Ekstra Part 3

35.3K 1.4K 13
                                        

=My Daddy=

~•~

DANITA ANDHIKA {13 Tahun}

5 tahun kemudian..

Hai... ketemu lagi sama aku. Kenalin namaku Nita. Danita Faranisa Andhika. Anak kedua dari pasangan Revon dan Keisha. Anak paling tomboy sekeluarga. Katanya sih tapi aku sama sekali gak ngerasa kalau aku ini tomboy.

Sekarang aku berada di taman sekolah. Sedang melihat anak yang berbadan besar menikam anak yang kurus kering. Uh... beraninya cuma sama anak yang badannya kecil kayak gitu doang. Coba kalau sama yang lebih besar pasti udah minta ampun terus.

Aku melangkahkan kakiku mendekati anak - anak yang sedang mengerubungi anak berbadan besar dan berbadan kecil itu.

"Heh! Apa yang lo lakuin?!" Panggilku yang terdengar seperti teriakan. Biarin aja. Biar semua pada minggir. Karena ratu cantiknya ini mau lewat.

Semua mata memandangku. Terutama anak berbadan besar itu.

"Mau apa lo hah?! Gak usah ikut campur deh. Udah minggir aja lo" kata anak berbadan besat itu. Huh! Dia belum tau Danita ternyata.

Aku berjalan semakin mendekatinya. Menarik kerah bajunya lalu menendang tulang keringnya.

"Apa masih kurang puas?" Tanyaku.

"Ti...tidak" jawabnya dengan takut. Huh! Baru digituin aja udah takut. Banci sekali dia. Badannya besar tapi nyalinya kecil. Ish... sungguh menjijikkan.

Aku memutar tubuhku menatap anak berbadan kecil itu yang menatapku.

"Apa ngelihatin? Gue culek tuh mata" ancamku. Membuat dia ketakutan. Tangannya meremas tangan satunya.

Aku melihat penampilannya dari bawa sampai atas. Culun sekali dia. Oh Tuhan....

***

"Dan lo dipanggil tuh sama kepala sekolah" teman sekelasku memberi tahu ku. Aku pun beranjak aku sudah tau apa maksud kepala sekolah memanggilku. Pasti masalah yang sama.

Tok... tok... tok...

"Masuk"

Clek...

Aku masuk ke ruang kepala sekolah. Sama sekali tidak ada rasa deg - degan karena takut. Karena aku sudah sering datang keruangan ini.

"Duduklah Dani" perintah kepala sekolah padaku. Yang langsung ku lakukan.

"Kamu membuat masalah lagi Dan?"

"Tidak" balasku enteng. Memang tidak bukan. Aku hanya memberi pelajaran saja.

"Lalu apa maksud Reza yang bilang bahwa kamu telah menyakitinya. Menendang tulangnya sampai patah" lebay sekali anak badan besar itu. Ditendang tulang keringnya saja langsung mengaduh pada kepala sekolah pake membalikan fakta lagi.

"Saya memang menendang tulang keringnya tapi itu tidak sampai patah buktinya dia si badan besar itu masih bisa berdiri bahkan tadi waktu aku berjalan ke sini aku melihatnya sedang berlari mengelilingi lapangan seperti mendapatkan hukuman" jelasku panjang lebar. Memang benar kok. Aku melihatnya dengan kedua mataku.

"DANI!!!" uppsss sepertinya macan betina ini sedang marah aku harus segera keluar dari sini.

"Saya permisi bu sebentar lagi bel masuk akan berbunyi" kepala sekolah itu sama sekali tak menghiraukan ucapanku. Dia malah terlihat semakin marah.

"Dani duduk! Saya masih belum selesai" ujarnya. Aku pun duduk. Tanda bahaya di dalam tubuhku sudah berbunyi dari tadi. Bagaimana ini?

"Panggil kedua orang tuamu suruh menghadap ke saya. Besok!" Oh Damn!!! Mati aku mama dan papa tidak boleh tau. Tapi kalau mama dan papa tidak tau lalu siapa yang akan datang kesini. Ayo Nita berfikir!!!

Oh aku melupakan seseorang. Bang Revan. Ya bang Revan pasti mau datang.

***

Perasaanku jadi tak karuan. Bingung memikirkan apa yang dikatakan kepala sekolah kepada abang tampanku itu.

"Hai Dani" seru seorang yang sepertinya tidak asing bagiku. Tunggu tunggu bukankah dia yang membuatku jadi terkena masalah?

"Apa kamu ingat padaku?"tanyanya.

"Tentu saja aku ingat gara - gara kamu aku jadi dipanggil sama kepala sekolah" ucapku dengan kasar. Ia menundukkan kepalanya.

"Maaf"

"Ah... sudahlah lupakan saja" setelah itu aku berdiri meninggalkannya.

***

"Apa kata kepala sekolah bang?" Tanyaku ketika melihat bang Revan keluar dari ruang kepala sekolah.

"Kau ini sungguh nakal sekali. Sangat berbeda dengan Ratu. Gak ada sisi perempuannya sama sekali. Coba kamu belajar ke Ratu bagaimana menjadi perempuan yang baik bukan beruntal seperti ini. Membuat abangmu ini selalu berbohong. Dosa abang kamu tanggung pokoknya!" omel bang Revan sambil menjiwiti pinggangku.

Tetapi tiba - tiba ia berhenti menjiwitiku.

"Siapa laki - laki ini Nit?" Tanya bang Revan berbisik. Aku pun mengikuti arah pandang bang Revan. Ya Tuhan ternyata dia mengikutiku.

"Hai kak namaku Adelio Prasaja. Panggil Lio aja. Aku fans berat Dani. Dia sangat cantik sekali" katanya. Bang Revan terlihat menahan tawa.

"Ya ya aku tau kalau adikku cantik. Tapi kelakuannya tak secantik wajahnya. Apa kamu hanya sekedar fansnya? Bukan kekasihnya?" Oh abang... kau mulai berulah. Membuatku malu.

"Ehm.. sebenarnya aku menyukai Dani. Apa aku boleh menjadi pacarnya?" Aku memelototkan mataku. Menjadi pacar cowok kayak dia. Ya Tuhan selamatkan aku.....

"Tentu" Abang!!!!

=My Daddy?=

Updated : 30 Agustus 2015

Aku harap kalian suka.

Vote dan comment yang banyak ya....

Revisi : 13 Juli 2017

[ML1] My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang