Author - Berjuanglah!!!

40K 2.4K 25
                                    

=My Daddy=

~•~

"Kembalilah ke rumah, ku mohon" ucapan Revon sukses membuat Keisha terkejut.

Revon mengutarakan keinginannya dengan cepat karena ia berfikir lebih cepat lebih baik. Apalagi sikat Keisha tadi seperti menolak keberadaannya.

"Maaf Mas. Aku tidak bisa kembali lagi. Bukan-kah itu sesuai dengan perjanjian kita dan aku minta maaf Mas. Aku tidak bisa menyembunyikan Ratu dari Mas" setelah mengucapkan itu Keisha menutup pintu tetapi lagi - lagi Revon menahan.

"Kenapa? Karena perjanjian? Ku mohon lupakan perjanjian bodoh itu. Aku menyesal telah membuat perjanjian itu. Apa kamu tau betapa gilanya aku ketika kamu benar - benar hilang dari hadapan-ku. Aku ingin kamu kembali lagi ke rumah kita bersama Ratu putri kecil kita" Revon memohon. Sebenarnya hati Keisha sudah mulai tersentuh dengan ucapan Revon tetapi ia menekankan pada dirinya agar tetap kuat. Meski ia masih mencintai suaminya itu, untuk kali ini ia ingin membuktikan terlebih dahulu apakah suaminya ini bisa membalas hatinya?

"Sudah malam. Silahkan mas pulang. Ratu sudah aman dengan-ku. Revan dan Nita lebih membutuhkan mas dari pada Ratu" Keisha menutup pintu dengan cepat dan akhirnya tidak ada lagi yang menahan.

Air matanya mulai keluar. Tubuhnya merosot jatuh ke lantai. Air matanya keluar semakin deras.

"Mommy?" Terdengar suara yang sangat ia kenal sekali. Ia mendongak-kan kepalanya. Menatap sosok mungil yang amat ia sayangi.

"Mommy kenapa menangis?" Tanya Ratu sambil menghapus air mata Mommy-nya dengan tangan mungilnya yang halus.

"Mommy hanya kelilipan sayang. Mommy bukan menangis" tentu saja apa yang barusan diucapkan Keisha itu bohong. Ia bukan kelilipan tapi ia menangis.

"Oooohhhh...Ratu akan meniup mata Mommy kalau gitu"

***

Revon menepikan mobilnya. Menyembunyikan wajahnya di tangannya yang memegang setir. Air matanya langsung keluar dengan deras.

Apakah dirinya ini masih ada kesempatan kedua?

Apa kesempatan kedua itu sudah tidak ada lagi?

Hatinya bertanya kepadanya. Betapa bodohnya dirinya itu yang dulu membuat perjanjian yang mengakibatkan dirinya itu berpisah dengan istri dan anaknya.

Perjanjian yang tidak mau mengakui darah dagingnya sendiri. Lalu mengusir istri yang ternyata ia cintai. Meski ia sudah membuang, ah bukan membakar surat perjanjian itu tetapi isi perjanjian itu ternyata masih melekat di hati istrinya yang berhasil membuatnya hancur dan terdiam tidak bisa menjawab apapun.

Apa kamu akan mengalah dengan kenyataan Revon?

Meninggalkan istri dan anakmu yang mungkin masih membutuhkanmu?

Apa kamu tidak berfikir bahwa istrimu mungkin ingin mendengarkan pernyataan hatimu yang sebenarnya?

Apa kamu tidak melihat istrimu tadi menangis ketika mendengar penyataanmu bahwa kamu gila karena ia meninggalkanmu?

Coba kamu berfikir istrimu tadi menangis. Berarti ia sebenarnya masih memberimu kesempatan. Coba kamu gunakan kesempatan itu dengan sebaik - baiknya. Bukan hanya menangis lalu berfikir akan pergi dari kehidupan mereka dengan semudah ini.

Sisi malaikatnya bertanya pertanyaan yang mungkin terdengar seperti pernyataan. Pertanyaan yang harus ia jawab dan harus ia cari tau jawabannya.

Bayangan mata Keisha yang berkaca - kaca terlintas dipikirannya.

"Apakah benar Keisha masih memberiku kesempatan? Jika itu benar maka tunggu-lah aku sayang. Aku akan berusaha membawamu kembali kepelukanku lagi. Dan tidak akan pernah terlepaskan lagi" tekatnya sudah bulat. Revon menghapus air matanya lalu melajukan mobilnya kembali ke rumahnya.

***

Pagi datang terasa dengan cepat. Ratu sudah berdandan dengan cantik. Senyum cerah sedari tadi ia pancarkan. Senyum yang berbeda dari hari - hari sebelumnya.

"Mommy apa nanti aku boleh main ke rumah Oma lagi?" Tanya Ratu diselah mengunyahnya.

"Tentu saja. Ratu boleh main kesana tetapi Ratu tidak boleh merepotkan Oma dan Opa ya"

"Makasih mom. Ratu gak akan merepotkan Oma dan Opa. Ratu juga gak akan nakal lagi yang buat Daddy menangis lagi" ucapan Ratu membuat Keisha mengeryitkan dahinya.

Mas Revon menangis? Tanya Keisha dalam hatinya. Ingin rasanya ia bertanya pada Ratu tetapi rasa gengsi yang menyelimutinya. Membuatnya membatalkan keinginannya bertanya.

"Yuk kita berangkat Mom" Ratu beranjak dari kursi. Lalu mengambil tasnya yang ada di kursi ruang tamu. Lalu menghampiri Mommy-nya yang sudah ada di depan.

Ketika pintu depan terbuka. Terlihat mobil yang terparkir didepan rumah Keisha. Membuat mereka bingung.

"Ratu...." teriakan anak kecil memanggil nama Ratu. Pintu mobil itu terbuka terlihat Revan dan Nita menghampiri mereka berdua.

"Pagi Mama, pagi Ratu" sapa mereka berdua. Lalu mencium tangan Keisha secara bergantian.

"Kalian kesini sama siapa?" Tanya Keisha.

"Sama Papa Ma tuh orangnya" tunjuk Nita pada Revon yang berjalan menghampiri mereka.

Membuat Keisha diam membeku. Sedangkan Ratu berlari kearah Daddynya.

"Daddy...."

=My Daddy?=

Updated: 21 Agustus 2015

Next? Vote dan comment ya.

Makasih.

Revisi : 13 Juli 2017

[ML1] My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang