Bab 27 : New Life

6.2K 230 1
                                    

FYI, Author update langsung 3 chapter sampai end ya ...

Senin, 15 Januari 2024

Kedua kelopak mata Andika perlahan terbuka lebar tatkala tangannya meraba sisi sebelah tempat dia membaringkan tubuh. Andika mengerjapkan mata yang masih sayu berulang kali sekedar memastikan kalau penglihatannya tidak salah.

Kosong...

Tidak ada siapa pun yang dia temukan di sana.

Apa tadi malam itu hanya mimpi? pikir Andika.

Andika menyibak selimut biru yang menutupi sebagian tubuhnya. Dia mencermati kondisi tubuhnya yang masih bertelanjang dada.

Andika membuka lebar selimut dan dia melihat sebercak warna merah di atas seprei berwarna hijau dengan motif bunga.

Seketika sebuah senyum manis tersungging dari wajahnya yang masih terlihat kusut.

Ternyata bukan mimpi.

Kepalanya dia tolehkan ke kanan dan ke kiri mencari sosok wanita yang tadi malam sudah menemaninya terlelap.

"Dek!" teriak Andika dengan suara masih terdengar parau.

"Dek!" Andika kembali memanggil Nala karena tidak terdengar jawaban apa pun.

"Dek!" Andika turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Dia membuka pintu kamar mandi berharap Nala ada di dalam sana, tapi ternyata kamar mandi dalam keadaan kosong.

Andika langsung membuka pintu kamar dan dia menoleh ke arah kanan. Matanya menangkap Nala tengah berdiri melemparkan pandangannya ke depan  dengan kedua tangan yang dia rentangkan ke atas pagar pembatas.

"Dek."

Kembali Andika memanggil dan membuat Nala menoleh.

Pantulan cahaya matahari yang terbias mengenai wajahnya, membuat wajah Nala terlihat seperti bersinar ketika dia berbalik dan tersenyum manis kepada suaminya.

"Udah bangun dari tadi? Mau aku buatin sarapan apa?" tanya Nala.

Andika berjalan cepat menghampiri Nala dan langsung menyergap tubuh wanita yang rambutnya sudah  basah.

"Kamu kenapa di sini? Mas pikir kemarin itu cuma mimpi, Dek." Andika menggelayut manja kepada Nala.

"Ngarang aja. Mimpi kok masih ada bercak darahnya," sahut Nala dengan nada bergurau.

"Ya udah, Mas mau dibikinin sarapan apa?" lanjut Nala melepaskan tangan Andika dari pinggangnya.

"Apa aja terserah istri Mas yang cantik ini mau bikin apa," jawab Andika mengedipkan sebelah mata dan mengusap dagu sang istri bergaya genit laksana don juan.

Nala refleks menggendikan bahunya dan berjalan melewati Andika yang tertawa renyah.

"Gue bikinin racun juga nanti," gumam Nala sambil menuruni anak tangga satu per satu dengan langkah pelan dan bibir yang terus meracau. 

***

"Kita hari ini mau jalan-jalan ke mana, Dek?" tanya Andika disela-sela menyantap nasi goreng buatan istri tercinta.

"Ngga ah, Mas. Cape. Udah di rumah aja, kita nonton tv. Nonton film apa gitu," tolak Nala masih memperlihatkan wajah lelah.

Andika mengangguk setuju. Ide Nala sangat tepat karena memang badannya juga merasakan lelah. Namun, karena ingin menyenangkan hati istri tercinta, dia ingin mengajaknya keluar jalan-jalan. Syukurlah, Nala menolak. Ibarat seperti gayung bersambut.

HELLO, MR. POLICE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang