Hanbin dan Hao sekarang berada di sebuah taman hiburan yang terkenal di Seoul. Mereka saat ini tengah menaiki bianglala dan mereka ada di atas. Hao terpesona melihat pemandangan langit kota Seoul di sore hari yang terlihat sangat indah. Sampai kemudian, ia merasakan tangannya di genggam Hanbin. Ia yang semula melihat pemandangan langit langsung beralih menatap Hanbin.
Hao :"Ada apa, Hanbin-ah?"
Hanbin :"Sebentar lagi, kau akan lulus kuliah, kan?"
Hao :"Iya. Lalu...?"
Hanbin :"Setelah lulus nanti, kau akan lanjutkan kuliah mu atau mencari pekerjaan?"
Hao :"Aku masih belum memikirkan tentang apakah aku akan lanjutkan kuliah sampai S3 atau mencari pekerjaan. Memangnya kenapa, Hanbin-ah?"
Hanbin :"Aku takut... Kalau misalkan kau pergi ke luar negeri untuk lanjutkan kuliah atau mencari pekerjaan, kita akan terpisah jarak dan waktu... Aku belum siap jika harus berada jauh darimu"
Hao tahu kekasihnya ini sangat mencintainya dan tidak ingin jauh-jauh darinya. Tapi kalau misalkan ia mendapat beasiswa kuliah di luar negeri, ia tidak bisa menolaknya, karena ia ingin meraih mimpinya menjadi seorang violinist. Tapi disisi lain, ia juga tidak bisa jauh-jauh dari Hanbin karena ia juga sangat mencintainya.
Hao :"Kau harus bisa terbiasa tanpa aku. Aku hanya pergi sebentar ke negeri orang untuk mewujudkan mimpiku menjadi seorang violinist. Itu juga kalau aku dapat beasiswa dari kampus. Kalau tidak, aku bisa cari pekerjaan di Seoul ini... Kalaupun nanti kita terpisah, kita masih bisa kontak-kontakan, bukan?... Sudah, jangan sedih begitu. Masa leader SE7EN BOYS yang karismatik cengeng begini?"
Hao menangkup wajah Hanbin dan mengusap pipi kekasihnya itu. Hanbin mendekati wajah Hao dan langsung mencium bibir sang kekasih dengan tangannya memeluk pinggang Hao. Hao membalas ciuman Hanbin dengan tangannya melingkar di leher sang kekasih.
Beberapa saat kemudian, Hanbin melepas ciumannya di bibir Hao dan menyatukan kening keduanya.
Hanbin :"Berjanjilah padaku... Kalau kita akan terus terhubung meski nantinya kita berjauhan"
Hao :"Aku tidak bisa janjikan hal itu... Tapi, aku akan berusaha agar kita bisa selalu terhubung meski kita ada di tempat yang berbeda"
Hanbin :"Aku mencintaimu, HaoHao"
Hao :"Aku juga mencintaimu, BinBin"
Hanbin memeluk erat tubuh Hao dan mengusap lembut kepala Hao. Hao membalas pelukan Hanbin dan menenggelamkan wajahnya di dada Hanbin.
***Beberapa bulan kemudian***
Hao baru saja sampai di bandara incheon. Ia diantar oleh Hanbin, sang kekasih serta Yujin, sang adik. Hari ini, Hao akan berangkat ke London. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya ke London, Inggris. Di satu sisi ia bahagia karena selangkah lagi impiannya akan terwujud, tapi disisi lain, ia berat untuk meninggalkan orang-orang yang ia sayangi, terutama Hanbin. Mereka bahkan sempat bertengkar karena keputusan Hao ini. Namun setelah dipikir lagi, Hanbin harus mengikhlaskan kepergian kekasihnya itu untuk melanjutkan studinya di negeri orang agar Hao bisa mewujudkan mimpinya.
Hao :"Kau baik-baik disini ya, Yujin-ah... Kau harus bisa terbiasa tanpa aku. Rajinlah belajar agar kau juga bisa membanggakan ku disana"
Yujin :"Iya, Hyung. Aku berjanji akan belajar dengan giat agar hyung bisa bangga dengan prestasi yang aku dapatkan nanti"
Hao pun memeluk erat adiknya itu. Yujin ikut memeluk erat sang kakak. Setelah itu, ia menghampiri Hanbin.
Hao :"Hanbin-ah. Tolong jaga Yujin baik-baik ya. Aku akan kembali secepatnya. Dan kita akan bersama lagi nanti, tanpa ada kata pisah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the Fan Sign | [BinHao/HaoBin] [END]
Fiksi PenggemarZhang Hao merupakan seorang mahasiswa biasa di salah satu universitas ternama di Korea Selatan. Ia sebenarnya lahir di China. Namun ia pindah ke Korea setelah orang tuanya meninggal dan ia terpaksa menjual rumah peninggalan orang tuanya. Hao tinggal...