Melewati semuanya

47 38 0
                                    


Di dalam mobil mereka semua terdiam
menyenderkan kepalanya, cowo di hadapannya terus melihat dirinya. Matanya sungguh begitu menggangu.

Ia sudah tidak memakai hoddie hitam tapi mengenakan kaos hitam panjang, dan celana pendek berwarna hitam senada. Sepatu panjang hitam menggendong sebuah tongkat di belakangnya yang dia bungkus dengan kain.

rambutnya sedikit ia potong.

Nagi hanya memakai kaos pendek hitam
celana pendek, dan sepatu bot tinggi. Ia menggantungkan benda yang agas berikan di sampingnya, dan menaruh tasnya di pundak.

PB Memakai jaket kuning dan celana panjang, dan tetap memakai masker.

Syara menguncir rambutnya jadi satu, pakaian yang dia kenakan memakai gaun panjang di bawah lutut warna biru tua , tak lepas kaos kaki hitam dan memakai sepatu.

Afgan mengenakan kaos putih dan setelan berwarna hitam celananya pendek. Ia membawa tas kecil di punggungnya.

Kasta mengenakan hm putih dan rok mini, rambutnya masih tergerai di belakang. Kaos kaki selutut.

PB memakai jaket , celana panjang dan memakai anting salip di telinga kirimnya.

Bima menyetir dengan kecepatan 60 km /jam, ia sedikit menurunkan tensi kecepatannya sedikit.

Matanya melihat kesamping, cewe berbuat pirang itu melamun. Tidak ada yang bersuara.

Bima bernyanyi sendiri dengan suara lembut khasnya .

Ia menyanyikan lagu kpop kesukaannya.

Jalan terlihat retak, mereka melewati perkotaan, toko - toko, bangunan di pinggir jalan retak tidak ada listrik maupun aktifitas lainnya. kosong .

Tidak ada manusia di sekitar sini, tapi itu membuat Nagi malah memegang erat benda di sampingnya. Agas melihat keluar dengan seksama.

HP mereka semua berdering, tidak ada satupun dari mereka yang mengambil HP mereka. hanya berseling 2 mnt lalu padam.

Syara menunjuk ke luar ke langit - langit.
kepala mereke menengadah melihat kondisi langit.

Nagi menyuruh Bima untuk membuka kaca mobil. syara ikut juga membuka kaca mobil.

Di atas terlihat helicopter yang mendekat ke arah mereka.

syafa tersenyum dan berteriak , sepertinya mereka adalah bala bantuan.

Tapi lain dengan Nagi dan agas yang melihat itu.

Mereka berdua melihat helicopter itu seperti akan jatuh.

Agas memerintahkan Bima untuk melajau lebih cepat, dan kabur dari helicopter .
Helicopter itu kian dekat, Bima dengan sekuat tenaga menancapkan gasnya dan menjauh dari helicopter.

Mobilnya keluar jalur , dari jalanan.

helicopter melewati mobil mereka dan jatuh menimpa bangunan. Bima menginjak rem mendadak. Lalu membuka pintu belakang.

Afgan lebih dulu keluar, berlari mendekati helicopter yang jatuh. Di susul Nagi di belakangnya.

mereka berdiri tidak jauh dari bangkai helicopter. Nagi memegang bilah di sampingnya. Afgan mengitari helicopter.
Bima melihat sekitar, bangunan di sekitar sini. begitu hening. Nagi berjalan dengan pelan mendekati seseorang yang terbaring di dalam helicopter.

Tapi seketika bilah meluncur begitu saja, suaranya begitu mendesih melewati tangan Nagi dan menancap pada seseorang yang berdiri di ambang pintu toko.

Agas berdiri sungguh jauh dari Nagi, ia masih berdiri di dekat mobil.

Orang yang berdiri di ambang pintu itu tidak melakukan reaksi apa pun, Hanya mengeluarkan lidahnya. Matanya melotok tangannya menjulur ke arah Nagi.









Failure . ℅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang