Buah mangga 🌷

89 8 2
                                    

Sesuatu yang tinggi tak harus dicapai dengan berjinjit, kadang cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan bersujud.

~Aysana Azura Al-vanessa~

°°°✨🤍°°°

Setelah pintu terbuka mereka berempat di buat terkejut, karena yang mereka lihat sekarang adalah Aysana yang sedang duduk santai di atas meja,sambil memakan buah mangga, tapi bukan itu yang membuat mereka terkejut, melainkan seorang laki-laki yang badannya terikat dengan wajah yang penuh dengan lebam, seperti bekas pukulan, mereka berempat masih terdiam sambil mencerna apa yang mereka lihat sekarang, hingga suara laki-laki tersebut menyadarkan mereka berempat.

"To-long," ucap laki-laki tersebut dengan lirih, karena mulutnya yang sudah sobek.

"Eh, Lo apain tuh anak orang?," tanya Geandra kepada Aysana.

"Kagak tau gw, gw aja baru liat sekarang, kalo ada dia di sini," jawab Aysana santai sambil terus memakan buah mangganya.

"Be the way bagi napa, tuh mangga Sya," ucap Gean.

"Monggoh sini, kita rujak," jawab Aysana mempersilahkan Gean untuk memakan mangganya.

"Gw ikut woi," ucap Geandra.

Akhirnya Aysana, Gean beserta Geandra rujukan di atas meja, sedangkan Gevran dan Geo hanya melihat saja, mereka semua melupakan masih ada seorang laki-laki yang butuh bantuan mereka.

"Eh tunggu dulu, wah berdosa banget kalian, nih ada orang yang lagi butuh bantuan kalian, malah di biarin gitu aja," ucap Aysana seolah bukan dirinya yang sudah membuat lelaki tersebut menjadi seperti ini.

Aysana pun loncat dari atas meja, dan berjalan menghampiri laki-laki tersebut, sedangkan laki-laki tersebut sudah was-was karena melihat Aysana yang berjalan ke arahnya.

"Sorry ya bang, udah bikin wajah tampan Lo jadi kayak gini, lagian salah Lo sih, mau-mau aja di suruh ngelakuin hal yang gak berfaedah," ucap Aysana sambil duduk bersila di depan laki-laki tersebut.

Setelah itu Aysana menggeluarkan black card dari dalam dompetnya dan memberikan kepada laki-laki tersebut.

"Nih ambil aja, buat obatin luka Lo dan buat operasi adek Lo yang lagi sakit, lain kali kalau butuh uang cari pekerjaan yang halal, oke bang, anggap saja itu permintaan maaf dari gw," lanjut Aysana sambil tersenyum menatap ke laki-laki tersebut.

Lelaki tersebut tertegun mendengar ucapan Aysana, dia kagum dengan kebaikan hati Aysana, padahal dia sudah berniat mencelakainya, tapi Aysana malah menolongnya, dia juga kaget karena Aysana yang tau tentang kondisi adeknya.

"Nama Lo siapa bang?," tanya Aysana menyadarkan laki-laki tersebut.

"Farel," jawab lelaki tersebut yang ternyata namanya adalah Farel.

"Lo seumuran kita kan?," tanya Aysana lagi.

"Hmm," jawab Farel.

"Nah itu uang cukup kok buat Lo sekolah dan nyekolahin adek Lo, jadi setelah adek Lo operasi, Lo sekolahin adek Lo, Lo juga harus sekolah," perintah Aysana.

Lagi-lagi Farel di buat kagum dengan Aysana, dia juga terharu karena baru kali ini dia menemukan orang yang sebaik dan setulus Aysana.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang