"Sudah bangun?"
Y/n melihat Chenle yang telanjang dada berada di sebelahnya sambil memegang kamera. Y/n beranjak dari kasur dengan gesit dan mengubah posisinya menjadi duduk.
Dia terlalu terkejut sampai tidak bisa berteriak. Y/n memijat kepalanya yang terasa pening. Mencoba menelaah apa yang terjadi setelah ingatannya terakhir tentang dirinya yang mabuk karena kalah saat Chenle mengajaknya bermain kartu.
"Ah, pemandangan yang bagus sekali."
Perkataan Chenle menyadarkannya dari lamunan. Pria itu menunjukkan cengiran dan meng-klik kameranya ke arah Y/n. Y/n kebingungan dan melihat ke arah badannya sendiri. Y/n baru menyadari, dia tak memakai apa pun.
Y/n langsung mengambil selimutnya untuk menutupi badannya yang terasa berdesir terlebih ketika melihat pria itu. "Apa yang kau lakukan sialan?!" Dia masih bertanya padahal sudah yakin.
Pria itu masih memberinya obat tidur dan obat perangsang.
"Menuntaskan apa yang sempat tertunda malam itu di mobil?" Chenle menaruh ibu jari dan telunjuk kanannya di dagu Y/n. Y/n menepis tangan Chenle dan merapatkan selimutnya.
Bohong. Pria itu berbohong.
Y/n tidak merasakan apa pun pada bagian bawahnya. Chenle pasti punya rencana lain.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku?"
Chenle mengedipkan sebelah matanya. "Aku melakukan ini. Sesuatu yang membuatmu menurut padaku." Chenle beranjak dari kasur dan mengambil sesuatu dari meja di samping tempat tidur. Dia memberikan beberapa foto padanya.
Y/n mengambilnya dan syok setengah mati. Bisa-bisanya dia lengkah dan masuk ke perangkap iblis seperti Chenle.
Chenle memberikan foto Y/n dan dirinya tengah di atas ranjang tanpa mengenakan apa pun. Dan terlebih lagi, banyak foto Y/n bergaya seksi. Seperti tangannya ditaruh di atas kepalanya, sehingga badan Y/n terekspos. Badannya yang tertutup selimut tapi tak mengenakan apapun.
Y/n merobek semua foto itu, tapi Chenle menunjukkan flashdisk yang pasti berisi foto-foto tersebut. Berarti Chenle menyimpannya untuk jaga-jaga. Y/n ingin mengambil flashdisk itu, persetan dengan dirinya yang tidak mengenakan apa pun di depan Chenle, tapi Chenle mengangkat tinggi benda tersebut, jadi Y/n tak bisa menjangkaunya.
Dan Chenle memegang tangan Y/n yang ingin mengambil foto itu.
"Kau tahu, kau itu lebih cantik jika melepas kacamatamu. Dan membiarkan rambut panjangmu terurai seperti ini daripada dikuncir," katanya sambil menjilat bibir atasnya.
"Kau berurusan dengan orang yang salah Chenle."
"Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu."
Y/n meronta. Chenle mendorong tubuh Y/n di ranjang dan Chenle berada di atasnya.
Chenle menjilat wajah kanan Y/n, sedangkan Y/n memberontak. Tapi, Chenle tidak menggubrisnya. Terus dijilat sampai ke sudut bibir Y/n. Dan dilanjutkan dengan mencium bibir mungilnya. Chenle terus menerus melumat bibirnya sampai Y/n sudah tidak tahan untuk menutupnya terus. Langkah selanjutnya adalah Chenle gigit bibir bawahnya, jelas membuat Y/n nyeri dan lidahnya segera masuk ke dalam mulut Y/n.
Dijelajahi ruang mulutnya dengan lidahnya. Dan lidahnya menekan lidah Y/n untuk tetap berada di bawah. Y/n tak bisa berkelit, karena mulut serta lidahnya tertahan olehnya. Chenle mengakhiri ciuman panas itu dan menjilat bibir atasnya.
Sentuhan dari pria itu membuat tubuhnya memanas menginginkan hal yang lebih karena efek obat perangsang yang pria itu berikan.
"Kau yang sekarang lebih enak dari pada yang dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask » Chenle X You✔
Fiksi PenggemarObsession Series Book 5 WARNING! Rating 22+ Mature Content 🔞Not Children *** "Lim Y/n, jika saja dari awal aku tau penampilan mu seperti ini. Dan tidak menyamar sebagai Lim Nara, kembaranmu. Pasti aku akan memperlakukan mu dengan baik saat di kanto...