15❤️‍🩹

646 62 5
                                    

Tok..tok..

Ceklek

Pintu kamar dibuka, sepasang pasutri itu langsung masuk ke dalam, tanpa menunggu ijin dari pemiliknya. Yang ternyata pemuda itu tengah fokus membaca buku pelajarannya di kedua tangannya sembari duduk bersandar pada kepala ranjang.

Wanita itupun mengulurkan tangannya untuk membelai rambut laki-laki itu lembut seraya berkata.

"Yibo sayang, mama dan papa akan pergi ke luar kota selama beberapa hari, yibo baik-baik di rumah ya, sayang!"

"Mn" jawabnya tanpa menghiraukan kehadiran 2 orang itu, yang nyatanya ibu dan ayahnya.

"Kami pergi dulu" pamit sang ayah, dengan kecupan singkat di sisi kepalanya.

Setelah mereka pergi, wang yibo pun menutup buku di tangannya, kemudian membaringkan tubuhnya di kasur king size nya. Dan mulai memejamkan matanya yang sakit, karena terlalu banyak melihat tulisan-tulisan yang membuat kepalanya lumayan berdenyut pusing.

Yibo merasa belum lama ia memejamkan mata tapi ketukan pintu kembali terdengar dari luar kamar.

"Tuan muda makan malam sudah siap" seru kepala pelayan dari luar.

"Tuan muda tidur?" Serunya lagi saat tidak mendapatkan jawaban dari dalam.

"Baik bi!"

Wang yibo pun bangun dan bergegas pergi keluar kamar untuk makan malam. Di meja makan, telah tersaji berbagai jenis menu dari berbagai negara yang memanjakan mata. Bahkan mungkin beberapa orang akan meneteskan air liurnya, saking menggodanya hidangan yang tersaji di sana. Tapi itu sepertinya tidak berlaku untuk wang yibo, karna tuan muda itu hanya menatapnya sekilas, tanpa minat.

Diapun duduk dengan tenang, seorang pria bertubuh gempal berdiri di sampingnya kemudian mencoba beberapa menu sebelum di hidangkan di piring tuannya. Baru setelahnya wang yibo memakannya dalam diam, tanpa ekspresi, tanpa banyak bicara. Setelah makan dia pun pergi ke kamarnya tanpa kata.

Kembali lagi ke sarang burungnya yang luas empuk dan nyaman, tapi kenapa dia masih merasakan kedinginan.

Wang yibo merapatkan selimutnya, kemudian mencoba untuk menutup matanya, kembali mengarungi samudra mimpi dimana hal-hal yang ia harapkan ada didalamnya.

Tapi-

Di tengah tidurnya pulas nya, wang yibo merasakan ada sesuatu yang merambat disekitar perutnya, namun dia mengabaikannya, dan menganggap itu hanya perasaannya saja. Tapi seiring berjalannya waktu lilitan di perutnya terasa semakin kuat dan itu membuatnya tidak nyaman. Yibo bergerak gelisah, dia mencoba untuk menyingkirkan sesuatu yang menggerayangi tubuhnya secara perlahan.

Akan tetapi gangguan itu tidak berhenti, sebaliknya kini ia merasa punggungnya tertimpa beban yang berat yang membuatnya tertekan keranjang tanpa bisa bergerak. Netra coklat itu terbuka paksa, hanya untuk mendapati dirinya sudah tengkurap dengan sesuatu yang menahannya dari atas punggungnya. Keduanya tangannya di tahan sejajar bahu, cahaya temaram lampu tak jadi halangan untuk dirinya melihat apa yang membuatnya terhimpit di atas ranjang.

"Lepas!" Wang yibo memberontak.

Tapi sejurus kemudian tubuhnya tiba-tiba meremang saat merasakan hembusan angin hangat yang menerpa tengkuk dan telinganya.

"Sssttt jadilah anak baik! Dan kau akan menyukainya" bisiknya tepat di daun telinganya.

"Tolong! Lepaskan! Aku tidak mau!"

"Yibo!"

"Tidak kumohon!"

"Yibo! Bangun!"

"AAAKKKHHH!"

My Little Bobo (Zhanyi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang