Kamu hanya perlu mimpi, berharap
dan Berdo'a,
Perihal hasil biarlah menjadi
Milik Allah.~Abror Ghani al-Faruq~
°°°✨🌷°°°
Sekarang Aysana sedang berjalan sendirian di koridor sekolah menuju ke toilet, sebenarnya cuma alasan dia doang sih, supaya bisa menghindar dari Gevran.
"Heran deh gw, tuh orang kenapa bisa pindah kesini cobak, apa dia sengaja ya, aaaaa gak bisa tenang lagi dong hidup gw, punya Dosa apa gw, Sampek di pertemukan sama cowok tembok kek dia," omel Aysana sambil terus berjalan.
"Aysana ngapain kamu di luar?," Tanya buk Runa menghentikan langkah Aysana.
"Eh burung, saya lagi mau ke toilet nih buk, kalo ibu mau kemana?," Tanya Aysana basa-basi.
"Ke toilet apa mau bolos kamu?," Bukan nya menjawab, buk Runa malah balik bertanya dengan ekspresi menyelidik.
"Wah suudzon nih burung, orang saya beneran kebelet ini," jawab Aysana.
"Gak usah berbohong kamu, saya sudah hafal sama kelakuan kamu," balas buk Runa.
"Aaaa jadi baper deh, burung perhatian banget sih, tapi maaf nih ya buk, saya masih doyan sama batang," ucap Aysana ngawur.
"Enak aja, kamu pikir saya gak doyan sama batang juga apa?," Ngegas buk Runa.
"Ada apa ini? Aysana kamu lagi ngapain? Bukan nya sekarang masih jam pelajaran?," Tanya pak Rohman, berjalan ke arah mereka sambil membawa penggaris kesayangan nya.
"Saya lagi bicara sama burung bapak," jawab Aysana.
"HEH," teriak pak Rohman Sama buk Runa bersamaan.
"Hustttt jangan berisik pak, burung, sekarang masih jam pelajaran," nasehat Aysana tanpa rasa bersalah.
"Aysana kamu ini ya, kenapa kamu nyebut-nyebut barang privat saya, gak punya sopan santun kamu ya," marah pak Rohman.
"Buset pak, seng tenang masehh, ojo ngengas begitu, lagian nih ya pak, emang saya bilang apa sih? Saya gak pernah tuh nyebut-nyebut barang privat bapak," jawab Aysana.
"Tadi kamu bilang kamu lagi bicara sama burung saya, itu apa maksudnya hah?," balas pak Rohman.
"Ohhh saya tau sekarang, pasti bapak sama burung mikir yang aneh-aneh kan?," Tanya Aysana sambil memicingkan matanya.
"En-enggak kok, siapa juga yang mikir aneh-aneh, ya kan buk?," Jawab pak Rohman.
"Iya bener, kita gak mikir aneh-aneh kok," balas buk Runa.
"Astagfirullah," ucap Aysana pura-pura kaget.
"Kenapa Aysana?," Tanya buk Runa dan pak Rohman, juga ikut kaget.
"Pak, burung, cobak liat tuh di sana, ada meteor jatuh," jawab Aysana heboh.
Pak Rohman dan buk Runa yang mendengar itu langsung melihat ke arah yang di tunjuk oleh Aysana.
"Ya Allah, dimana sya, dimana, ampuni hamba ya Allah," ucap pak Rohman yang panik beneran.
Sedangkan buk Runa sudah menangis sambil memeluk lengan pak Rohman
"Eh tunggu dulu hiks, kok ada yang aneh ya?," Tanya buk Runa di sela-sela tangisannya.
Sedangkan pak Rohman yang sadar pun juga ikut terdiam, hingga mereka berdua menyadari sesuatu dan langsung melihat ke belakang, dan benar saja, mereka berdua sedang di kerjain oleh murid kesayangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan takdirnya.
Fiksi RemajaAysana Azzura Al-Vanessa, cewek berandal yang selalu hobi balapan dan bolos sekolah, tidak ada hari tanpa melakukan masalah. tapi, walaupun memiliki sifat seperti begal, dia tidak pernah melupakan runtinitas yang wajib harus dilakukan di agamanya, s...