"Aku jadi ragu kau adalah lulusan terbaik di universitasmu. Mungkin kau mendapat predikat sebagai lulusan terbaik karena universitas itu milik nenekmu."
Y/n tersenyum miring mengejek pria yang kini duduk di sampingnya. Ini mobil milik pria itu, tapi Y/n yang menyetir dan mengantar pria itu pulang karena tadi pria itu masih kesakitan akibat tendangan yang dia berikan sebagai bentuk perlingdungan diri.
"Dari pada mengikat tanganmu seharusnya aku mengikat kakimu lebih dulu," balas Chenle.
"Dan kau berpikir itu akan berhasil?" Y/n terkekeh pelan, "kau pasti sudah menyelidiki semua tentangku 'kan? Apa kau tidak tahu pekerjaanku sebelumnya?"
Chenle menghela napas kasar. "Aku tahu kau tidak semudah itu ditaklukan dalam berbagai hal."
"Kau harus menjadi lebih jahat lagi untuk bisa mengalahkanku."
Chenle diam, dia mengalihkan pandangannya keluar jendela, pertama kalinya tidak mau mendebati wanita di sebelahnya ini. Suasana hatinya buruk, lebih buruk dari pada saat pertama kali gagal menyentuh Y/n.
Dan dengan respon Y/n sekarang ini, terlihat jelas wanita itu merasa senang lebih dari pada sebelumnya karena membuat Chenle kalah kedua kalinya.
"Kita sudah sampai rumahmu."
Y/n lebih dulu keluar dari mobil, disusul Chenle. Dia melempar kunci mobil tersebut pada Chenle.
"Kenapa tidak masuk saja?"
Tak lama, ada mobil lain yang berhenti di depan kediaman Chenle. Hyunjin keluar dari mobil tersebut, tanpa menengok sedikit pun ke Chenle, Hyunjin berbicara pada Y/n, "ayo pulang."
"Kenapa kau pulang bersamanya?" tanya Chenle tak terima.
Hyunjin memutar bola matanya. Eksperesi yang menunjukan, kenapa dirinya harus berurusan dengan Chenle lagi.
Y/n balik bertanya, "kenapa aku tidak boleh pulang dengannya?"
Hyunjin yang berada antara dua manusia yang tidak memiki status percintaan apa pun ini, bergumam pelan, "kenapa juga aku harus terlibat seperti ini lagi?"
"Kau," Chenle menunjuk Hyunjin, "pulanglah duluan. Biar aku yang mengantarnya pulang."
Hyunjin sudah berniat membalikan tubuh. Memilih tidak setia kawan dan meninggalkan Y/n, dari pada harus berurusan dengan pria gila seperti Chenle.
Tapi Y/n menahan tangan Hyunjin dengan kuat, agar tidak meninggalkannya sendirian. "Aku akan pulang dengannya."
Chenle mendekati Hyunjin dan Y/n hanya untuk melepaskan genggaman tangan Y/n pada Hyunjin.
"Kau tidak boleh pulang bersama pria lain."
"Kau bukan kekasihku. Jadi kau tidak bisa mengaturku."
"Setelah semua hal tadi kita lakukan, kau menganggap aku bukan kekasihmu? Tanda yang aku berikan dilehermu saja masih terlihat."
Hyunjin spontan melihat ke arah bagian tubuh Y/n yang disebutkan Chenle. Y/n langsung menutup bekas kemerahan itu dengan satu tangannya.
"Ini bukan seperti yang kau pikirkan."
Chenle menimpali. "Ini memang seperti yang kau pikirkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask » Chenle X You✔
FanfictionObsession Series Book 5 WARNING! Rating 22+ Mature Content 🔞Not Children *** "Lim Y/n, jika saja dari awal aku tau penampilan mu seperti ini. Dan tidak menyamar sebagai Lim Nara, kembaranmu. Pasti aku akan memperlakukan mu dengan baik saat di kanto...