Author - Masa Lalu

36.1K 2K 20
                                    

=My Daddy=

~•~

ALFIAN SIDE STORY

Terlihat sosok anak laki - laki gendut dan ehm.. sedikit cupu. Anak itu sedari tadi meremas baju seragamnya. Membuat seragamnya terlihat agak kusut. Anak lelaki itu terlihat seperti grogi. Matanya sedari tadi menatap gadis di hadapannya yang sangat cantik itu. Dengan rasa yang mungkin sangat canggung. Ia berjalan mendekati gadis yang sedang duduk di meja kantin.

"Hai, Key" sapanya ketika ia sudah ada di hadapan gadis itu. Gadis di depannya yang dipanggilnya 'Key' itu tersenyum memandangnya.

"Hai.. Fi" lalu gadis itu menariknya agar duduk di sebelahnya. Dengan senang hati Alfian duduk di sebelah gadis itu.

"Kamu sedang apa Key?" Tanya Alfian. Membuat pandangan gadis itu berpindah menjadi memandang wajah Alfian.

"Aku sedang membaca buku biologi. Karena nanti aku ada ulangan" jelas gadis itu. Alfian merasa tak enak dengan gadis di hadapannya itu. Karena ia sudah menganggu konsenterasi gadis pujaannya itu.

"Oh.. kalau begitu aku pergi saja. Aku takut menganggu konsenterasimu. Bye..." pamit Alfian sambil melambaikan tangannya ketika sudah lumayan jauh dari gadis pujaannya itu.

Tetapi Alfian tidak benar - benar meninggalkan gadis pujaannya itu. Ia mencari kursi taman yang dekat dengan kantin. Dengan cepat ia berlari ke arah kursi kosong yang ada di taman. Agar tak ditempati orang lain.

Ia tersenyum. Melihat gadis pujaannya yang terlihat sangat cantik ketika sedang membaca. Sebenarnya bukan hanya sedang membaca saja Keisha terlihat cantik. Segala aktivitas apa saja yang ia lakukan pasti Keisha terlihat sangat cantik. Tetapi senyum itu dengan cepat memudar. Ketika matanya melihat Keisha ditarik paksa oleh Rico, ketua genk sekolahnya yang terkenal kenakalan dan juga kekejamannya. Dengan cepat ia mendekati Keisha. Ia takut gadis pujaannya akan tersakiti.

Ia mendorong Rico dengan keras sampai membuat Rico terjatuh. Untung saja Rico tidak apa - apa. Jika terjadi sesuatu dengan Rico. Alfian pasti akan dikeluarkan dari sekolahnya. Karena Rico adalah anak pemilik sekolah yang ia datangi setiap senin sampai sabtu itu.

"Hei apa yang sudah kau lakukan hah?! Kau ternyata berani sekali dengan-ku!" Bentak Rico. Keisha yang sudah ada di belakangnya. Menangis sambil meminta bantuan orang lain. Tetapi sayang usaha Keisha sia - sia. Karena seantero sekolah tidak ada yang berani melawan Rico seperti apa yang barusan Alfian lakukan.

"Yah. Karena kau telah menyakiti Keisha, Rico!!" Bentak balik Alfian yang semakin membuat Rico berapi - api.

Buukk!!

Pukulan keras mengenai pipi kiri Alfian dan mengakibatkan Alfian terjatuh tersungkur di lantai kantin. Alfian memegang pipinya yang terasa nyeri itu. Dengan sekuat tenaga ia berdiri dengan bantuan pegangan meja dan kursi di sekitarnya.

Rico tersenyum sinis lalu menghadiahi pukulan dipipi Alfian yang satunya membuat bibir Alfian robek dan keluar darah di sisi yang robek. Keisha menangis histeris.

Rico menarik tangan Keisha dengan paksa. Keisha menghempaskan tangan Rico. Ia berjalan mendekati Alfian yang jatuh di lantai. Memegang wajah Alfian. Alfian berusaha tersenyum meski membuat bibirnya yang robek terasa sakit. Tangan Keisha terulur menghilangkan darah yang ada di bibir Alfian lalu Keisha mendekatkan bibirnya ke pipi Alfian.

