hampir telat🌷

1K 28 10
                                    

" ini tentang tasbih yang ku genggam dan
Kalung salib yang ia kalung kan, tentang
Amin yang sama dan iman
Yang berbeda."

-Aysana Azzura Al-Vanessa-


°°°🐣°°°

Pagi yang berembun dan kicauan burung yang saling bersautan,tak membuat seorang gadis yang kini sedang memeluk guling kesayangan nya bangun.
Entah ini sudah yang keberapa kalinya Nafisha Az-Zahra,uminya ,naik turun untuk membangun kan anak gadis kesayangannya. Kebo ? Memang.

" Anes sayang, bangun gih , udah jam berapa ini, " ucap Nafisha yang entah ke berapa kalinya.

" Lima menit lagi umi," jawab Anes lebih tepatnya Aysana Azzura Al-Vanessa dengan mata yang masih terpejam.

" Gak ada lima menit - lima menit, sekarang bangun ,ini udah jam 06:50 sayang,25 menit lagi gerbang sekolah kamu di tutup ," ucap Nafisha sabar

" APA? UMI KOK GAK BANGUNIN ANES DARI TADI SIH," ucap Aysana dengan gaya begal nya , dan langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

" Iya , emang dari tadi umi lagi dangdutan di sini, " balas Nafisha dengan senyum tertekan.

Setelah itu Nafisha langsung membersihkan tempat tidur Aysana dan menyiapkan perlengkapan sekolah Aysana.

Lima menit kemudian Aysana keluar dari dalam kamar mandi, yang hanya menggunakan handuk, entah dia mandi seperti apa?, yang pasti dia telah selesai, mungkin prinsip mandi bagi Aysana adalah, 'yang penting basah'.

" Makasih umi, " ucap Aysana sambil mengambil seragam sekolah nya dan berjalan menuju ke kamar mandi lagi , karena tadi dia lupa gak bawa seragam nya ke dalam.

" Cepetan ya sayang,umi turun ke bawah dulu, " perintah Nafisha dari luar kamar mandi.

" Iya umi, " balas Aysana.

Sekarang Aysana sudah siap dengan seragam nya dan dia langsung bergegas untuk turun ke bawah.

" Pagi Abi, umi, Abang, " sapa Aysana kepada keluarganya.

" Pagi dek / nak, " balas mereka barengan.

" Sayang kapan kamu mau menggunakan hijab,hmm?," tanya Zaki Al - Faruq abinya Aysana "emang kamu gak kasian apa sama Abi dan Abang, yang akan menanggung semua perbuatan kamu nanti, hm?," tanya Zaki dengan halus.

Aysana yang mendengar itu hanya bisa menundukkan kepalanya," maaf Abi, Abang," ucap Aysana.

"Emang kamu kapan siapnya dek?," tanya Abror Gani Al - Faruq abangnya Aysana.

"Anes juga gak tau, Abang," jawab Aysana lirih.

"Udah sekarang kita sarapan dulu ya , nanti kalian pada telat," ucap Nafisha mencairkan suasana.

"Anes langsung berangkat aja umi, Anes udah kesiangan, lima belas menit lagi gerbang sekolah ditutup," ucap Aysana.

"Lagian dibangunin kebo banget," balas Abror, sambil geleng geleng kepala andalannya.

" Biarin, wleee~"jawab Aysana sambil menyalami satu persatu tangan keluarganya. "ANES BERANGKAT SEKOLAH DULU YA ABI, UMI, ABANG JELEKK, ASSALAMUALAIKUM," ucap Aysana sambil berlari menuju moge kesayangannya.

Mereka semua hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku Aysana, yang seperti bocil esde ga gede-gede.

"Yaudah yok masuk, kita sarapan dulu," ucap Nafisha sambil memegang tangan suami dan anak laki-lakinya.

Skip, kembali ke cewek modelan begal kesayangan kita.

Hanya memakan waktu lima belas menit, Aysana sudah sampai di parkiran sekolah.
Dia langsung membuka helm full face nya, sedikit lagi, hanya dengan hitungan detik dia hampir telat, tapi dengan keahlian menyetirnya, yang seperti orang kesetanan, dia tidak jadi terlambat. setelah turun dari moge kesayangan nya, Aysana berjalan dengan santai sendirian, menuju ke kelasnya yang berada di lantai satu. Padahal, sebentar lagi dia akan terkena siraman rohani dari guru BK nya, yang mana sekarang tengah berdiri dengan senyuman manis menyapa Aysana.

Pak Rohman, guru BK yang terkenal dengan penggaris panjang ditangan kanan nya, bukan tak ada tujuan mengapa penggaris itu selalu ia pengagang, karena penggaris itu ia gunakan untuk memukul murid yang bisa dibilang berandal atau tidak bisa diatur. Bahkan orang yang paling sering terkena ciuman manis penggaris itu adalah Aysana, karena sikapnya yang seperti begal, selalu bolos, dan tidak bisa diatur.

"pagi Aysana," sapa pak Rohman lembut, lengkap dengan senyum manis nya.

"Hehe, pagi juga Pak Rohman yang ganteng nya ga ada obat," balas Aysana nyengir.

"Mau yang sebelah mana?," Ucap pak Rohman bertanya.

"E-ehh itu resleting bapak kebuka, bapak buru buru ya?," Ucap Aysana berbohong.

Namun bodohnya, pak Rohman percaya, dan dengan buru- buru menunduk ke arah resleting nya, tapi? Sepertinya semuanya baik-baik saja, rapi, dan tidak terbuka. seakan menyadari sesuatu, pak Rohman kembali mendongak kan kepala, dan ya, ternyata benar, kini Aysana, si gadis cantik dengan kelakuan diluar nalar nya telah hilang bak ditelan bumi. iya, Aysana lari secepat kilat menuju ke kelas nya.

Kini Aysana hanya tinggal selangkah lagi untuk masuk ke dalam kelas nya, dengan nafas yang ngos-ngosan, Aysana berteriak menyapa teman-temannya.

"SAMLEKOMM KAWAND!!," ucap Aysana berteriak bak toa masjid.

Murid murid yang melihat kehadiran Aysana dengan nafas ngos-ngosan, hanya bisa menggeleng gelengkan kepala, karena mereka semua sudah tau pasti, apa yang menyebabkan Aysana ngos-ngosan seperti itu. Ditambah lagi sapaan melengking bak Kuntilanak yang baru bertemu sama ayangnya, yang dapat mambuat gendang telinga pecah. kini, mereka semua hanya bisa tersenyum tertekan.

"Buset si Asyana ga ada anggun-anggunnya," ucap Ririn dengan gemasnya.

"Bukan Aysana namanya kalo ga kaya begal," balas Sela.

°°°🐣°°°

kini bel istirahat sudah berbunyi. Aysana beserta dua teman nya sedang berjalan menuju ke kantin.

" Nes, tadi malam gimana?, " tanya Ririn, teman Aysana dari kecil

" Ya pasti menang lah, Queen jalanan kok di lawan," balas Sela, teman Aysana dari SMP.

" Beneran? lu menang lagi?," tanya Ririn

" Gw gitu loh," jawab Aysana dengan sombong.

" Memang kemampuan Queen jalanan gak bisa di ragukan, " ucap Ririn.

"Hhhhh bisa aja lo," balas Aysana.

°°°🐣°°°

Gimana-gimana? Seru ga?
Lanjut ga nieh?
Mau bilang apa sama Aysana si gadis begal?

Jangan lupa
Vote
Coment
Dan Fav nyaa, othee?
Papayy.

***

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang