9❤️‍🩹

839 87 6
                                    

Setelah perdebatan un-faedah yang terjadi beberapa saat lalu, xiaozhan akhirnya mengalah, dan membiarkan yibo berbuat semaunya.

Saat duduk di kursi kemudi, xiaozhan sempat tertegun sejenak, melihat kenyataan kalau tubuh dalam dekapannya itu begitu kecil, hingga masih menyisakan jarak diantara kemudi dan tempatnya duduk.

Xiaozhan memandang kembali orang dalam dekapannya yang kembali melanjutkan tidurnya tanpa dosa dengan tatapan rumit, ia tak pernah mengemudi dengan seseorang dalam pangkuannya seperti ini sebelumnya jadi xiaozhan merasa kurang percaya diri.

Tapi karna tak ada pilihan lain maka ia pun memutuskan untuk menjalankan roda 4 nya dengan kecepatan sedang membelah jalan kota yang mulai ramai.

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa sang Surya telah berada tepat di atas kepala. Sudah waktunya makan siang tapi bocah itu masih mengarungi samudra mimpinya tanpa kenal lelah.

"Apa dia tidak sakit kepala, tidur terus?" Gerutunya.

Ya jujur saja, walaupun orang dalam pangkuannya itu tidak terlalu berat, tapi xiaozhan juga manusia biasa, dan tentu xiaozhan sudah merasakan pegal di bagian paha dan lengannya. Ingin sekali dia memindahkannya ke kursi sampingnya, tapi ia takut saat memindahkannya bocah itu bangun dan mulai merengek lagi.

Walau sedikit gusar, xiaozhan tetap berusaha tenang dan berhenti secara sempurna saat lampu merah menyala.

"Euhh"

"Bodi kau bangun?"

"Apa kau lapar?" Tanyanya perlahan dengan membenahi posisi duduknya supaya lebih nyaman.

"Humppp!" Yibo menutup mulutnya mengeluarkan kedua tangannya.

Dirasa bocah itu akan kembali muntah, xiaozhan bergegas mengambil kantong belanjanya di kursi penumpang, mengeluarkan semua isinya dan tepat saat yibo muntah kantong plastik itu sudah berada tepat di hadapannya, jadi kali ini bajunya selamat.

"Astaga hampir saja" ucap syukurnya.

Sementara yibo terus memuntahkan isi perutnya meskipun hanya cairan yang keluar, karena memang ia belum makan dari kemarin malam.

Xiaozhan membuka jendela membiarkan udara masuk, lalu memijat tengkuk yibo perlahan dengan harapan bisa meringankan rasa mual si bocah.

"Ouek.. huek..."

Lama melihat orang yang muntah membuat xiaozhan orang yang paling dekat dengannya, merasa ikut mual juga pada akhirnya. Hingga saat lampu hijau menyala ia langsung tancap gas ke tepi jalan, dan membuka semua jendela mobil sambil menyalakan AC.

"Gege...." Rengeknya.

"Yes baby?"

"Pusing.."

Setelah mengatakannya yibo pun kembali menjatuhkan kepala di bahu sang gege dengan mata terpejam.

Yibo!

"Bodi sayang!" Panggilnya sembari mengelus punggung sempitnya.

Akan tetapi, berapa kali pun ia memanggil, yibo tidak mengeluarkan sepatah katapun, dan xiaozhan pun menepuk-nepuk pipinya perlahan untuk membangunkannya, setidaknya sebelum tidur kembali bocah itu harus memasukkan sesuatu untuk mengganjal perut kosongnya.

Melihat pemuda itu sama sekali tidak ada respon dengan wajah yang semakin pucat, xiaozhan mulai merasa kalut dan sedikit panik.

"Yibo sayang! Bangun! Katakan padaku jika kamu baik-baik saja"

Masih tidak ada respon, xiaozhan pun menginjak pedal gas dengan kecepatan agak tinggi, dengan tetap mengutamakan keselamatan tentunya.

