THE LABORATORY (vsoo)

18 2 0
                                    

song: Hyme the Sea by Titanic 











WARNING TYPO 

ENJOY READING 











Hal klasik yang selalu manusia temukan adalah obsesi, berusaha untuk memiliki walaupun dia tau itu adalah kejadian yang mustahil. Dengan kekosongan dan kerinduan dihatinya, timbullah rasa yang semakin dalam. Kemudian pundi yang telah menjadi ide itu tersalurkan secara licik dengan cara kotor. Entah itu melanggar stigma masyarakat ataupun tidak, entah itu titik jenuh dari masa yang telah dia korban. Buah dari pemikiran berlandaskan obsesi itu menjadi mimpi buruk.

Terlalu berpaku pada atas dasar cinta dan tak pernah menemukan fakta bahawasanya dia adalah manusia paling kesepian yang enggan untuk bersosial. Jika saja dia menemukan sosok lain diantara beribu wanita mungkin dia akan mengerti jika selama ini yang dia lakukan adalah obsesi, bukan Cinta.

Dia, seorang yang terbaik dibidangnya seorang yang akan menjadi penurus sang ayah. Namun semuanya berubah ketika dia menemukan seorang wanita anggun dengan senyum menawan. Terasa sangat dalam hubungan antara mereka, rasanya cinta itu sangat menyenangkan saat dia bersama wanita itu.

Namun penyakit yang diderita sang wanita mengerogotinya sampai hanya kenangan yang lalu untuk kisah cinta sekejap mereka. Perasaan itu terlampau memukulnya telak. Sampai dia melupakan siapa dirinya dan memilih untuk menyendiri di laboratorium yang ayahnya bangun hanya untuk putranya Kim Taehyung yang ceria itu berubah menjadi pria yang menakutkan dan tertutup.

Sejenak mimpinya dihancurkan dengan kepergian sang kekasih, tanganya bergetar manik matanya berlari ke kiri dan kanan bahkan pikirannya sulit mencerna apa yangs edang terjadi. Teriak tangis pecah begitu saja, memekak di ruang isolasi tempat wanita tercintanya dirawat.

Taehyung mundur beberapa langkah kemudian terduduk di sudut ruangan. Meremas rambutnya sendiri menahan teriakan yang akan di keluarkan maniknya yang bergetara itu mengeluarkan bulir bening yang membasahi pipinya. Sendu dalam diam. Taehyung memeluk tubuhnya sendiri, menggeleng beberapa kali saat semua orang berusahas untuk menenangkannya.

Dia bersalah, dia bersalah atas kepergian kekasihnya itu. kemudian, Taehyung berdiri menyentuh jemarin Jisoo yang sudah dingin. Meletakan stetoskop di dada wanitanya berusaha menahan air matanya semua orang disana hanya menagis dan terdiam memperhatikan dokter muda itu tengah memastikan diagnosanya .

Jemari Taehyung ditahan oleh Jimin dokter lainnya mengeleng pelan memberitahunya jika wanita itu sudah pergi dan meminta Taehyung untuk menjauh.

" tidak!!." Ucapnya nyaring

" dia masih bersamaku, dia masih bersamaku...!" Jimin lagi – lagi mengeleng atas tatapan sendu Taehyung

" bagaimanapun juga wanita itu sudah pergi Tae, dan dia tidak akan pernah kembali." Taehyung terdiam, lalu dia mengambil kapas membasahinya dengan alkohol kemudian membersihkan sisi bibir Jisoo yang berlumuran darah perlahan.

Tatapan Taehyung berusaha, manik matanya membesar dan semakin menghitam kemudian dia tersenyum kecil.

" kau akan tetap bersamaku.." bisiknya pelan

Berjam – jam berlalu Taehyung membiarkan para perawat membersihkan jasad sang kekasih. Memperhatikan dibalik kaca pembatas di matanya Jisoo tampak sangat cantik dengan balutan dress putih dan bunga di sisi kiri dan kanannya. Taehyung tersenyum sambil mengetuk jari di kaca.

Tepukan lembut di bahunya membuat pria Kim itu menoleh. Jimin terdiam kala mata mereka bertabrakan. Seakan si ceria itu ikut mati bersama namun Jimin berusaha untuk menepis segalanya dan membiarkan taehyung dengan kenangannya.

Tetapi, nyatanya itu semua berdampak besar.

Hujan deras mengguyur semua orang menangis kala peti berwarna putih itu masukan ke dalam liang lahat. Begitu pun Taehyung namun dia tak pernah melepas senyumnya. Terus saja menampilkan wajah baik – baik saja.

Semua berjalan seperti biasa pemakaman itu selesai menjelang malam dan menyisakan gundukan tanah basar tertutup bunga. Satu persatu dari mereka mulai beranjak dari tempatnya dan akhirnya meninggalkan Kim Taehyung sendirian.

Taehyung berlutut kemudian mengelus nisan Jisoo, dia tersenyum tipis kemudian mendaratkan bibirnya dibatu nisan yang baru saja di pasang itu. hujan masih cukup deras namun tidak menyurutkan niatnya untuk kembali bertemu dengan sang kekasih.

Perlahan gundukan tanah yang tertutup itu terbuka, kembali memperlihatkan peti putih dan Taehyung berusaha untuk membukanya. Wajah pucat Jisoo akhirnya kembali tampak Taehyung menarik tubuh dingin itu kedalam dekapannya. Mengelus rambut Jisoo perlahan kemdian mencium kening sang kekasih.

Taehyung meletakan jasad Jisoo di sisi makam dan menutup kembali gundukan tanah seperti sedia kala. Kemudian mengendong Jisoo didalam hujan dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

Taehyung meletakan Jisoo diatas meja bedahnya, membenahi tampilan kekasihnya menganti baju Jisoo, mengeringkan rambutnya kemudian menyisir rambut panjang itu. memandang wajah Jisoo lamat – lamat. Taehyung tersenyum sambil mengelus pipi Jisoo.

Tanganya mengambil suntikan kemudian memasukan formalin kedalam tubuh Jisoo. Dia mengendong Jisoo seperti sedia kala. Membawa jasad itu keatas ranjangnya menyelimuti Jisoo dengan lembut kemudian memeluknya.

" sudah ku katakan padamu kan sayang, kita akan selalu bersama." 














-ENDING-

BTS SHORT STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang