Hidung, pipi, telingaku semuanya memerah. Aku baru sadar jarak antara wajah Ogi dan aku sangatlah dekat. Matanya yang bulat meneliti setiap inci mukaku, membuatku memundurkan wajah menghindari tatapannya.
"Cantik."
Pupilku membesar kaget, refleks aku membuang muka dengan menatap ke arah yang berlawanan. Jantungku serasa mau lepas dari tempatnya, dikarenakan detaknya yang mampu membuat badanku tak berdaya. Bahkan aku tak sadar merapikan rambutku dengan tangan bergetar
Tubuhku rasanya panas, menjalar sampai ke ujung kaki. Bulu tipis di tanganku bahkan berdiri hanya karena satu kata remeh barusan.
Ternyata ini rasanya salah tingkah.
Dasar hati murahan, begitu saja baper.
"Gue gak tau kalau selama ini lo ngerasa gak nyaman di kelas." Menyadari aku yang semakin memberi jarak dengannya, Ogi mengikis itu. Ia kembali bergeser mendekatiku.
"Lo bisa panggil gue kalau Sera gak sekolah, gue bisa temenin lo ke mana aja. Ngasih semua waktu yang gue punya biar lo gak ngerasa sendiri."
Aku menggeleng. "Gak perlu, aku gak mau ngebebanin siapapun."
"Gue gak ngerasa terbebani, Gia."
"Makasih, ya. Tapi, gak usah. Aku beneran gak butuh, aku gak suka dikasihani karna kamu tau aku gak punya banyak teman."
"Gue serius mau temenan sama lo, bukan karna kasian, Gia."
Aku tersenyum tipis menatap jemariku. Lalu, menggeleng, sudah hapal betul aku kalimat basa-basi kelewat basi seperti ini.
"Kamu mau latihan di sini, ya?" tanyaku melirik gitar di pangkuan Ogi. Aku sadar, pergantian topikku sangat buruk.
Terdengar helaan napas berat dari cowok di sampingku ini, ia tersenyum menampilkan gigi rapinya seraya memperbaiki letak gitar di atas pahanya.
"Iya, temenin gue sampai selesai, ya?"
Aku mengangguk kecil menyetujui. Kami memperbaiki posisi kembali menghadap danau yang mulai gelap dan dingin. Lampu jalan bahkan sudah menyala otomatis di belakang kami.
Jemari Ogi mulai memetik senar gitar, diikuti aku memainkan rimbunnya rumput liar di kakiku. Kutatap Ogi yang mulai bernyanyi dengan merdu seraya tersenyum manis, aku bahkan tak sadar sepanjang bernyanyi Ogi menatap tepat ke arah mata dan bibirku bergantian.
I know I'm not perfect
But it's our time
I like your pretty smile, your brownies eyes
The way you talk, the way you laugh
It's more than I could ever ask
I know it's in me, it's been a while
And I can't lie, the fact that I've started fallin' for you
And I hope you feel the same
And I'm sure you feel the samewhat i think of,
Chris Andrian Yang.✦ ⋆✧⋆ ✦
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL LOVE YOU BETTER [END]
Teen Fiction"'Cause I loved you first, but someone will love you better." Gia kalang kabut ketika perempuan yang menjadi kekasih roleplayer-nya menelepon, bisa terbongkar penyamarannya dan akan dibenci Valency selamanya. Dengan tak tahu malu, Gia menarik lengan...