Tiba tiba terjadi

57 46 4
                                    

     

Reza terbangun, dia tertidur di bawah tanah kepalanya terbentur sesuatu, ternyata tangan cowo yang memberikan roti kemarin . semuanya tergeletak di tanah, tidur pulas hanya Nagi dan cowo jangkung yang tidak terlihat. Reza melihat ke segala arah, tapi nihil.
pintu berderit reza memasang muka penasaran, Seorang cowo masuk membawa botol, dan di belakangnya seorang cewe yang dia kenali.

" Nagi.. " katanya pelan sambil memegang dadanya.

reza mengusap bokongnya yang kotor lalu menyapa afgan.

"Hai..".

afgan meletakan botol - botol sambil mengelepkan tangannya yang basah ke baju.

" oo.. ouhh udah bangun.. ".

Reza berjalan mengadap Nagi " gue bantuin.."
Nagi memberikan 2 botol padanya.

" tidur aja  .. " Reza menggeleng lalu mengikuti Nagi . Nagi menutup pintu lalu berjongkok.

" Mereka siapa ..?? Reza berjongkong di samping Nagi.

" Temen sekelas.. " Tangan Nagi menumpuk bebatuan di bawah pintu untuk menghalangi air atau pun sesuatu yang masuk.

"hmm... "

Reza terlihat lebih ceria dan wajahnya sedikit lebih fres dari sebelumnya. Mereka berdua duduk di perapian afgan menyalakan api yang padam.

" kayu udah habis, ini yang terakhir.. "

" gue bisa nyari nanti ".

afgan hanya mengangguk " nanti gue bisa ikut loe..., mungkin kita bisa bawa 2 orang lagi ".

" Kita lanjut perjalan besok pagi .., kalo, engga hujan.. ".

Nagi mengangguk, dan menaruh tangannya di depan api. Reza hanya clingukan menggaruk kepalanya lalu mengikuti Nagi tanganya di depan api.

Nagi, afgan, PB dan kasta bersiap untuk mencari kayu . Masing - masing dari mereka membawa sebilah kayu yang lancip. Untuk saat ini saja raya dan Bima tidak terlihat  rese, biasanya  dia akan mengikuti Nagi.

Reza menarik baju Nagi, tapi raya memelukmya.

" Nagi mau kerja.. " ok.. ". Reza terdiam , Nagi tidak menjawab apa- apa dia hanya mengusap kepala reza. Bima melambaikan tangan ke pada mereka berempat.

Nagi , afgan berpencar dari kasta dan PB. Jalan sangat becek. Mereka sungguh hati - hati dalam berjalan. Yang mereka takutkan adalah malam, karena disini tidak ada lampu apalagi sesuatu seperi cacing yang keluar dari tubuh manusia , matahari pun tak kunjung terlihat.

Afgan sedikit bertanya kepada nagi. Nagi hanya menjawabnya singkat. Afgan menunjuk ke arah timur . Mereka masuk  mencari sebilah kayu di bawah reruntuhan , sebisa mungkin Nagi dan afgan mencari yang kering. Hujan deras hampir membuat daerah sini banjir , bersyukur air surut.

Di dalam basmen , Raya mengikat rambut reza Bima ikut membantunya. Syara tidak tahu apa yang terjadi dengan ke 2 orang itu. Dia merasa lapar dan haus , bibirnya kering . Dirinya meringkuk sendirian, ia memegang perutnya. Bima yang melihat keadaan Syara seperti orang sekarat menghampirinya, syara meliriknya lalu memejamkan matanya lagi.

" Gimana kalo loe kesana aja " ajak Bima dengan suara pelan. Dia masih berdiri, syara tidak menjawab lalu Bima pun berjongkok.

Bima menatihnya, syara menolak tapi dia kemudia menurut. Dia menaruhnya lalu mengambil sepotong roti di tas Nagi walau ragu.

Bima memberikannya pada syara, syara menggeleng , tubuhnya berkeringat. Raya menyentil jidat syara.

" atau loe mau, ini di makan gue "

" Nanti Nagi marah.. ".

