Aldo membawa Ashel di sebuah pantai yang sepi dan sunyi , hanya ada suara ombak dan angin saja disni. Aldo mengajak Ashel untuk duduk di pasir pantai yang bersih ini. Kedua nya menatap ombakk tanpa ada obrolan keduanya merasaa canggung.
"Ini tempat favorit selia shell"
Kedua nya menoleh dan saling menatap.
Aldo tersenyum.
"Kamu sudah tau tentang dia kan. Dia wanita yang benar benar aku sayang shell namun Tuhan lebh sayang dia. Aku punya banyak rasa bersalah shell pada nya , mungkin jika nyawaku bisa ditukar oleh nyawa nya agar dia hidup kembali aku mauu"
Ashel mendengarkan certa Aldo.
"Dan aku merasa tidk pantas untuk siapapun shell. Kalo kamu dan semua orang berfikir bahwa aku melihat mu itu selia , itu salah besar shell. Aku melihat mu Ashel bukan Selia"
"Pantai ini dan Selia yang mungkin sedang melihat kita akan menjadi saksi. Bahwa aku sangat mencintaimu bukan karna melihat mu mirip dengan Selia. Kalian memang mirip mungkin bisa dibilang kembar tapi kalian punya sikap yang berbeda. Dan aku ga nemuin sikap spesial itu di Selia dan hanya ada di kamu shell"
"Kaaa" panggil Ashel.
"Aku ga maksa buat kamu percaya shell. Aku cuman mau kamu tau klo aku ga mandang kamu sebagai Ashel bkn Selia"
Air mata Ashel pun jatuh , dia benar benar sangat terharu dan dia merasakan Aldo yang sangat tulus dengannya.
Aldo tersenyum lalu menghapus air matanya.
"Maafin semua yang terjadi ya shell , ayo laluin badai ini sama sama aku janji kita akan laluin ini sama sama" ucap aldo.
"Udahh ya sedih sedihnya sekarang kita main ayoooo!!"
Ashell terkekeh.
"Ayoo!!"
Kedua nya pun berdiri dan berlari. Saling mengejar dan sesekali bermain air.
"Selia lihat lah , sekarang aku menemukan wanita yang memiliki paras cantik seperti mu namun ia sangat berbeda dan itu yang membuat ku jatuh cinta dengannya"
"Kaa aku bahagia banget sama kamu. Aku berharap kamu bertahan lama yaa"
Brumm brumm
Aldo mengentikan motornya tepat didepan rumah Ashel. Ashel turun dari motornya , Aldo melihat Ashel dan membukakan helm milik Ashel.Ashel tersenyum.
"terimakasih kaa aldo"
Aldo terkekeh.
"Sama sama tuan putri"
"Kaa aldo hatihati yaa pulang nya. Nanti sampe rumah kabarin aku yaa. Satu lagi jangan kebut kebutan!!" Ucap Ashel.
"ay ay tuan putri" ucap aldo dengan semangat.
"Ekhemm"
Kedua nya langsng melihat ke arah suara itu. Dan memperlihatkan Aran yang berdiri didepan pagar nya.
"Rann" sapa aldo.
Aran mengangguk.
"Acell masuk dlu ya kaka mau ngmng sama Aldo" ucap aran.
Ashel memegang lengan Aldo. Aldo yang peka akan Ashel yang khawatir dengannya mengusap tangan Ashel dan tersenyum untuk menandakan semua akan baik baik saja.
Ashel mengangguk.
"Aku masuk dlu ya kaa"
"Iya ashel terimakasih"
Ashel mengangguk dan mask kedalam halaman rumahnya. Tersisa Aldo dan Aran saja sekarang.
Aran berjalan mendekati Aldo. Aldo melepas helmnya dan turun dari motornya.
Aran menghidupkan rokoknya dan mulai menghisap rokoknya.
"Apa alasan lu suka sama ade gua?"
Aldo tersenyum
"Tidak ada alasan untuk mencintain Ashel. Karna wanita secantik dia dan sebaik dia sangat pantas untuk dicintai" Aldo menatap.
"Revaldo. Gua ga segampang itu buat percaya sama lu"
"Gua ga maksa buat lu percaya sama gua kok ran"
"Gua bakal kasih kesempatan lu"
Aldo yang mengdengar itu pun cukup terkejut. Sosok Aran? Menurunkan semua gengsi dan egonya cukup membuat Aldo terkejut.
"Tapi klo lu sakitin ade gua , lu tau sendiri yaa apa yang lu dapet"
Aldo mengangguk.
"Gua bakal buat Ashel bahagia, terimakasih rann"
Aldo menjabatkan tangannya. Namun Aran menempis tangannya.
"Buktiin dlu ke gua , baru gua mau salaman sama lu"
Aldo terkekeh.
"Iyaa broo. Makasii udh percaya sama gua , gua pamit"
Aran mengangguk.
Aldo memakai helmnya dan menaiki motornya.
Brumm brumm
Aran mengangguk dan Aldo pun pergi dari situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorai - delshel/doshel
Random"Maafin aku Shell , aku gagal buat kamu bahagia" "Km jahat bngt kaa do , aku benci sama kamu" Penasaran?? Baca lah Fiksi yaa.