=My Daddy=
~•~
Kali ini senyum-lah yang menemani harinya. Ia memandang wajah tampannya di depan cermin. Membetul-kan rambut dan juga bajunya. Tak lupa ia menggunakan parfum. Ia seperti anak ABG yang akan menjemput pacarnya untuk berkencan. Tetapi Revon bukan-lah untuk mengajak berkencan melainkan mengajak anak dan istrinya pulang. Kembali ke rumahnya.
Setelah puas dengan tatanan dirinya. Ia mengambil kunci mobil dan jaketnya. Lalu ia turun kebawa.
"Pa, mau kemana?" Tanya Revan yang ternyata ada di belakang Revon. Revan melihat gelagat ayahnya itu aneh.
"Papa mau jemput Mama dan dedek Revan. Dedek Revan dia sangat cantik seperti Mama Revan. Namanya Ratu" ujar Revon.
"Cantik-kan siapa Pa? Nita atau Ratu?" Tanya Nita yang tiba - tiba datang.
"Tentu saja cantik Ratu" goda Revon dan Revan yang berhasil membuat Nita mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kalian sama - sama cantik kok. Anak Papa dan Mama semuanya cantik, kecuali Revan kalau Revan sama tampannya dengan Papa"
"Ya udah Papa pergi dulu ya. Kalian sarapan dulu baru berangkat sekolah" setelah mengucapkan itu Revon mengecup kening anak - anaknya. Lalu meninggalkan mereka. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Ratu dan Keisha. Ia sudah sangat rindu sekali. Apalagi pada sosok Ratu. Putrinya yang belum pernah ia temui sama sekali. Tangannya sudah gatal ingin memeluk anaknya itu. Bibirnya sudah ingin merasakan lembutnya kening dan pipi Ratu, anaknya. Tubuhnya sudah sangat ingin memeluk anaknya itu merasakan hangat tubuh Ratu.
***
Tangan mereka terayun - ayun di udara. Senyum merekah dari bibir mereka.
"Mommy, Ratu senang sekali hari ini" ujar Ratu menceritakan suasana hatinya pada ibunya.
"Kenapa Ratu sangat senang hari ini?" Tanya Keisha pada putrinya itu. Pertanyaannya dibalas gelengan kepala Ratu. Membuatnya mengerutkan keningnya.
Genggaman tangan mereka mulai terlepas. Ratu berlari memasukki sekolahnya. Keisha pun ikut berlari mengejar anaknya itu.
"Ratu sayang jangan lari" teriak Keisha. Membuat Ratu berhenti. Memutar tubuhnya menghadap ibunya.
"Ratu sudah tidak sabar ingin masuk Mom"
"Ya sudah. Ratu jaga diri Ratu ya. Mommy mau ke cafe habis itu nanti Mommy jemput waktu pulang sekolah" Keisha memberikan kecupan di kening Ratu membuat Ratu memejamkan matanya.
"Da.... da.... Mommy" Ratu melambaikan tangannya. Lalu berlari lagi. Keisha tersenyum melihat kelakuan putrinya itu.
"Jika lebih baik hidup berdua. Mengapa tidak menjalaninya bersama? Tapi apa tidak terlalu egois. Jika keputusan ini membuat Ratu selalu menangis karena dia berbeda dengan teman - temannya?"
***
Revon mengumpat dalam hati. Rencana akan bertemu dengan anak dan istrinya menjadi gagal karena ada rapat dadakan dan itu adalah rapat penting. Dengan terpaksa ia melajukan mobilnya ke kantor. Sebelum menghadiri rapat ia mengganti baju santainya dengan setelan kemeja dan jas.
"Rapat akan dimulai 30 menit lagi Pak" ucap Sekretarisnya.
"Baiklah ayo kita berangkat" Revon mendahului sekretarisnya. Ia berjalan dengan mood yang buruk. Padahal tadi pagi mood-nya sudah sangat bagus sekali karena sebentar lagi akan bertemu dengan anak dan istrinya. Tapi sayang dalam sekejap senyumnya itu pudar hanya karena telfon dari sekretarisnya yang memberi tahu bahwa hari ini ada rapat dadakan.
Revon telah sampai di depan ruang rapat direksi. Ia masuk menyapa para direksi dan memberi senyum palsu.
Rapat berjalan selama 2 jam. Sedari tadi pikiran Revon tidak pernah ke rapat yang ia datangi hari ini. Pikirannya sekarang ada pada anaknya. Rasanya ia ingin kabur saja. Kakinya sudah gatal ingin berjalan ke sekolah anaknya.
"Baiklah rapat hari ini selesai. Selamat pagi" setelah mendengat kata selesai dengan cepat ia berlari menuju parkiran melajukan mobilnya menuju sekolah anaknya.
***
Jam pulang telah selesai. Ratu membereskan buku gambar dan kerayonnya. Memasukkan ke dalam tasnya dengan rapi lalu menyangklong tas punggungnya.
Ia berjalan ke arah gurunya mencium tangan gurunya dengan sopan. Lalu berjalan meninggalkan kelas.
"Ratu...." teriak seseorang. Ratu mencari orang yang memanggilnya. Lalu matanya bertemu dengan sosok temannya yang berlari menuju kearahnya. Ratu pun menghentikan langkah kakinya.
"Ada apa Logan?" Tanya Ratu pada temannya itu.
"Apa benar kamu gak punya Daddy?" Tanya temannya itu. Membuat Ratu diam lalu menundukkan kepalanya. Air matanya keluar. Selama ini ia tak pernah memiliki Daddy. Yang ia miliki hanya Mommy, Om Fian dan Revo. Tidak ada Daddy.
"Berarti benar dong yang kemarin aku dengar dari Mama. Kamu gak punya Daddy" ucap Logan yakin. Membuat Ratu semakin menangis.
"Huh... Ratu gak punya daddy" ejek Logan yang membuat teman - temannya yang lain ikut mengejeknya.
"Ratu punya Daddy Logan" ucap Ratu sambil menangis.
Sampai pada akhirnya Keisha datang. Ratu pun berlari mendekatinya. Memeluk kakinya.
"mommy" ujar Ratu.
"mommy apa aku punya daddy?" Sambungnya. Yang membuat Keisha diam membeku. Bibirnya tidak jadi menanyakan ada apa yang telah terjadi pada putrinya itu.
"seperti teman - temanku?" Lanjutnya.
"tentu saja kamu punya sayang tapi dia tidak menginginkanmu. dia membuangmu" Keisha hanya bisa menjawab dalam hatinya saja lidahnya terasa keluh tidak bisa mengutarakan semua kalimat itu. Takut menyakiti hati anaknya.
Di balik itu sosok lelaki sedang mengamati ibu dan anak itu.
"Ini Daddy sayang. Maafkan Daddy yang dulu berbuat jahat sama kamu" ujar lelaki itu sambil menangis.
=My Daddy?=
Updated : 12 Agustus 2015
Next? Vote dan comment ya.
Makasih.
Revisi : 13 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[ML1] My Daddy
Random[REVISI COMPLETE] (beberapa bab diprivate) "Mommy" anak kecil itu memanggilku. berlari mendekati ku. "Mommy apa aku punya daddy?" pertanyaan macam apa itu. "Seperti teman - temanku?" Tentu saja kamu punya sayang tapi dia tidak menginginkanmu. Dia...