Jevano kembali ke sekolah, dia berusaha ingin bertemu dengan eliu. Tapi jeremy selalu menghalanginya. Jevano tak bisa menyerah begitu saja, dia merasa sangat kehilangan eliu. Satu - satu nya orang yang bisa mengerti dirinya. Yang tak pernah menunjukkan wajah lainnya. Satu sisi, rena terus - menerus ingin berbicara dengan jevano. Tapi adik marvin tersebut selalu menolaknya. Karena jevano pikir, sejak dia dekat dengan rena, hubungannya dengan eliu mulai memburuk.
"Jev, please!"
"Dengar ya! Kita gak pernah dekat dan jangan pernah sok kenal dengan gue lagi. Ngerti!"
Jevano mengatakan hal itu karena memang menganggap rena hanya gadis munafik seperti yang lainnya. Padahal rena sangat kesulitan akhir - akhir ini.
"Gue hamil!
Dan itu anak lo, jevano".
Kaki jevano langsung berhenti melangkah. Satu kesalahan fatal kembali dilakukan jevano. Yah, jevano dan rena memang sering melakukannya ketika mereka dekat. Jevano tak pernah memintanya. Rena dengan suka rela memberikannya atas dasar cintanya pada jevano.
"Gue gak minta pertanggung jawaban lo. Gue cuma pengen tahu, apa yang akan lo katakan".
"Apa lo pikir gue bodoh?
Lo itu cuma jalang, bisa saja bukan anak gue. Dan kalau pun itu anak gue, lo sendiri tahu kan jawabannya? Jadi jangan pernah meminta balasan apapun dari gue".
Rena menangis, dia sangat sedih, bukan perihal dia hamil. Tapi rena sangat sedih karena jevano belum juga melihatnya sebagai orang yang sangat mencintainya. Bahkan hubungan mereka, jevano menyuruhnya untuk melupakan semuanya.
"Hiks hiks"
Sepintar - pintarnya rena menutupi semua kelakuan buruknya. Kedua orang tuanya pun pada akhirnya mengetahuinya. Apalagi keadaan rena yang saat ini sedang hamil. Membuat awal mula sang ayah mengetahui kelakuan putrinya.
Plak!
"Dasar anak tidak tahu diri!"
Rena hanya diam menahan sakit hatinya. Dia tahu, dia sudah melakukan kesalahan besar. Tapi sebagai orang tua, tak bisakan mereka mengerti keadaan rena saat ini? Dia tak punya teman, saudara atau kerabat yang lain. Yang dimiliki rena hanyalah kedua orang tuanya. Tak bisakah mereka berada disisinya?
"Rena, apa yang kurang dari kami? Semua kebutuhan mu selalu kami penuhi, kenapa kau justru mengecewakan kami, huh?". Ujar sang ibu yang terlihat sangat kecewa.
Jelas - jelas itu sangat mencoreng nama baik keluarganya. Terlebih rena adalah harapan sang ayah untuk mengambil seluruh warisan kakeknya. Semuanya sirna dalam sekejap karena kelakuan rena sendiri. Kedua orang tuanya masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Bagaimana anak sepolos rena melakukan hal seperti itu?
"Katakan, siapa yang mengajari mu semua ini!"
Rena hanya terdiam, dia tak pernah mendapat pelajaran dari siapapun. Rasa penasarannya yang telah merubahnya sedemikian rupa.
"Jawab! Katakan siapa yang mengajari mu?"
"Hiks hiks"
Plak!
"Dasar anak tidak berguna! Memalukan saja!"
"Sayang, berhenti memukulnya. Dia kan sedang hamil."
"Itu juga salahmu! Kau terlalu memanjakan dia".
"Apa? Kau menyalahkan ku?
Hei! Dengar ya, jika kamu gak terobsesi untuk mendapat warisan dari orang tua mu. Anak kita tidak akan seperti ini".
"Jadi kamu menyalahkan ku?
Bukan kah ini juga idemu?
Harusnya kau diam saja dirumah dan tak mengikuti kemana pun aku pergi!".
![](https://img.wattpad.com/cover/360437573-288-k556945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||
FanficCast Story : Liu Yangyang as Eliu Na Jaemin as Jeremy Huang Renjun as Rena Lee Haechan as Hecha Lee Jeno as Jevano Mark Lee as Marvin (Brother Jevano) Jung Jaehyun as Jeffry (Dad's Marvin & Jevano) Lee Taeyong as Tiara (Mom's Marvin & Jevano Johnny...