Alur ringan
Nasib sial menimpa seorang Andika Barata, anggota Reskrim yang tengah menyamar.
Dia bertemu dengan Nala, karyawati swasta yang hobby menikmati dunia malam alias dugem.
Selain suka dunia malam, Nala juga kerap bergonta ganti pacar dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16 Bulan Kemudian.
MEI, 2023
"Selamat atas kemenangan tendernya, Nala!"
Teriak beberapa karyawan PT. Limbar. Kemenangan kesekian kali yang diraih oleh Nala Tanaya.
Kali ini dia berhasil memenangkan tender dengan nominal fantastis untuk pengadaan pagelaran konser dengan mengundang grup idol dari negara luar.
Tawa dan senyum bahagia terus merekah dari wajah-wajah rekan seperjuangan Nala.
Malam ini untuk merayakan kesuksesan Nala, mereka berinisiatif untuk mengadakan pesta kecil-kecilan di Club langganan Nala bersama Sita, tapi sayangnya malam ini Sita tidak dapat ikut karena meriang.
Bukan hanya rekan kantor, Nala juga mengundang teman satu clubnya, tak terkecuali Agung Barata, adik dari Andika Barata.
***
Membicarakan Andika, sepertinya hubungan keduanya mengalami mati suri berkepanjangan.
Disebabkan sejak pertemuan terakhir di rumah Hendrawan, mereka sama sekali tidak pernah melakukan kontak sekali pun.
Anehnya, Hendrawan juga tidak pernah menanyakan sosok Dika kepada Nala.
Mungkin Hendrawan sudah bertanya langsung kepada anggotanya yang pada bulan april 2023 kemarin baru saja melaksanakan upacara kenaikan pangkat.
Kehidupan pribadi Nala di usianya yang sudah menginjak 22 tahun masih diselingi dengan ritme bergonta ganti pacar.
Alasan yang Nala kemukakan untuk putus pun sangat tidak masuk akal dan terkesan sangat mengada-ada.
Tetapi, begitulah Nala. Sifat cepat bosan kepada satu laki-laki juga belum sembuh.
***
"Nal, lo putus lagi sama si Bram?" tanya Agung yang datang membawa Bella, pacarnya.
"Yoi, soalnya dia ngga mau beliin gue martabak telor jam 1 pagi," jawab Nala santai.
Agung dan Bella kompak menertawakan alasan Nala putus kali ini. Memang Nala memiliki seribu alibi untuk mewujudkan tujuannya.
"Udahlah, gue kenalin sama abang gue. Dia ngga brengsek kok. Dia aja ngga pernah nembak cewek, selalu ceweknya terus yang nembak.
"Tapi ngga pernah bertahan lama, abis itu ceweknya sendiri yang mutusin."
Nala menipiskan bibir. Dia menegak satu sloki minuman alkoholnya sampai tandas.
"Abang lo berarti terlalu baik buat gue," kilah Nala kembali beralasan.
Agung berdecak.
"Bilang aja kalau type kaya abang gue itu bikin lo tambah bosen," tuding Agung menebak jalan pikiran Nala.
