Xiaozhan berhenti tertawa, air mukanya berubah tenang, setenang permukaan danau. Seulas senyum tipis kembali tersungging di bibir manisnya. Tanpa kata ia pun kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda, seolah tidak pernah terjadi apa-apa, dia memandikan bayinya seperti yang biasa ia lakukan.
Di sisi lain kini yibo yang membatu di tempatnya, ia tak mengenali pria di hadapannya ini, tapi ia tidak merasa malu di perlakukakan layaknya bayi. Tubuhnya juga tidak menolak setiap perlakuan orang itu. Yang berarti pria itu bukanlah orang asing untuknya, tapi siapa? Kenapa yibo tak ingat.
"Gege siapa?" Cicitnya, takut-takut.
Yibo merasa pria itu lebih tua darinya, mungkin 2-3 tahun'an. Maka dari itu ia memanggilnya dengan sebutan gege. Tapi perasaan familiar hinggap di hatinya, seakan dia memang terbiasa dengan panggilan itu. Xiaozhan mendengarnya dengan jelas, namun dia hanya diam, tenang di permukaan, tapi siapa yang tau didalamnya.
Selesai memandikannya Ia langsung menggendong bayi keluar kamar mandi, yibo sedikit terkejut saat pria itu tiba-tiba saja membopongnya. Tapi ia sama sekali tidak menolak, hanya saja jantungnya berdebar kencang, saat posisi mereka sedekat ini. Yibo bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari paras tampan di depan matanya itu, ia terus meneliti setiap inci dari mimik mukanya, dan menggali ingatan di otaknya tentang pria yang memperlakukannya sedemikian lembut.
"Aku suami mu" jawabnya setelah selesai mengenakan pakaian di tubuh orang yang sedari tadi memandanginya tanpa berkedip.
'apa aku akan kehilangan bayi ku' batinnya sedikit miris.
Ya, xiaozhan sebenarnya sudah sangat terbiasa dengan tingkah manja dan kekanak-kanakan bayinya. Jadi saat bayinya kini beranjak dewasa ia sedikit tidak rela. Hanya sedikit kok.
Yibo tercengang mendengarnya, ia menatap pria itu tak percaya, tapi xiaozhan tidak terlalu memperhatikannya, ia sudah menduga jika bocah itu akan bereaksi seperti itu. Jantung yibo kembali berdebar kencang, bahkan lebih kencang dari sebelumnya.
'jadi aku sudah menikah?!'
yibo tak habis pikir. Bagaimana bisa ia melupakan segalanya, termasuk suaminya sendiri.
Dug...
"Akh!" Yibo memekik kecil, kala merasakan sesuatu yang aneh dalam perutnya.
"Bobo sayang kenapa? Apa ada yang sakit" tanya xiaozhan khawatir.
"Apa namaku bobo?" Tanyanya ragu.
Xiaozhan menghela nafas lelah, ia kemudian bersimpuh di hadapan pemuda itu dan menggenggam kedua tangannya di atas paha.
"Dengarkan aku, nama mu yi- xiao bo" koreksinya. Dan yibo mendengarkannya dengan serius.
"Kita sudah menikah beberapa tahun yang lalu" lirihnya dengan suara serak.
Setetes embun kembali jatuh dari manik almond nya, yibo memandang suaminya itu sendu. Yibo pikir xiaozhan menangis karna dia yang melupakan segalanya, termasuk tentang pernikahan mereka. Tapi nyatanya xiaozhan menangis bukan karna hal itu.
Selama ini xiaozhan memang menjadi orang jahat penuh manipulasi. Tapi dia tak pernah, sekalipun terpikirkan untuk memanipulasi otak baby-nya. Dia ingin terus menjaga kepolosan dan kemurnian orang yang telah menguasai seluruh hatinya. Tapi lihatlah apa yang ia lakukan sekarang, dia menjilat ludahnya sendiri.
Oh, hush, my dear, it's been a difficult year
And terrors don't prey on
Innocent victimsTrust me, darling, trust me, darling
It's been a loveless year