"Bertahanlah sebentar lagi kita sampai" katanya dengan suara gemetar.

"Kita hampir sampai"

Xiaozhan terus saja merapalkan kalimat itu dalam perasaan campur aduk. Takut, kalut, pegal, kesal, lapar, emosi, khawatir semuanya jadi satu.

Sesampainya di rumah sakit yang di rekomendasikan klinik di desanya, xiaozhan tanpa basa-basi langsung membuat keributan dengan berteriak memanggil bantuan untuk orang dalam pangkuannya yang tak sadarkan diri.

Tak berapa lama perawat pun menghampirinya dan langsung meminta pria itu untuk membaringkan yibo di atas ranjang yang langsung di bawa menuju ruang unit gawat darurat untuk di periksa.

Xiaozhan ingin mengejar sebelum salah satu petugas resepsionis menarik lengannya untuk mengisi formulir pendaftaran dan lainnya. Xiaozhan pun tak punya pilihan lain selain mengikuti petugas itu, dan membiarkan yibo di tangani para dokter di sana.

Selesai mengurus administrasi xiaozhan bergegas menuju ruang tempat yibo di rawat, tapi sekali lagi sebelum ia menemui pemuda itu seorang dokter keluar dari ruangan itu dan memintanya untuk ikut keruangannya untuk membicarakan hal penting mengenai sang pasien.

Jadi xiaozhan hanya bisa mengikuti pria setengah paruh baya itu dengan langkah lunglai.

"Bagaimana kondisinya dok?" Tanyanya tak sabaran, setelah berada di ruangan dokter.

"Silahkan duduk dulu tuan" ucap sang dokter dengan ramah.

Xiaozhan pun segera duduk, dan kembali membombardir sang dokter dengan pertanyaan beruntun.

"Begini tuan...." Dokter itu terlihat sedikit ragu untuk menjelaskan kondisi pasien yang baru saja di periksa nya hingga ia menjeda ucapannya.

"Ada apa dok?"

"Kapan terakhir kali kalian berhubungan?"

Pertanyaan ambigu itu meluncur dari mulut dokter itu membuat xiaozhan menyerit dahi bingung.

"Maksudnya dok?"

"Tuan yibo hamil"

Krik...krikkk

Hening, tidak ada yang bersuara keduanya terdiam beberapa saat dengan pemikiran yang berbeda.

"Ha-hamil?"

Setelah beberapa saat berhasil mengatur debaran jantungnya yang tak karuan xiaozhan akhirnya buka suara.

"Maksud dokter bagaimana?"

"Saya tau anda mungkin sulit untuk percaya tapi,, istri anda memang hamil dengan usia menginjak 6 minggu"

Xiaozhan mengusap wajahnya dengan kasar, jantungnya kembali mencelos mendengar kenyataan itu. Bagaimana bisa bocah itu hamil? Dia kan laki-laki, dan mereka baru bertemu beberapa hari yang lalu.

"Saya tau ini mungkin sulit di percaya, tapi saya ingin mengatakan jika tuan yibo 1 dari 1000 pria yang bisa di katakan istimewa dengan memiliki rahim di perutnya"

"Lalu bagaimana kondisinya, apa tidak masalah jika dia hamil?"

"Maksud saya... Dia laki-laki dok"

"Saya mengerti dengan kekhawatiran anda tuan untuk itu saya menyarankan untuk mendiskusikan ini dengan istri anda"

"Istri?"

"Bukankah tuan yibo itu istri anda?"

"Dia buk-" xiaozhan menghentikan ucapnya dan berpikir sejenak sebelum meng-iya kan ucapan sang dokter yang mengatakan jika bocah itu merupakan istrinya.

Kemudian mereka pun melanjutkan percakapannya yang sempat terjeda dan xiaozhan pun keluar dari ruangan itu setelah berterimakasih pada sang dokter.









Next?
Apa yang harus xiaozhan lakukan?

My Little Bobo (Zhanyi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang