Jam istirahat.
Y/n langsung bergegas menuju resepsionis untuk mengambil baju yang di minta CEO gilanya itu, dia tidak ingin mendengar celotehan menyebalkan dari pria itu yang protes mengenai pakaiannya. Padahal Y/n tahu dulu pria itu selalu berkencan dengan wanita yang bahkan hampir tidak mengenakan pakaian karena terlalu minim bahan.
Bisa-bisanya pria itu malah mengatur pakaian Y/n, padahal mereka tidak memiliki hubungan apa pun.
"Terimakasih."
Y/n mengambil satu stel pakaian yang sudah belikan Chenle itu. Dia membukanya dan mengerang kesal, benar-benar pakaian kebesaran yang sangat tidak membentuk lekuk.
"Y/n," wanita resepsionis itu memanggilnya kembali.
"Ada apa?"
Wanita itu mengambil satu bucket bunga mawar berukuran sedang untuk diberikannya pada Y/n.
Y/n mengernyit. Dia menebak itu dari Chenle. Dan sepertinya wanita di depannya tahu isi pikiran Y/n sehingga wanita itu berkata, "ini bukan dari sajang-nim." Wanita itu melanjutkannya dengan berbisik, "tapi dari Kim Mingyu."
"Oh baiklah, terimakasih."
Y/n mengambilnya. Di bucket bunga tersebut, dia mendapati sebuah note kecil. Dia menyimpan note tersebut di saku blazernya. Tidak berminta untuk membukanya sekarang.
Tentu saja karena nantinya...
"Siapa yang memberimu bunga."
...si pengganggu hidupnya datang dan merusak apa pun yang tidak disukainya.
Y/n menghela napas malas. Lagi dan lagi, kembali berurusan dengan Chenle.
Tak ada sopan santunnya. Pria itu merampas bunga mawar yang ada di tangan Chenle. Dia menatap tajam resepsionis yang tidak tahu apa-apa. "Katakan padaku siapa memberikan ini ke Y/n?"
Wanita itu tampak takut dengan Chenle bahkan bibirnya bergetar untuk menjawab pertanyaan Chenle.
Mewakili wanita itu. Y/n menjawab, "Kim Mingyu yang memberikan ini padaku."
Y/n pun merebut kembali bunga tersebut. Chenle sama sekali tak suka bahkan saat Y/n memeluk makhluk mati tersebut, tentu karena bunga tersebut adalah pemberian dari mantan kekasih Y/n.
Seperti anak kecil yang tengah berebut mainan. Saat Chenle ingin mengambil kembali, Y/n langsung menepis tangannya dengan kasar.
Chenle pun geram dibuatnya. Tak mau kalah. Chenle melipat tangan di depan dada dan menantang Y/n. "Aku akan mengirim mu seribu tangkai mawar jika kau tidak membuang bucket bunga itu."
Y/n mengedikan bahu. Dia semakin erat mempertahankan bunga tersebut dalam dekapannya. "Terserah saja. Aku tinggal membuangnya."
Y/n berhasil untuk tidak kalah dari Chenle, menunjukan dirinya masih memegang kendali akan pria itu.
Y/n membalikan tubuh, dia berjalan menuju lantai dua tempat ruangannya berada, Chenle mengikuti wanita itu, ikut berjalan di samping Y/n.
Pria itu masih saja menatap tak suka mawar tak bersalah dalam dekapan Y/n.
"Kenapa kau terima diberikan bunga murahan seperti itu? Memangnya kau mau dikebumikan?" sarkas Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask » Chenle X You✔
FanfictionObsession Series Book 5 WARNING! Rating 22+ Mature Content 🔞Not Children *** "Lim Y/n, jika saja dari awal aku tau penampilan mu seperti ini. Dan tidak menyamar sebagai Lim Nara, kembaranmu. Pasti aku akan memperlakukan mu dengan baik saat di kanto...