Eps.43🐬

513 65 30
                                    

                Chenle datang dengan membawa empat kaleng soda dari rumahnya, dia ikut duduk di sisa kursi kosong samping Jisung.

"Random sekali keluargamu. Sempat ya punya pikiran membuat kebun binatang," ujar Jaemin.

"Permintaan anakku," jawabnya.

Chenle mengundang Jisung, Jaemin dan Mark untuk datang ke rumahnya di Moscow bersama anak mereka untuk memenuhi undangan Yohan yang sebenarnya ulangtahunnya sudah terlewat bulan lalu. Tapi kebun binatang di rumah mereka baru selesai pada hari ini, jadi Chenle baru menyuruuh mereka semua datang.

Mereka duduk di meja yang sama memperhatikan anak mereka bermain. Namun sepertinya hanya Mark yang benar-benar memperhatikan anaknya karena was-was dengan para anak temannya.

"Sarang. Kau tidak mau pulang sekarang?" tanya Mark dengan suara kencang agar Sarang mendengarnya.

Gadis kecil itu menggeleng kuat.

"Tidak akan terjadi apa pun pada anakmu," ucap Jisung.

Mark memicing. "Aku tidak percaya dengan anak-anak kalian. Semuanya ayahnya punya rekam jejak yang buruk."

Chenle yang tidak terima menyahut, "kau lupa ya kalau kau juga sama seperti kami."

"Tidak ada kata kami," timpal Jaemin, "aku tidak pernah melakukan hal buruk untuk mendapatkan Yena."

"Bahkan sampai detik ini dia tidak mau denganmu ya," sindir Jisung seraya tertawa geli.

"Tutup mulutmu." Jaemin mendelik tak suka, "kau lupa bagaimana dulu kau merengek pada ayahmu minta dijodohkan dengan istrimu kalau tidak kau tidak mau menikah seumur hidup?"

Jisung langsung membungkam mulutnya sendiri. Ini terakhir kalinya dia menyindir Jaemin. Begitu Jaemin ingin membuka mulut untuk kembali mengeluarkan kata pedasnya untuk Jisung.

Pria itu lebih dulu mengalihkan pembicaraan. "Mana istrimu? Aku tidak melihatnya sama sekali."

Chenle menaikan sebelah alisnya, "Untuk apa kau mencari istriku?"

"Jangan bilang kau tidak membiarkan istrimu bertemu dengan kami? Kau tidak mungkin secemburu itu 'kan?" tebak Mark.

"Sayangnya, aku memang secemburu itu." Chenle membuka kaleng sodanya. Dia meneguknya beberapa kali. "Setelah menikah, istriku tidak pernah bertemu dengan pria lain selain aku dan beberapa pekerja rumah yang sudah bertahun-tahun bersama kami. Kalian juga kenapa tidak mengajak istri kalian? –Ah iya kecuali Jaemin, Yena 'kan tidak mau menikah denganmu." Chenle meralat sesuatu yang tidak perlu di tegaskan lagi.

Jaemin berteriak pada anak yang mirip sekali dengan Jeno. "Eric, pukul Yohan dan Andy. Buat appa mu ini bangga."

"Kau ini." Chenle menepuk pundak Jaemin. "Aku hanya bercanda saja."

"Aku tidak ajak istriku karena aku kira kau juga akan mengundang Renjun dan anaknya ke sini," jawab Mark.

"Oh iya, istrimu 'kan kembaran istrinya Renjun ya," balas Jisung, "kalau istriku memang tidak mau ikut karena anak perempuanku sakit."

Jaemin melipat tangan di depan dada. Kali ini dia yang menyindir temannya yang lain. "Aku kira karena semua istri kalian yang didapatkan dengan cara salah itu, tidak mencintai kalian. Makanya tidak mau menuruti perkataan kalian."

Behind The Mask » Chenle X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang