43 - i'm in love with u

22 0 0
                                    

Aku senang akhir-akhir ini cowok itu selalu sibuk dengan band-nya. Selalu saja ada yang mengundangnya untuk menghadiri berbagi acara dan festival.

Dan sekaranglah harinya, yang membuat cowok itu sibuk setiap saatnya di studio hingga melupakan pelajaran di kelas.

Aku telah menyaksikan penampilannya yang mampu membuat penonton bersorak-sorai itu. Entahlah, melihatnya yang semakin banyak dikenal membuatku terharu dan bangga.

Seperti biasa, selesai dengan penampilannya Ogi mudah sekali kelelahan. Entah karena ia terlalu gila di panggung dan melupakan bahwa staminanya sedang drop karena terlalu sering latihan dan menunda waktu makan, sehingga tak sadar itu membuatnya kembali berbaring dengan kipas menyala itu.

Di saat seperti ini ia akan sangat berlebihan, selalu memintaku untuk mengelus kepalanya dan ia tertidur lelap karena sentuhanku. Aku merasa seperti babysitter untuk cowok ini. Terutama semenjak kejadian di pantai sore itu, ia semakin menunjukkan sisi manjanya padaku, meski hubungan kita belum ada yang berubah.

Karena acara terus berlanjut, membuat suara heboh dan berisik tak henti-hentinya bergema di sekitar panggung. Meski kini aku dan Ogi berada di backstage tak membuat pendengarkanku menjadi tenang, tetap saja sorakan dan nyanyian penuh tenaga itu terdengar sampai ke telingaku.

Karena sepertinya Ogi telah tertidur, aku memutuskan untuk bermain ponsel saja selagi menunggu cowok itu beristirahat. Anak-anak Skyler yang lain sudah berpencar entah itu berfoto bersama pacarnya, penggemarnya atau sekedar mencari makan dan minum di kantin.

"Masih tidur dia, Gi?" Ghani tiba-tiba datang dan berjalan menghampiri Ogi.

Aku mengangguk membalas pertanyaan Ghani. "Kayanya emang kelelahan."

"Bebal sih, sok-sokan ngereog di panggung kayak yang banyak stamina aja."

Aku terkekeh mendengar kalimat Ghani yang tak hentinya berceloteh meski aku tahu Ogi tak mendengar itu.

"Gue duluan, ya, Gia. Nanti kalau udah bangun tempeleng aja kepalanya, kelamaan bikin lo nunggu." Ghani berjalan menghampiriku dan memberikan sekotak susu coklat.

"Hahaha, oke. Makasih, Ghani."

Kurasa penampilan dari musisi papan atas itu telah selesai, hiruk pikuk mulai senyap dari pendengaranku. Tetapi, tentu saja itu bukan akhir dari acara ini, masih banyak bintang tamu lainnya yang tak ada hentinya sedari tadi.

Aku juga sudah bosan bermain game di ponsel, drama yang aku tonton juga telah tamat, tetapi Ogi belum juga terbangun dari tidur lelahnya.

Aku berjalan mendekati cowok itu, melihat ekspresinya yang tenang kala tertidur. Aku ingin membangunnya karena ini sudah mulai malam, apalagi aku belum makan dari sore tadi. Apa aku langsung pamit saja?

"Ogi," panggilku pelan memastikan ia benar-benar tertidur. Aku berjongkok di depannya yang tertidur di sofa itu.

Pipinya yang tampak berisi karena tertidur itu aku sentuh dengan jari telunjuk. "Masih nyenyak tidurnya?"

"Hm." Ogi memiringkan badannya menghadapku. Kuperhatikan matanya yang tampak berat sekali untuk dibuka itu, sayu dari matanya yang memerah menyambutku.

"Masih ngantuk banget, ya?" Ogi mengangguk samar membalas pertanyaanku.

"Mau aku telponin abang kamu? Soalnya aku mau pulang, ayah udah tanyain aku."

Ogi malah kembali menggeleng, membuatku bingung. Lalu, tak tahu kapan tangannya sudah berada saja di pipiku dan mengelusnya pelan. "Pulang sama gue."

"Kamu ngantuk, nanti kita kecelakaan," sanggahku.

Ogi langsung terduduk mendengar kalimatku, mengucek matanya yang memerah dan menatapku serius. "Udah segar gini kok gue."

I WILL LOVE YOU BETTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang