8

14 3 0
                                    

╔══ ≪ °❈° ≫ ══╗
MY SOCIAL MEDIA
╚══ ≪ °❈° ≫ ══╝

⇢ ˗ˏˋ TIKTOK ࿐ྂ



⇢ ˗ˏˋ INSTAGRAM ࿐ྂ

︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡

"Gue takut kalau pikiran gue selama
ini bakal jadi nyata."

- Keyla Safira

︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡




Drrtt drrtt...

Ponsel milik Jeck bergetar, sedangkan ia masih terlelap dalam tidurnya. Aryo yang sudah meneleponnya berkali-kali namun tak kunjung diangkat melainkan hanya sebuah deringan yang terdengar.

"Kemana sih anak itu?!" gerutu Aryo sambil berjalan mondar mandir.

Jeck yang tidurnya merasa terganggu melirik sekilas nama pemanggil itu dengan keadaan setengah sadar, lalu ia menggeser tombol merah ke atas yang artinya panggilan itu ditolak oleh Jeck.

"Berani-beraninya dia me-rejectku. Sudah lupa dia kalau aku marah bagaimana." gumam Aryo mencoba menghubungi Jeck berulangkali.

Sementara disisi Jeck, deringan itu terus menerus berbunyi. Mau tidak mau Jeck harus mengangkat telepon itu, namun sayangnya ia tidak melihat nama pemanggil yang tertera pada layar hp miliknya.

"Halo, siapa sihh hoamm.. ganggu banget tau gak?!" lirih Jeck sambil menguap namun matanya masih senantiasa terpejam.

"Astaga Jeck, masih tidur kamu?! Pantas saja saya telepon kamu tidak diangkat-angkat hah!!" teriak Aryo mampu menyadarkan kantuknya, Jeck langsung terdiam bisu.

CARAPHERNELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang