PART 3

1.4K 199 68
                                    

Malam kesayanganku, up nya telat dikit nggak ngaruh lah ya..

Curhat dikit nih, kadang kalau aku up suka belum ku revisi ulang karena ngantuk banget jadi kalau ada typo atau ngelantur mungkin itu sebagian dari mimpiku yang ikut di ketik😄

Maksudnya kalau ada typo maaf ya, biasanya aku revisi ulang keesokan harinya.. jadi langsung aja jangan lupa vote dan komen

❤️ HAPPY READING ❤️

"aku tidak akan mati hanya karena kepalaku terbentur pot, tapi kaki ku sepertinya terkilir." Ucap Gulf menarik celana panjangnya hingga ke lutut.

"Kalau gitu kau perlu ke rumah sakit."

"Aku tidak mungkin jalan pincang sendiri kesana, antarkan aku Mew."

"Kenapa jadi aku yang harus mengantarmu?." Balas Mew melipat kedua tangannya di dada.

"Karena kaki ku jadi begini karena ulah mu! kalau saja kau tidak mendorong pintu depan,aku pasti tidak akan jatuh kan?."

"Itu juga salahmu, kenapa kau harus menahan pintunya."

"Sudahlah, anggaplah aku minta tolong padamu!bisakah kau membantu ku?." Pinta Gulf sambil menghela nafas panjang."

"Aku masih banyak tugas sekolah, kenapa kau malah menyusahkan ku sih!."

"Baiklah aku akan pergi sendiri, aku rasa tidak ada gunanya minta tolong padamu." Balas Gulf lalu berdiri.

Ia berjalan perlahan sambil tertatih menarik satu kakinya yang terluka. Nampak jelas dari raut wajahnya jika lukanya itu sangat sakit hingga membuatnya sesekali meringis dan merintih menahan sakit.

"Aku akan mengantarmu." Jawab Mew meraih tangan Gulf untuk membantu memapahnya.

"Pelan-pelan! kaki ku benar-benar sakit,  kepalaku juga sedikit pusing." Mew yang berdiri di sebelahnya hanya menatap wajah Gulf yang sedang bicara padanya lalu kembali memapah pria itu untuk berjalan.

"Cepat naik." Perintah Mew membantu Gulf naik keatas motornya.

"M-mew, kau tidak menyetir?."

"Bisa,kenapa?."

"Bisa tidak,kita naik mobilku saja? Aku tidak pernah naik motor lagian kaki ku juga terluka, bagaimana jika aku jatuh di tengah jalan?."

"Kau bercanda kan?."

"Aku serius Mew, aku tidak pernah naik motor." Jawab Gulf hingga membuat kening Mew berkerut saat mendengarnya.

"Mana kunci mobilmu?." Gulf lalu merogoh kantongnya dan memberikan kunci mobilnya pada pria itu.

Mew pun kembali memapah Gulf dan perlahan membawanya ke mobil, ia pun melajukan mobil itu menuju ke rumah sakit terdekat.

Saat masuk ke ruang gawat darurat pria manis itu si sapa oleh sahabatnya yang bernama Gun Sanjaya.

"Astaga Gulf, ada apa?." Ucap pria mungil itu terkejut saat melihat kepala Gulf berdarah.

"Aku nggak papa, cuma kecelakaan kecil."

"Bagaimana bisa kecelakaan kecil? Lihatlah kepala mu berdarah."

"Iya, tapi yang sakit bukan kepalaku tapi kaki ku." Mendengar jawaban Gulf, mata pria mungil itu pun tertuju pada kaki Gulf yang terlihat sedikit memar.

Ia lalu menatap Mew yang berdiri memapah tubuh Gulf. "Apa dia yang memukulmu?." Terka Gun menatap tajam Mew.

"Bukan, justru dia menolongku! Sudahlah cepat obati aku." Jawab Gulf meraih tangan sahabatnya yang terus menatap Mew.

MY MOM FRIEND ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang