13

9.9K 640 14
                                    

Votmen nya, yank 🍁




Mata dengan bulu mata lentik itu perlahan membuka, membuat laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya tersenyum sendu.

Varel menyeringit silau, mengalihkan pandangannya ke arah Angga yang menggenggam tangan miliknya.

"Gue dimana?"

"Rumah sakit" jawab Angga sambil mengecup punggung tangan Varel. Lalu menenggelamkan wajahnya di tangan Varel yang terbebas dari infus.

"Lo kenapa sih?" heran Varel saat merasakan punggung tangan nya basah.

"Maaf" guman Angga.

"Buat apa?" bingung Varel sambil mengusap rambut Angga.

"Gara-gara gue hiks elo keguguran. Maafin gue hiks, gue salah hiks" tangis Angga sambil mengusap perut Varel pelan bahkan sangat amat pelan.

"Secara ga langsung, gue yang bikin dia pergi hiks" lanjut Angga.

"Jadi, gue bisa hamil?" tanya Varel terkejut sekaligus sedih.

Angga mengangguk cepat walau sambil terisak. Varel tersenyum tulus.

"Berapa minggu?" tanya Varel.

"Satu minggu"

Angga menatap Varel dengan mata merah dan sembab membuat Varel ingin menampol muka ganteng Angga.

"Maaf" ucap Angga lagi lalu memeluk tangan Varel.

"Seharusnya gue yang nangis, kenapa jadi elo sih!" kesal Varel.

"Sekarang ga tau mau nangis apa nampol muka lo dulu! Dasar cengeng!" Varel memukul kepala Angga sambil menangis tanpa suara.

"Hiks jauh-jauh lo dari gue!" sentak Varel kesal.

"Maaf" kata Angga.

Plak

"Diem! Jangan ngomong lagi!. Suara lo jeleg!" pekik Varel pelan.

Angga diam tak bersuara bahkan tak menarik nafas takut mengganggu Varel.

"Hihhh Begok banget sih!! Ya ga nahan nafas juga!"

________

Setelah drama nangis-nangisan tadi sekarang Varel dibuat tak berkutik ketika keluarga Angga masuk dan menatapnya seakan-akan dia itu adalah pencuri. Tajam dan mengintimidasi.

Ada Yuni (mama Angga), ada Deren (papa Angga), ada Vindra (ayah tiri Angga), ada Bella (bunda tiri Angga), Pian, serta Gea dan Geo.

"Bisa di jelaskan?" tanya Deren menatap anaknya yang hanya diam disisi Varel.

Angga mendengus malas ketika Deren menatap nya dengan dingin.

"Bang" ucap Vindra.

"Ck" decak Angga. Akhirnya Angga menjelaskan kronologi dia dan Varel bisa menikah.

Yuni menatap tajam Varel. Semua mata menatap sinis Varel membuat Angga menggeram kesal.

"Udah deh, mending kalian keluar. Varel mau istirahat" usir Angga terang-terangan membuat Deren meradang.

"Ikut papa, Angga!" ucap Deren lalu pergi dari sana.

Angga bangkit dari duduknya lalu pergi mengikuti Deren. Namun, sebelum itu dia sempat menendang pintu untuk melampiaskan kekesalannya.

Kini hanya tersisa Varel dengan ketiga orang tua Angga.

___________

"Papa kasih waktu seminggu buat kamu cerai sama dia" ucap Deren.

Hanggara Zryi Saputra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang