Eps.22🐬

498 49 5
                                    

                Pukul 6 pagi.

Itu yang tertera di layar ponselnya. Y/n menguap dia menyandarkan tubuhnya pada kursi penumpang. Dia melirik pria yang sedang menyetir di sampinya. Pria yang merupakan mantan kekasihnya.

"Pagi sekali kau menjemputku."

"Kalau aku tidak menjemputmu pagi-pagi buta. Si pria gila itu pasti tidak akan membiarkanku mendekatimu begitu saja," sahut Mingyu.

Y/n mendengus, "benar juga sih."

Ponsel Y/n bergetar. Baru ada setengah jalan menuju kantor, dia sudah mendapatkan pesan dari Chenle

Chenle : Kau berangkat dengan Mingyu?

Chenle : Putar balik sekarang atau aku akan membuat masalah denganku

Ancaman seperti itu tidak akan mempan mempan bagi Y/n. Chenle mencoba meneleponnya berkali-kali, karena malas merespon pria itu. Y/n pun mematikan ponselnya.

Mingyu melirik Y/n. "Setelah putus denganku, kau jadi dekat dengan banyak pria yang tak jelas ya. Pria yang hanya bisa kutolelir hanya Kai dan Hyunjin saja."

"Aku dekat dengannya karena pekerjaan, bukan karena melibatkan perasaan."

Sekali pun melibatkan perasaan, adalah perasaan tidak sukanya pada Chenle.

"Tapi pria itu 'kan yang membuatmu keluar dari pekerjaan lama mu?"

Y/n mengalihkan pandangannya ke jalan yang mereka lewati, dia tidak menjawab sama sekali pertanyaan Mingyu.

Mingyu yang sudah pernah menjalin hubungan dengan Y/n, tahu maksud dari diamnya Y/n sama saja dengan jawaban iya, hanya saja tak terucap oleh wanita itu.

"Apa kau mencintai pria itu?"

"Tidak," balas Y/n.

Mingyu bernapas lega. Namun dengan jawaban tersebut, dia memikirkan hal lain lagi. "Setelah kita berpisah. Aku sulit sekali untuk sekedar bertemu denganmu seperti ini. Aku mengira... kau sudah menjalin hubungan dengan pria lain. Jika kau tidak mencintai pria bernama Chenle itu, kenapa kau mau berurusan dengannya?"

Y/n menghela napas panjang. "Kita sudah tidak punya hubungan lagi, aku tidak lagi punya kewajiban untuk menjawab setiap pertanyaan darimu. Dan kau juga tidak bisa menuntutku harus menjawabnya."

Mingyu mendengus, pria itu tersenyum miring. Hapal sekali dengan sikap dingin mantan kekasihnya ini, tak beda jauh saat mereka masih pada tahap pendekatan.

Hanya saja, sikap dingin Y/n ternyata lebih parah saat mereka sudah menjadi mantan kekasih.

Meski begitu, Mingyu tetap yakin untuk, "aku ingin kita kembali bersama lagi."

"Tidak bisa," tangan Y/n terkepal di samping tubuhnya, "sikapmu tidak akan pernah berubah semisal aku kembali bersama mu."

"Bagaimana bisa kau seyakin itu padahal belum mencobanya?"

"Tidak perlu, karena aku sudah tahu. Lebih baik kau coba buka hatimu untuk wanita lain."

"Tidak mau," jawab Mingyu tegas, "aku tidak masalah jika harus mengejarmu selama bertahun-tahun lagi seperti awal mendapatkanmu."

Mungkin untuk Mingyu itu bukan suatu masalah. Y/n pun tahu bagaimana usaha pria itu untuk mendapatkannya dulu, dan mereka pisah karena keadaan keduanya.

Behind The Mask » Chenle X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang