Seorang wanita cantik dengan rambut yang bergelombang di ikat setengah ke belakang tak lupa dengan jepit pita yang menambah kesan anggun dari wanita itu kini tengah menghela nafas nya tak percaya. Dua murid yang semalam ia beri sebuah ramuan kini berakhir pada sebuah rumah perawatan. Ia tak pernah menduga, murid-murid nya bisa melakukan hal yang tak pernah ia perkirakan.
Lihatlah Minho sekarang, kepala nya di perban hingga di jahit beberapa kali. Laki-laki itu hampir saja kehabisan darah jika saja Master Jinyoung tak bergegas mencari keberadaan para murid-murid Home School. Benar yang di katakan Master Jackson, murid Home School gen 4 ini tak bisa di remeh kan.
Pandangan wanita itu buyar kala seorang pria lebih tua dari nya masuk perlahan dan berdiri di samping nya. Sosok pria itu yang tak lain adalah Master Jackson. Menunduk menghormati sekilas, lalu kembali menatap 2 murid di depan nya. Menarik nafas nya panjang, Master Tzuyu beralih menatap pria lebih tua di samping nya. "Murid Home School sedang tidak baik-baik saja," katanya.
Master Jackson tau, ia tau itu. Ia juga tau tekanan yang di rasakan oleh murid-murid nya. Namun, semua itu di luar kendali nya, seakan monster buas menguasai, Master Jackson tak tau mengapa. Kadang kala ia termenung, namun kembali pada pikiran utama nya. Membuat murid Home School tidak lemah.
Menatap datar dua murid yang kini tengah terbaring menutup matanya. "Persiapkan untuk sore ini." Master Tzuyu sedikit tersentak, lalu pada detik berikutnya ia mulai beranjak untuk kemeja nya. Mengambil satu batang nikotin lalu ia hisap disana.
Master Tzuyu memang terlihat lugu, juga sangat lembut. Namun, di balik itu semua Master Tzuyu juga mempunyai banyak masalah. Kehidupan murid nya lebih penting. Master Tzuyu tak pernah setuju akan semua ide gila yang di lontarkan dari Master Jackson. "Apa kau benar-benar akan melakukan nya, Master?" Master Jackson Langkah nya tercekat. Berhenti sejenak lalu mulai berucap kembali, "ini sudah waktunya." Dan kembali berjalan pergi meninggalkan Master Tzuyu yang mendengus.
. . . { 𐂡 } . . .
Seorang pria berumur tertawa keras, menyeringai mengerikan lalu membanting satu gelas berisi kopi tepat di depan mata Head Master. Menunjuk sang Head Master menggunakan jari telunjuk nya, ia mendekat lalu menendang kursi kayu ke sembarang arah. Head Master terkejut, tak biasanya pria itu berlaku kasar pada seluruh Master. Pria itu benar-benar terlihat murka, gurat wajah nya memerah serta urat-urat leher nya menyembul di tambah dengan rahang nya kian menegas. Seakan seekor serigala buas, mata pria itu terlihat membulat sempurna penuh tekanan. "Kalian— tidak seperti yang ku kenal. Lepaskan aku, dan aku akan menyelamatkan seluruh murid Home School!"
Head Master hanya menatap nya datar. Menunggu seseorang datang untuk menenangkan pria di depan nya. Dari sebuah tangga, terdengar pijakan kaki yang mendekat, itu Master Jackson.
Pria yang sempat mengamuk beberapa detik lalu itu terdiam. "Jack..." memanggil lirih nama teman lama nya.
Jackson berdekhem lantas mengambil satu pil dari bilik lemari kayu disana. Berjalan mendekat pada teman lama nya. "Minum lah! kau sedang sakit" bilang nya lembut seraya menitah pria itu untuk menurut pada nya.
"Aku tidak sakit brengsek!" ujar pria itu cepat sembari menepis tangan Jackson yang semakin mendekat.
"Kemari lah!"
Duduk pada kursi kayu disana, berdua. Di temani oleh Head Master yang berdiri di samping Jackson. Jackson menatap datar pria di depan nya dengan santai. Berbeda dengan pria di depan nya yang kini tengah menatap nya penuh menahan emosi yang meluap. Wajah nya memerah, tak ada raut senang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME SCHOOL : SKZ ft. ITZY
Gizem / GerilimMereka sengaja dikirimkan oleh orang tua mereka ke asrama terbaik di Korea, yaitu Home School. Anehnya, Home School lebih terlihat seperti penjara ketimbang sekolah. Suasana Home School tampak mencekam karena terletak di tengah hutan. Home School m...