Hai..
rayaWajah afgan putih seperti orang barat, pipinya merah karna terik matahari .
" Silau gi.. " kata afgan.
Nagi melanjutkan perjalanannya . sekarang daerah yang mereka pijaki lebih u rata dengan tanah bangunan hancur tidak ada yang berdiri kokoh, tiang listrik tergeletak kabelnya menghalangi jalan. Matahari kini tertutup awan, hawa lebih sedikit sejuk. Dan angin berhembus kencang dari belakang mereka.
Nagi melewati kabel sambil berjongkok, dan berjalan miring .
keringat membasahi sekujur tubuh mereka , Nagi menghempaskan tubuhnya di tanah, nafasnya begitu cepat. Afgan berjalan terpoyong - poyong ke arahnya lalu menghempaskan bokongnya di samping Nagi, dan menyender dengan ke dua tangannya. Nagi melirik afgan lalu tertawa , afgan yang mendengar itu tersenyum. Bima dan kasta saling beradu siapa di antara mereka yang lebih cepat melewati kabel listrik, Afgan melihatnya mengulurkan tangan tapi Bima dan raya tidak menanggapinya . Syara dan PB menarik kasta untuk lebih cepat keluar dari bawah kabel.
Mereka melihat sekitar . Bangunan dan rumah di sekitar sini malah masih ada yang utuh tapi tembok - tembok retak , jalan retak
Langit malah menjadi gelap, Nagi bangkit dari rebahannya lalu berlari ia mencari bangunan yang minim retak. Matanya melihat papan tosebar yang hampir mati di ujung, tapi rintik hujan mulai turun dan angin berhembus kencang. Papan tosebar seketika mati Nagi berlari ke tosebar, Raya dan yang lain berteduh di salah satu bangunan. Bima, afgan meneriakinya tapi Nagi malah terus berlari.Nagi berhenti di depan tosebar ia mengintip ke dalam ,dan mendobrak pintu, sepertinya bisa terbuka ia masuk ke dalam. Di dalam sangat gelap tidak ada siapapun. Angin berhembus sangat kencang masuk kedalam membuat Nagi tersandung. Ia melirik ke belakang melihat teman- temannya . Ia sedikit mengurungkan niatnya untuk mengambil makanan . Nagi meletakan sesuatu di depan pintu tosebar yaitu, batu dan tasnya meletakan benda lain yang berwarna ia mencari di sekitar situ, sebuah kantung bekas makanan berwarna merah. Ia pun berlari menghampiri teman - temannya.
Raya melihat seorang gadis berlari ke tempatnya yang lain juga mengintip di balik tembok , angin begitu kencang. Nagi berlari dengan melawan hujan dan angin. kaki raya bergetar ia menginjak - injak tanah . Afgan bergegas ke luar ketika jarak antara dia dan Nagi semakin dekat, ia menjulurkan tangannya .
syara ikut gemas dengan meremas bahu kasta. dirinya menghembuskan nafas ketika cewe berambut pendek itu masuk. Kasta sedikit menepuk pundaknya lalu memberikan sedikit senyuman.
" khawatir..??.
syara dengan cepat melepaskan tangannya, dan memalingkan wajah. Bima menghampiri Nagi, kini dia semakin lebih tenang lebih tidak seperti sebelumnya yang heboh.Suara getaran di dalam bangunan membangunkan ketenangan mereka. Angin masuk mereka menjauh dari pintu.
Nagi dengan cepat menjelaskan rencananya.
" Kita ga bisa disini, ini bangunan bisa roboh.. "
" satu persatu dari kalian berlari, ke arah itu..! Nagi menunjuk ke luar, ia mengarahkannya ke tanda merah. Mereka semua mengangguk setuju.
Bima dan PB berlari lebih dulu, afgan memberikan sebuah papan padanya, hujan semakin deras tapi angin berhembus lebih kecil , di lanjut Nagi , kasta dan Raya. Mereka berkumpul di depan pintu tosebar dan di susul syara, afgan. Bangunan yang sudah mereka tinggal roboh . Baju mereka basah kuyup, Kasta memeluk dirinya sendiri, menggigil.
Nagi memberikan intruksi pada temannya.
" Kita ambil makanan yang jarak kadaluarsanya hampir dekat "." Selain itu bisa beracun.. "
PB dengan santay memberikan sebuah senter
pada mereka semua. Kasta sedikit heran dengan PB. Mereka semua berpencar.Nagi mengambil beberapa minum paling depan apalagi coffe ia juga mengambil roti paling atas dan camilan lainnya. Dan yang lebih penting Nagi mengambil sebuah gunting.
PB, pergi kegudang bersama afgan, Bima mengambil troli dia asal ambil segala yang ada dengan tenang ia melewati tempat daerah kewanitaan , lalu mundur mengambil beberapa softex .
Raya hanya melihat beberapa makanan dan melewatinya, Ia hanya melihat - lihat tidak mengambil apa pun berjalan pelan. Dirinya tidak jauh dari Nagi yang sedang memilih makanan.
Kasta menggenggam 3 biji makanan di dadanya, ia berhenti di bagian cosmetik dia membuka sebuah crim lalu menciumnya.
Syara hanya kebingungan memilih apa yang ingin dia ambil, dia berhenti di bagian cosmetik dan parfum . Dia hendak menyemprotkan parfum padanya tapi ia mengurungkan niatnya. Lalu memasukan pada kantongnya . Ia mencoba membuka sebuah crim , mencoleknya dan ingin menempelkan pada wajahnya. Tapi ia malah tidak jadi, karna di sebrang melihat kasta. Lalu dia pun menutupnya , tapi dirinya tidak sengaja menjatuhkan tutupnya. Tutup crim mengglinding syara mengikutinya sambil berdecih.
Gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Failure . ℅
Mystery / Thrillerfollow dulu sebelum membaca ☺ Dilihat - lihat aja ga papa yang penting saya happy☺ Dilarang keras menjiplak dan mengcopy☺ Kegagalan dan kehancuran telah di mulai semenjak NAGISTA RUIH menginjak bangku SMA, semua mati satu persatu insiden terjadi ka...