"Saya dan Nala sudah bicara dan kita sudah sepakat untuk menikah tiga bulan lagi, lebih tepatnya awal tahun 2024," ucap Andika penuh kemantapan."Apa?!" jerit Nala kaget, matanya mendelik lebar.
"Dan Nala menerima lamaran saya. Setelah ini kita akan mempersiapkan berkas-berkas untuk pengajuan nikah kantor dan ke KUA."
Andika tersenyum lebar sembari wajahnya dia alihkan kepada Nala dan mengabaikan auman teriakan yang baru saja dia dengar.
What?????
Andika menurunkan sedikit kepalanya dan mendekatkan mulutnya ke samping telinga Nala, sembari menebar senyum miring, dia pun berbisik, "Ini yang kamu mau, kan? Ngga usah gengsi buat mengakui perasaan, Dek."
Nala benar-benar dibuat takjub oleh sikap dan tindakan Andika yang terlampau luar biasa dari prediksi manusia normal umumnya. Nala bahkan sampai menggelengkan kepala tidak tahu lagi harus berkata apa dengan terus memandang wajah Andika yang dipenuhi oleh senyum tak berdosa.
Selesai dengan drama mengejutkan yang dilakoni oleh Andika, keduanya pun kembali duduk dan Nala masih saja menatap sinis kepada Andika. Namun, lihatlah kakak beradik dan satu calon ipar yang berada di hadapan Nala, mereka justru tengah memindai dirinya dengan senyum sumringah.
"Dika, kenapa harus bulan Januari? Kenapa ngga Desember aja?" tanya Ratih terkesan sudah tidak sabar.
Andika yang tadi tengah berbisik dengan Agung sontak menoleh dan menjawab pertanyaan dari sang Ibu.
"Kalau Desember, kami persiapan untuk penjagaan di hari Natal dan Tahun Baru, Bu. Kadang Dika juga suka dilibatkan di sana," jawab Andika yang dibenarkan langsung oleh Hendrawan sebagai komandannya.
"Benar, Bu Ratih. Walaupun Andika bukan anggota berseragam tapi kadang mereka diturunkan untuk mengintai dan mengawasi kelompok-kelompok yang mencurigakan."
"Kenapa Dika pilih Januari, soalnya bulan Februari bertepatan dengan pemilihan langsung, Bu. Pasti Dika juga sibuk. Maret udah masuk bulan Ramadhan, jadi menurut pendapat Dika bulan Januari udah pas.
"Selain itu untuk mengurus berkas-berkas ke kantor dan ke KUA juga ngga terlalu terburu-buru," lanjut Andika memberi penjelasan kepada Ratih.
Ratih mengangguk paham. Kemudian dia meminta untuk melanjutkan kembali acara yang sempat tertunda beberapa saat tadi.
Acara pun dilanjutkan dengan penyematan cincin.
Ratih yang didampingi oleh Andika berdiri berhadapan dengan sang calon menantu.
"Ini Dika sendiri yang pilih, Nal. Ukuran cincin dan modelnya. Mudah-mudahan pas di jari kamu dan kamu suka," ucap Ratih dengan suara lembut.
Kedua mata Nala bersinar menatap cincin emas di dalam kotak beludru berwarna biru tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR. POLICE (END)
RomanceAlur ringan Nasib sial menimpa seorang Andika Barata, anggota Reskrim yang tengah menyamar. Dia bertemu dengan Nala, karyawati swasta yang hobby menikmati dunia malam alias dugem. Selain suka dunia malam, Nala juga kerap bergonta ganti pacar dengan...