" katanya kaya.. " kan ngutang dulu.. " Raya mengejek syara dengan pura - pura memakan roti. Bima berdehem , syara menjulurkan tanganya ia tidak bisa berbuat apa - apa selain menerima makanan dari Bima.

Reza menggoyangkan tangan syara. Syara menatapnya  , bibir anak kecil di depannya manyun matanya seperti ingin menangis, Syara memberi isyarat pada roti yang ia pegang  , reza mengangguk. lalu dia pun memberikan sepotong roti  ,Syara juga memberikan minumannya padanya . Raya dan Bima yang melihat itu menelan ludah mereka sendiri , Bima gemas ingin mencubit reza tapi dia hanya bisa mengelus kepalanya.

syara beranjak dari duduknya, tubuhnya masih lemas tapi ia sedikit berenergi.
Raya bergeser , ia duduk lebih dekat dengan reza meletakan tangannya di paha.

"  kamu mau, kalo kita semua selamat jalan- jalan? ". " aku udah ngajak nagi sih ". bibir raya sedikit manyun.

reza menengok kesamping " hmm...  emang boleh..??. Raya mengangguk dan tersenyum lebar. Bima menyentil tangan Raya, Raya hanya menjulurkan  lidahnya.

" kalian pacaran yah.. " tanya reza dengan kehati- hatian.

" engga lah " sentak Bima dan raya.

" gue itu ".. kata Bima dan raya bersamaan lalu mereka saling adu pandang. Reza menyerngit alisnya.

" Aww .. " raya, Bima menengok ke asal suara ternyata reza terkena percikan api.

Reza mengusap - usap tangannya sendiri, Raya meniup tangannya. Bima menggaruk kepalanya dia kebingungan. Bima melihat ke arah syara yang duduk menyender lalu indranya tertuju ke botol di sampingnya ia bergegas lari.

" Mana lagi yang sakit.. "
reza memejamkan matanya menahan panas raut mukanya sungguh menyedihkan. Raya membolak - balikan tanganya reza, Ia melihat tubuh reza yang lain. Raya melihat punggung reza menghitam dan lengan atasnya memar berwarna kemerahan , kekuningan.

Syara terkejut melihat Bima berlari menghampirinya . " Gue minta airnya " , ia juga menyobek kain di samping syara. Syara terheran - heran melihat Bima yang terburu - buru sambil melirik kearah perapian matanya memyipit melihat raya yang sedang mengecek tubuh reza.

" Bim... teriak raya. Bima melirik raya.

" badanya reza memar , warna item sama kuning..." pekik raya dari kejauhan . Seketika Bima terdiam dan syara membalikan tubuh Bima mereka saling bertatapan. Botol yang dia pegang terjatuh.

syara berteriak " pergi dari situ..!!!!

Raya bingung dengan perintah syara, ia semakin meraba tubuh reza dan melepasnya bajunya . Dan ternyata sekujur tubuhnya menghitam sudah tidak jelas.

Raya menjauh, Bima menarik tangan syara.

Reza ikut kebingungan, ia melihat - lihat tubuhnya. reza pun menangis ia menghampiri raya, raya malah menjauh .

" Aku minta maaf  ... " aku minta maaf.. " sambil terpogoh - pogoh berdiri ingin menarik tangan raya. Bima melotot , syara menutup matanya  melihat tubuh reza begitu mengerikan . Bima memegang bahu raya yang sedang berdiri. Lalu mengambil semua peralatan yang ada , Raya ikut membantu. Reza maracau ia memeluk kaki syara. Bima , raya berlari keluar membawa  barang yang mampu  mereka bawa . Raya menengok ke belakang ternyata syara masih di dalam.

" Jangan tinggalin aku.. " !! pinta reza sambil menangis. Syara juga ikut menangis, ia bersih keras melepaskan tangan reza. Syara melihat ke luar. Raya sedang belari untuk menjemputnya

Bima melemparkan barang yang dia pegang. ia juga di kejutkan oleh kedatangan 4 orang yang sedari tadi mencari kayu, apalagi nagi.

" Nagi.. liriknya. Bima melirik kedalam ternyata .

DUAARRRR.....





PEGEL, SEMUTEN




Failure . ℅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang