, dia menunggu, respon dari gegenya.
"Mn, hati-hati di jalan"
"Gege bobo beneran mau pergi!" Yibo menghentak-hentakkan kakinya, kesal.
Dia ingin pria jangkung itu, datang menghampirinya, memeluknya dan memintanya untuk tetap tinggal. Lalu menyuapinya lagi dengan benar. Tapi, ekspetasi tidak sesuai realita. Orang yang di harapkan tak juga mencegah dirinya pergi, sebaliknya, pria itu nampak menunggu dirinya untuk angkat kaki dari sini.
'apa gege sudah tidak sayang lagi ya' batinnya.
Xiaozhan tetap mempertahankan wajah poker face nya, walau sebenarnya dia sudah tak tahan ingin tertawa, melihat bayinya yang tertunduk sedih, dengan lelehan air mata, membuatnya terlihat semakin menggemaskan. Tapi xiaozhan masih menunggu, apa yang akan di lakukan bocah manja itu. Xiaozhan yakin bobonya tidak akan berani melangkahkan kakinya keluar, tanpa dirinya.
"Yibo pergi ge"
"Mn"
"Terimakasih dan maaf"
Setelahnya yibo membuka pintu, dan berlari keluar. Airmata membasahi pipinya yang sudah memerah padam. Xiaozhan terbelalak, dia tak menyangka bayinya akan benar-benar pergi.
'apa lelucon ku sudah kelewatan ya?' pikirnya.
Tapi tentu xiaozhan tidak tinggal diam, dia langsung mengejar yibo, begitu bocah itu menapakkan kakinya di halaman rumah.
Hap.
Xiaozhan berhasil menangkap bayinya yang terus memberontak dalam pelukannya."Gege jahat! Hiks... Lepas! Yibo mau pulang saja! Hiks... Hiks... Dasar tiang listrik tak punya hati huwaaaaa mama!"
Yibo terus memukuli xiaozhan dengan membabi-buta. Tapi xiaozhan malah merapat mulutnya, menahan agar tawanya tidak pecah dan memperburuk keadaan.
'astaga ini menyenangkan sekali HAHAHA' xiaozhan tertawa puas dalam hatinya.
"Ekhm... Iya.. iya gege mengaku salah, maaf" sesalnya. Tapi- lain di luar lain di dalam.
"Hiks... Gege sudah tak sayang bobo lagi hik... Hiks..."
"Siapa bilang?"
"Gege menyebalkan!"
"Pfffttt.... Hahahaha" lepas sudah tawanya yang sedari tadi di tahannya.
Bagaimana bisa xiaozhan mengabaikan bayi se-menggemaskan bobonya. Sungguh ini adalah momen terbaiknya, dimana untuk pertama kalinya dia bisa tertawa dengan sangat lepas.
"GEGE! HUWAAA MAMA GEGE JAHAT!, YIBO BENCI GE- hmmpp"
Tangisnya terhenti saat mulutnya di bungkam oleh jemari besar sang kakak yang menjepit bibir nya.
"Bobo sayang tidak baik terus menangis, laki-laki tidak boleh cengeng ingat!" ucapnya dengan senyum jenaka.
Dan anehnya yibo diam menurut, dia tidak lagi menangis ataupun memukuli kakaknya itu. Dia hanya diam, menatap lekat pria di hadapannya, seakan menunggu perintah selanjutnya.
"Aiyoo... Kau terlihat semakin manis jika penurut begini"
Xiaozhan lalu membawa yibo dalam pelukan, tapi kali ini bocah itu tidak lagi memberontak. Sebaliknya dia mengeratkan pelukannya, bergumam lirih, yang menohok hati yang mendengarnya.
"Gege jangan lepaskan bobo, jangan buang bobo ge, hanya gege yang bobo punya" embun di sudut matanya kembali jatuh, tanpa suara, yibo menenggelamkan wajahnya ke dada xiaozhan, untuk mencegah airmatanya semakin deras berjatuhan.
Tapi nyatanya kaus yang di kenakan sang kakak tetap basah, tanpa bisa di hindari. Xiaozhan mengangkat tubuh gemetar itu, lalu membawanya kembali pulang ke rumah. Dari sudut pagar halaman, seorang gadis yang bersembunyi diantara semak-semak mengepalkan tangannya kuat. Gadis itu menatap benci pada orang dalam pangkuan sang mantan. Sebelum pergi dengan api kemarahan yang membara.
Sekembalinya dari drama picisan, xiaozhan membawa yibo kembali ke meja makan.
"Ayo sekarang buka mulutnya"
"Bobo sudah tidak lapar" cicitnya.
"Bobo sayang, gege sungguh minta maaf, gege janji tidak akan di ulang lagi" tak lupa menunjukkan dua jari telunjuk dan tengahnya agar terlihat lebih meyakinkan.
"Tapi bobo sudah tidak lapar ge" rupanya bocah itu masih merajuk, dan memang ia sudah kehilangan nafsu makannya, sejak lelucon yang di lakukan kakaknya itu.
"Huhhfffttt... sayang sekali, baiklah bobo tunggu disini sebentar biar gege bungkus saja makanannya"
"Gege mau kemana?" yibo bertanya ketika xiaozhan hendak bangkit dari duduknya tapi tidak jadi karena yibo menahannya.
"Gege akan memberikan makanannya pada qiu mi saja, dia sangat menyukai masakan gege jadi-"
"Aaaa... Bobo lapar gege"
Gagal sudah rencana balik menyerang kakaknya itu. Tadinya yibo berencana mogok makan agar bisa balas dendam, dengan membuat pria itu sakit kepala dengan terus membujuknya agar mau makan, seperti sebelum-sebelumnya.
Tapi sekali lagi dugaannya meleset, gegenya bukan hanya tidak membujuknya untuk makan, tapi dia berencana untuk pendekatan dengan ulat bulu itu. Mana mungkin yibo bisa tetap diam dengan segala egonya, bagaimana nanti kalau gegenya itu benar-benar punya kekasih.
Tidak itu tidak boleh terjadi, titik tidak pake koma!.
"Katanya bobo tidak mau makannn..."
Xiaozhan memang sengaja melakukannya, dia tahu yibo tidak menyukai dirinya dekat dengan gadis itu. Jadi dengan begitu dia tak perlu bersusah payah untuk membujuk baby lionnya makan deh... Senang nya.... Xiaozhan bersorak kegirangan dalam pikirannya.
"Tolong! Siapapun disana! Keluarkan aku dari sini!"
"Gege apa rumah kita jadi berhantu setelah ditinggal seminggu"
Next?
![](https://img.wattpad.com/cover/357370682-288-k474359.jpg)