"Itu permohonan maafku Fian" lalu Keisha mendekatkan wajahnya ke sisi lain pipi Alfian.

CUP

"Itu obat dariku" ciuman itu membuat Alfian diam membeku.

Rico menarik tangan Keisha lagi. "Kau sangat berani sekali mencium orang cupu sepertinya di hadapanku. Apa kau mau orang cupu di hadapanmu ini terkena pukulan ketiga-ku yang sangat kuyakini akan membuatnya mati membusuk di rumah sakit?" Tanya Rico dengan mencengkeram tangan Keisha.

"Ku...ku mohon ja..jangan sakiti Alfian, Rico. Aku akan lakukan apapun yang kau mau tapi aku mohon jangan sakiti Alfian" mohon Keisha. Senyum evil terpancar dari Rico.

"Baiklah. Ada satu syarat dan syarat itu sangat mudah sekali sayang. Kau tinggal bilang padanya bahwa orang cupu ini sangat tidak pantas denganmu"

"Baiklah" dengan rasa bersalah Keisha mengucapkan kembali kalimat Rico.

"Fian kau itu jelek cupu dan itu artinya kau sama sekali tidak pantas dengan-ku jadi pergilah dari kehidupanku!" Air mata Keisha mengalir dengan deras. Sedangkan Alfian yang ada di hadapan Keisha diam membeku. Hatinya terasa tersakiti dengan ucapan Keisha barusan.

"Maafkan aku" ucap Keisha dengan lirih tetapi ucapan itu masih terdengar oleh Alfian. Hatinya agak sedikit tenang. Ternyata Keisha mengucapkan itu bukan dari dalam lubuk hatinya. Semua itu hanya palsu.

***

Semenjak kejadian itu Keisha selalu menghindari Alfian. Membuat Alfian merasa semakin sakit. Sampai pada akhirnya malam ini. Malam promnight. Ia berharap ia dapat bertemu dengan gadis pujaannya itu. Karena hari ini adalah hari terakhirnya di Indonesia.

Matanya sedari tadi mencari gadis pujaannya itu. Senyum merekah dari bibir merahnya. Ketika ia melihat gadis pujaannya yang sangat cantik itu tersenyum padanya. Keisha berjalan mendekati Alfian. Sesampai di hadapan Alfian ia menarik Alfian. Mengajak Alfian ke taman belakang sekolahnya. Mereka duduk di kursi taman. Menikmati cahaya bintang dan bulan yang menemani malam terakhir mereka bertemu.

"Fi" sapa Keisha. Membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Iya?" Alfian berganti menatap Keisha. Yang ternyata menatapnya juga. Mata Keisha berkaca - kaca. Alfian menarik tubuh Keisha ke dalam pelukan hangatnya.

"Maafkan aku. Aku melakukan itu agar kamu tidak disakiti Rico" ucap Keisha. Sebenarnya Alfian juga harus bisa mengerti keadaan mereka. Harusnya ia sadar bahwa Rico juga mencintai Keisha sepertinya. Sehingga membuat Rico melakukan hal itu padanya waktu di kantin.

"Tidak apa - apa. Lupakan saja. Itu sudah berlalu" Alfian masih memeluk Keisha bahkan pelukan itu semakin erat.

"Aku mencintaimu Alfian" ujar Keisha dalam pelukan Alfian. Membuat Alfian diam mematung. Ia terkejut dengan pernyataan Keisha barusan.

Apakah itu benar? Ia memikirkan dan mencari jawaban dari pertanyaanya sendiri.

"Aku juga mencintaimu Key" balas Alfian ketika ia sudah mendapat jawaban dari pertanyaannya sendiri. Senyum merekah dari bibirnya tetapi tak lama kemudia senyum itu pudar ketika mengingat bahwa ia akan meninggalkan Keisha, sebentar lagi.

"Aku mohon tunggulah aku Key, dan percayalah hati ini selalu untukmu"

=My Daddy?=

Updated: 10 Agustus 2015

Next? Vote dan comment ya.

Makasih.

Revisi : 13 Juli 2017

[ML1] My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang