20

9.1K 505 12
                                    

Enjoy guys, janlup tinggalkan jejak...

Varel menghentikan taksi yang untung nya masih ada yang lewat di sekitar tempat acara. Kemudian menyuruh Angga masuk ke dalam dan di turuti oleh empu nya.

Di sepanjang jalan Varel tak henti-hentinya mengelus kening Angga untuk mengelap keringat yang keluar.

"Lo mabok, Angga. Ngeyel dibilangin"

"Nggak sayang. Gue masih sadar 100%"

"Awas aja nanti muntah"

"Hmm"

"Jangan peluk gue"

"Lah ga bisa dong" ucap Angga tak terima.

"Harus bisa dong!. Lo minum bisa, masa gak bisa nggak meluk gue"

"Nggak mau" tolak Angga cepat lalu memeluk Varel erat dengan kepala yang disembunyikan di leher Varel.

"Ishhh! Lo bau, Angga!" ucap Varel mendorong wajah Angga dari leher nya.

"Ga mau yank, ah!" kesal Angga sembari mengeratkan pelukan nya.

Pletak

Jidat Angga kena jitak.

"Sakit"

"Dih bodo amat. Udah sana turun, dah sampe ini"

"Iyaa"

________

Pagi-pagi sekali Varel terbangun dari tidurnya karena ingin ke kamar mandi, ketika melihat sisi tempat tidur Varel menghela nafas panjang. Angga tidak ada di sampingnya yang berarti sudah pergi bekerja.

Sebenarnya Varel gak tau jadwal pasti kerjaan Angga, kadang pagi, kadang siang, kadang sore bahkan malam. Dia gak tau.

Setelah selesai buang air kecil dan sekalian mandi, Varel pun memakai kemeja nya. Pasti kalian taulah kalau Varel memakai kemeja.

Hari ini dia ada kelas pagi dan siang sedangkan Feby hari ini tidak ada kelas jadi Varel suruh dia buat menjemput nya hehe, ada temen nganggur ngapain di anggurin.

"Woy lama amat lo babi!" gerutu Feby yang sedari tadi sudah sampai.

"Lah salah lo sendiri datengnya kepagian!!" nyolot Varel.

"Dihh" sinis Feby, ya memang sih salah dia sendiri yang datang kecepetan.

Feby melihat Varel yang sedang menyisir rambut nya.

"Angga mana, Rel?" tanya Feby.

Varel lantas menatap sengit Feby. Lalu menunjuk wajah pas-pasan itu dengan telunjuk nya lalu mengumpat ganas.

"Anak anjing lo ya!. Maksud lu apa nanya-nanya lakik gue, hah?!" semprot nya sambil melotot tajam.

Feby menyentak tangan Varel. "Aelah gue nanya doang" ucap nya dengan santai.

"Nanya doang! Lu pikir lu cakep?"

"Apa sih, ga jelas"

"Nyekek orang dosa ga ya?"

_________

Sedangkan di tempat Angga bekerja.

"Maksud bapak apa ya kok tiba-tiba pecat saya?"

"Masalah itu kamu ga perlu tau"

"Ga bisa gitu dong! Apa alasannya? Saya harus tau"

"...."

Angga mengepalkan tangan nya emosi namun dia tahan sebab di depan nya adalah bos ah atau mantan bos nya?.

"Ini pasti ulah papa saya kan?" tanya Angga tiba-tiba.

Hanggara Zryi Saputra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang