Part 21. Mengembalikan Surat

567 17 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّداَ

🌻🌻

Setelah selesai berjamaah isya, kini para santri  sedang berkumpul di madrasah karena ada kajian bersama Kiyai Ammar, santri putra dan putri duduk secara terpisah dengan dinding tinggi yang menjadi pembatas.

Sedangkan Gus Zaid, sedang menemui Aisyah untuk mengembalikan surat yang kemarin hampir membuat Syaqila marah terhadapnya

Gus Zaid mengajak Ning Aisyah berbicara di depan teras ndalem karena dirinya tidak mau terjadi fitnah jadi dirinya mengajak Aisyah ke ndalem karena di halaman ndalem juga ada mang Ujang yang sedang membersihkan mobil dan juga mereka berbicara dengan pintu ndalem yang sengaja Gus Zaid buka

Gus Zaid meletakkan amplop itu kemeja di hadapan Ning Aisyah, Sontak Ning Aisyah mengeryitkan alisnya

"Apa itu jawaban dari Zaid" batinnya berteriak senang

"Apa ini Zaid?" Tanya Ning Aisyah

"Itu surat yang kemarin Ning kasih ke saya" Jawab Gus Zaid dengan suara yang terdengar dingin

Aisyah melirik sekilas kearah Gus Zaid yang tidak melihat sedikitpun kearahnya "Apa ini jawaban kamu Zaid" ucapnya terlihat senang

"Bukan " jawab Gus Zaid cepat dan singkat

Aisyah mengeryit heran "Terus ini apa?" Tanyanya lagi

yang malah membuat Gus Zaid geram. Apakah wanita itu tidak punya kuping jelas jelas tadi dirinya mengatakan itu adalah surat yang kemarin wanita itu berikan bukan balasan yang dirinya berikan

"Saya bilang itu surat yang Ning berikan, dan saya tidak sama sekali membalas surat itu, bahkan saya juga tidak membacanya " ucapnya terkesan tegas dan dingin

Memang benar kan apa yang Gus Zaid katakan dirinya kan tidak membacanya karena yang membacanya adalah istrinya, dan saat Syaqila membaca surat itu dirinya tidak terlalu fokus mendengarkan tetapi fokusnya hanya kepada wajah Syaqila.

Ning Aisyah diam kenapa Gus nya ini, kenapa menjadi sangat dingin padanya padahal niatnya itu baik agar perjodohan Gus Zaid batal dan bersanding dengan orang yang tepat, yaitu dirinya, pikirnya.

"Kenapa Zaid? Aku kan hanya ingin memberi saran dan aku memang benar benar mencintaimu siapa tau jika kamu memilih aku perjodohan yang dilakukan Abi Ammar bisa batalkan" ucapnya panjang lebar

Gus Zaid tampak mengeraskan rahangnya Apakah wanita itu tidak mengerti bahasa manusia

"Saya rasa Ning juga sudah paham dan tau jawabannya, Saya memang tidak menyalahkan perasaan Ning tetapi Saya minta tolong hilangkan perasaan itu dan carilah laki laki yang lebih baik dari saya, karena saya sudah mencintai wanita yang tidak akan bisa membuat saya berpaling darinya" ucap Gus Zaid panjang lebar dengan penuh penekanan

Deg!

Aisyah diam apa katanya hilangkan perasaannya rasanya dirinya ingin tertawa tidak semudah itu untuk menghilangkan nya "Siapa wanita yang sudah membuatnya jatuh cinta" batinnya

Melihat Ning Aisyah terdiam Gus Zaid langsung pamit

"Saya duluan maaf kalo menyinggung perasaan Ning, Assalamualaikum" ucapnya lalu pergi masuk meninggalkan Ning Aisyah sendirian

Ning Aisyah yang menyadari Gus Zaid sudah masuk langsung beranjak dan pergi sambil membawa surat yang dikembalikan kepadanya dengan perasaan yang kesal

Sedangkan di tempat lain kini Syaqila sedang mati matian menahan kantuknya dan sudah beberapa kali terkena ketukan, pukulan, dan senggolan dari Syifa yang berada di sebelahnya seperti saat ini

Dear' Imamku [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang