ICHI...

608 30 2
                                    

Menceritakan kisah hidup 3 perempuan yang memiliki masalah kehidupan berbeda. Meski kehidupan mereka serba kecukupan. Nyatanya tak mempu membuat mereka hidup bahagia. Hingga akhirnya mereka memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan kebahagian masing-masing.

Rena, adalah anak tunggal kaya raya yang hidup serba kemewahan. Apapun yang dia inginkan pasti akan di turuti oleh kedua orang tuanya. Hidup di rumah bak istana, selalu dilayani oleh para maid dan supir pribadi yang siap mengantarkan dirinya ke manapun yang rena mau.

Hidup diantara dua keluarga yang berbeda latar belakang, membuat rena menjadi pribadi yang penyendiri.

Menjadi anak baik, tidak pernah membantah kedua orang tuanya. Rena adalah definisi anak yang sempurna. Jika saja kedua orang tuanya berada di sisinya. Namun, dibalik semua itu, ada hati kecil rena yang meronta ingin berteriak dan memaki kedua orang taunya. Hidupnya tak semulus wajah dan kekayaan yang dia miliki.

"Ren, boleh pinjem PR lo gak?"

Rena hanya mengangguk, dia adalah anak yang rajin dan cukup pintar. Banyak orang yang mendekatinya hanya untuk memanfaatkan apa yang dia punya. Naasnya rena tak pernah menolak atau melarang siapa pun yang ingin berteman dengannya.

"Thanks ya ren"

"Gue juga dong, boleh pinjem PR yang kimia gak?"

"Ini"

"Makasih ya"

Rena senang banyak orang yang mendekatinya walau hanya untuk memanfaatkannya. Dia tahu, tapi dirinya tak ingin merasakan kesepian juga di sekolahnya. Itu sebabnya, rena tak masalah dengan teman kelasnya yang memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Seperti biasa, rena selesai belajar di sekolah dilanjutkan dengan beberapa jam tambahan yang sengaja ingin dia ikuti.

Selain itu, dia juga mengikuti beberapa jadwal khusus yang dibuat orang tuanya agar rena mendapatkan pendidikan yang lebih dari cukup. Setiap hari rena lalui semua itu dengan perasaan sepi dan kosong. Hanya bibi pengasuh dan beberapa maid yang menjadi teman bicaranya di rumah.

"Mau langsung ke tempat les non?"

"Iya pak, tapi mampir dulu beli makan ya".

"Bibi sudah bawain makanan, non. Kata nyonya non rena gak boleh jajan sembaraang di luar sana. Ini non".

Rena menerima kotak makan yang dibawakan sopirnya. Padahal dia ingin sekali makan junk food. Tapi mungkin ini memang waktu yang tak pas. Lagi-lagi soal makanan pun orang tuanya yang mengatur segalanya. Rena bahkan tak pernah memiliki keinginan sendiri walau hanya untuk memilah makanan kesukaannya. Ibunya yang sangat perfeksionis pun tak ingin rena memiliki berat badan berlebih atau bahkan semua makanan harus yang sangat sehat untuknya.

Bagi orang lain mungkin junk food adalah makanan biasa. Tapi bagi rena itu adalah makanan yang sangat enak untuknya. Bahkan untuk memakannya pun rena harus secara sembunyi agar tak ketahuan oleh para maid nya.

Waktu luang yang bisa membuat rena bahagia adalah saat disekolah. Selain merasa ramai, dia bebas membeli makanan apapun yang dia mau.

Bruk!

"Sorry"

Seseorang tak sengaja menabrak rena hingga buku-buku miliknya berjatuhan.

"It's okkay"

Rena dengan terburu-buru mengambil buku miliknya. Belum sempat melihat wajah sang pelaku, dia pun segera pergi karena jam belajarnya sudah telat. Rena gak mau sang tutor akan melaporkannya kepada orang tuanya.

"Hei, tunggu. Aku...."

Rena berlari karena kelasnya berada di lantai 3, dan dia sudah terlambat. Dia pun mengabaikan apapun yang menghalanginya. Tanpa dia sadar bahwa id card sekolah miliknya terjatuh. Dan dengan baik hatinya, seseorang itu menyimpannya. Dia berniat ingin mengembalikan barang milik rena ketika selesai belajar. Namun, pertemuan mereka pun tak di restui. Hingga id card tersebut masih tersimpan di saku milik orang tersebut.

Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang