Y/n berdiri di samping sebuah pusara yang bertuliskan nama saudarinya. Dia mendoakan, setelahnya menaruh bunga tersebut atas pusara Nara.
Y/n menghela napas panjang, dia mengusap pusara tersebut dengan perasaan yang sulit terdefinisikan.
Lama. Cukup lama dia hanya diam hanya menatap pusara tersebut. Hatinya berkecamuk, masih tidak terima.
Bahkan ketika mengingat bagaimana dia menemukan saudarinya yang sudah tidak bernyawa di depan matanya hanya karena seorang pria yang tidak memiliki perasaan itu. Demi apa pun dia semakin ingin membuat hidup Chenle lebih sengsara dari pada apa yang sudah dialami Nara.
"Y/n."
Dia menoleh ke belakang mendengar suara pria yang memanggil namanya. Hyunjin datang membaca bucket bunga untuk kemudian ditaruh di pusara Nara juga.
"Kau bilang tunggu saja dirumah ayahmu, aku menunggu lama sekali ternyata kau masih ada di sini. Yasudah aku susul ke sini saja."
Y/n berdecak. "Memangnya kau tidak bisa menungguku?"
"Siang nanti aku akan ke Sydney," balas Hyunjin. Pria itu merogoh saku coatnya, memberikan sebuah paspor dan kartu tanda pengenal dengan foto Y/n, namun nama berbeda, "sudah jadi, sesuai permintaanmu. Identitas baru dan paspor ke California."
Y/n mengambilnya, dia melihat kembali yang sudah Hyunjin berikan padanya sebelum menyimpannya di tas jinjin yang dia bawa. "Enak sekali ya jadi bagian keluarga konglomerat. Hal sulit ini bisa dibuat mudah."
"Kau sudah memberitahukan mengenai kepergianmu ke Ruka dan Kai?"
Y/n menggeleng. "Apa kau lupa seberapa bocornya mulut mereka? Kau saja yang beritahu jika aku sudah sampai ke California."
Hyunjin meringis, dia mengangguk setuju dengan ucapan Y/n. "Karena ucapan Kai, kau jadi mengubah rencanamu ya."
Y/n menjentikan jari. "Untung saja aku sudah menyiapkan plan B."
"Tapi Y/n, kau benar-benar akan meninggalkan Chenle dihari pernikahan kalian?"
"Kau tahukan aku tidak pernah mengubah pendirianku."
"Ya... memang sih, aku sangat mengenalmu," sahut Hyunjin, "melihat Chenle yang sepertinya sudah tergila-gila padamu, rasanya rencanamu membuatnya hancur benar-benar terlaksana."
Y/n terkekeh pelan. "Aku selalu berhasil dalam rencana yang kubuat. Kau? Aku sepertinya ingin membuatnya semakin tak bisa melupakanku dan berpikir semakin tidak bisa memilikiku."
"Apa yang mau kau lakukan?"
"Bukahkah saat kepergianku nanti lebih seru jika aku membongkar apa yang aku sembunyikan selama ini tentang Nara? Dia kan menganggap bahwa Nara masih hidup."
"Sekalipun aku melarangmu untuk melakukannya, kau juga akan tidak pernah mendengar ucapanku," timpal Hyunjin.
Y/n duduk bersimpuh, dia kembali mengusap pusara Nara. "Tapi belakangan ini perasaanku tidak enak untuk melakukan apa yang aku rencanakan."
"Apa karena kau mulai mencintai Chenle?" timpal Hyunjin. Terdengar konyol bagi dirinya sendiri yang tahu Y/n tipikal sulit jatuh cinta.
"Mana mungkin seperti itu bodoh!" sahut Y/n. Y/n menghela napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask » Chenle X You✔
Fiksi PenggemarObsession Series Book 5 WARNING! Rating 22+ Mature Content 🔞Not Children *** "Lim Y/n, jika saja dari awal aku tau penampilan mu seperti ini. Dan tidak menyamar sebagai Lim Nara, kembaranmu. Pasti aku akan memperlakukan mu dengan baik saat di kanto...