Keisha - Peraturan

41.5K 2.7K 19
                                    

=My Daddy=

~•~

Sinar matahari menganggu tidur nyenyak-ku. Aku merentangkan tangan-ku ke udara dengan menguap. Tetapi ada yang terasa menganjal perutku terasa berat. Apa ini? Aku pun melihat perutku. Ada tangan yang melingkar di perutku. Revon. Itu memang tangan Mas Revon.

Tanganku menjelajahi wajah yang menurutku cukup tampan. Dia memiliki mata yang indah, hidung yang mancung, bulu mata yang lentik dan bibir yang... menurutku cukup ah bukan cukup tapi sangat sexy. Aku mengangkat tangan-ku ketika ia mulai bergerak. Mungkin ia terganggu.

Mas Revon membuka matanya. Melihatku dengan tatapan mengintimidasinya. Ia pun beranjak dari kasur king size ini. Apa?! Tidak ada ucapan selamat pagi? Ah... Key untuk apa kau menginginkan sesuatu yang tidak mungkin. Dasar bodoh.

Pintu kamar mandi pun terbuka. Terlihat Mas Revon keluar dengan rambut yang basah memperlihatkan perut six packnya. Ia sungguh terlihat sangan keren. Key jangan mulai. Batinku mengingatkan.

"Apa lihat - lihat? Cepat mandi nanti telat pulangnya!" Ujarnya ketus.

"Huh! Iya iya" balasku sama ketusnya.

***

Perjalanan pulang menuju rumah Mas Revon dan rumah Mbak Kesha. Lagi - lagi aku teringat dengan Mbak Kesha. Aku merasa tidak pantas tinggal di rumahnya. Tetapi bagaimana lagi, aku sekarang menjadi istri Mas Revon tugas istri yang pertama mengikuti suaminya dimanapun keberadaannya.

Mobil Mas Revon sudah berhenti tepat di depan rumah mewah berpagar hitam tinggi. Di dalam terlihat halaman yang luas pas untuk tempat bermain anak - anak. Di halaman luas itu terdapat air mancur yang sungguh sangat indah.

"Ayo turun!" Suara berat dan ketus itu lagi - lagi memperintahku.

"Iya" jawabku dengan malas. Malas untuk meladeni yang akhirnya hanya perdebatan.

Kami pun masuk ke dalam rumahnya. Ya, memang itu rumahnya kan? Bukan rumahku.

***

Di dalam Mama sedang bermain dengan Revan dan Nita. Mereka sangat asik bahkan kedatanganku dan Mas Revon tidak membuat mereka tersadar.

"Asik sekali kalian sampai Mama dan Papa datang kalian tidak tau" ucapku membuat mereka beralih dari mainan kepadaku.

"Mama..." Revan mendekatiku. Memelukku dengan erat seakan - akan aku akan pergi jauh darinya.

"Ma Revan kangen"

"Mama juga sayang" aku memeluk Revan putra sulungku.

Hari ini dia sangat manja sekali. Entah kenapa ia bisa berubah menjadi seperti ini. Mas Revon yang sesekali melihat sifat manja putranya hanya melihat dengan datar bukan berusaha membantuku memanjakannya.

"Key, ke ruangan saya" Mas Revon memanggil-ku ketika aku sedang menemani Revan bermain mobil - mobilannya.

"Iya. Revan sama oma ya"

"Iya ma"

Aku mengikuti langkah besarnya menuju ruang kerjanya. Sesampai di ruangannya.

"Silahkan duduk! Saya mau membahas peraturan - peraturan dan perjanjian pernikahan" apa maksudnya tentang perjanjian? Kalau peraturan aku masih bisa menerima karena mungkin aku tidak berhak mengubah apapun atau memindahkan barang Mbak Kesha. Mas Revon melemparkan selembar kertas kepadaku.

Isi perjanjian dan peraturan rumah keluarga Andhika:

- Isi perjanjian:

1. Tetap melayani suami baik nafsu dan kebutuhan sehari - hari.

Baiklahh kalau yang ini aku masih bisa terima. Memang itu sudah tugasku.

2. Tidak boleh hamil jika hamil maka anak itu tidak akan dianggap oleh pihak suami sebagai anaknya dan akan berpisah selamanya.

Apa - apaan ini. Aku gak boleh hamil? Kenapa? Kalau yang ini aku gak bisa terima.

3. Ketika berpisah, pihak suami tidak berhak memberi harta apapun meskipun pihak istri sedang mengandung anaknya.

Sungguh kejam sekali. Bukan karena aku mata duitan tapi kalau aku hamil anaknya beneran terus kita cerai anaknya mau dikasih makan apa? Aku masih bisa kerja tapi seharusnya ia ada rasa tanggung jawabnya juga dong.

4. Pihak suami juga kehilangan hak asuh anak yang dikandung oleh pihak istri kedua. Anak yang dari istri pertama tetap menjadi hak suami.

Kenapa kayak gini. Dia mau nerima anak Mbak Kesha. Tapi kenapa dia gak mau nerima anakku yang secara biologisnya anak itu juga anaknya.

- Isi peraturan:

1. Tidak boleh menggunakan barang berharga milik istri pertama.

2. Tidak boleh merubah tatanan rumah.

3. Tidak boleh mengganti foto apapun termasuk foto pernikahan kecuali ada keluarga atau tamu penting yang berkunjung.

Kalau isi peraturannya baiklah aku terima semua. Memang aku tidak ada hak untuk merubah apapun kecuali Mas Revon sang pemilik rumah.

Setelah membaca aku menatap Mas Revon. Meminta penjelan tentang kenapa aku gak boleh hamil.

"Kenapa aku gak boleh hamil?"

"Karena aku gak mau punya anak dari kamu. Anak-ku cuma sama Kesha" jawabnya dengan pedas dan nada sinis.

Jawabannya membuat aku membungkam mulut-ku tidak mampu untuk bertanya lagi. Dia seperti jijik denganku. Apakah aku semenjijikannya menurutnya?

=My Daddy=

Update : 9 Juli 2015

Next? Vomment ya.

Makasih.

Revisi : 13 Juli 2017

[ML1] My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang