"Nala ... ini aku, Radit. Kamu apa kabar?"
Sedetik Nala termangu dalam kosongnya. Mulutnya ternganga seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia tangkap di dalam gendang telinganya.
Nala menelan air liurnya dengan berat. Dia menoleh ke samping tempat Andika duduk dan terlihat ukiran senyum paksa dari garis wajahnya.
Tanpa Nala menjelaskan siapa itu Radit, dia tentu sudah tahu.
"Nala ... kamu masih di sana, kan?"
Nala hendak beranjak untuk menjauh dari Andika, tapi gerakannya seolah sudah terbaca oleh Andika yang dengan sigap menahan tangan Nala sembari berkata melalui gerakan mulut.
"Di sini aja."
Nala memanggut lesu. Dia menghela nafas panjang.
"Ada apa, Dit?" tanya Nala sinis.
"Aku ingin bertemu kamu, Nal. Aku ingin menjelaskan semuanya kenapa aku menghilang dan meninggalkanmu kemarin."
"Untuk apa lagi? Sudah ngga penting juga," tolak Nala tegas.
"Aku mohon, Nala. Kamu harus tahu. Aku ingin memperbaiki semuanya."
"Sesuatu yang sudah rusak dan hancur ngga akan bisa diperbaiki seperti semula, Radit. Kalau pun bisa diperbaiki, bentuknya ngga akan sama persis."
"Bisa, Nala. Bisa ... kasih aku kesempatan. Aku akan bicara dengan papamu. Aku akan minta izin dengan beliau. Asalkan kamu mau bertemu denganku."
"Aku udah punya calon suami. Maaf."
Bukan hanya Nala yang kaget dengan jawaban yang dia lontarkan sendiri, tapi juga Andika yang terkejut mendengar perkataan Nala. Ini seperti mimpi indah yang menemani malam-malam suramnya, untuk Andika.
Terdengar tawa mendengkus dari lawan bicara Nala. Radit seolah meragukan ucapan mantan terindahnya itu.
"Jangan berbohong, Nala. Kamu ngga akan bisa melupakan aku. Kamu ngga akan bisa mencintai siapa pun seperti kamu mencintai aku.
"Intinya aku ingin bertemu dan mengajak kamu bicara serius."
Nala belum sempat membalas, ponselnya sudah direbut paksa oleh Andika. Nala terperanjat karena mengetahui Andika bicara langsung dengan Radit.
"Kalau mau mengajak bertemu dan bicara serius dengan Nala, datang saja sekarang. Sekalian Anda minta izin dengan saya. Jangan bicara di belakang saya.
"Bicarakan apa yang ingin Anda katakan kepada Nala di depan saya."
"Anda ...?"
"Saya Andika, calon suami Nala Tanaya. Silahkan Anda datang, saya tunggu."
"Mas ...," bisik Nala bernada rendah setelah Radit menutup panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR. POLICE (END)
RomantizmAlur ringan Nasib sial menimpa seorang Andika Barata, anggota Reskrim yang tengah menyamar. Dia bertemu dengan Nala, karyawati swasta yang hobby menikmati dunia malam alias dugem. Selain suka dunia malam, Nala juga kerap bergonta ganti pacar dengan...